Part 8

1.9K 200 6
                                    

"E-eh...itu..A-aku.."

Pemuda tinggi itu gelagapan, tak tahu harus menanggapi seperti apa respon dari Kyuhyun itu. Dan dirinya juga tidak menyangka tingkah usilnya kali ini akan membuat orang marah-walau Hyungnya memang selalu marah karena itu.

Sedangkan Kyuhyun, yang merasa pertanyaannya lagi-lagi tak akan mendapat jawaban hanya menghela nafas. Kemudian lebih memilih meneruskan langkahnya, dari pada harus melihat cengiran canggung pemuda itu.

Sreett...

"Aku tidak bermaksud memperlakukanmu dengan buruk, tadi aku hanya berniat sedikit usil.-"

Namun baru beberapa langkah, lengannya ditahan dan kalimat itu menyapa gendang telinganya. Membuatnya mau tak mau menoleh, dan menatap pemuda tinggi itu dengan tajam. Karena bagi Kyuhyun kelakuan yang menurut pemuda tinggi itu hanya sebuah keusilan saja, begitu sangat mengganggunya.

"-Tapi aku juga melakukan itu karena kau terus melamun. Bahkan kau tak menyadari keberadaanku disampingmu."

Pemuda tinggi itu buru-buru melanjutkan ucapannya itu dengan mengatakan alasan dia melakukan keusilan itu, begitu mendapatkan tatapan tajam dari Kyuhyun. Tapi sepertinya alasan itu tidak diterima oleh Kyuhyun, bahkan dia bisa melihat tatapan Kyuhyun semakin tajam setelah mendengarnya. Membuat pemuda tinggi itu meringis.

"Mengusili seseorang karena melamun dan tak menyadari keberadaanmu, aku rasa bukan sebuah alasan yang tepat.-"

Ringisannya semakin lebar, mendengar sindiran Kyuhyun padanya. Dan sepertinya keusilannya ini, membuat pemuda pucat didepannya ini benar-benar marah.

"-Dan juga, tidak seharusnya kau mengusiliku. Karena kita berdua tidak saling mengenal."

Dan kali ini Kyuhyun melangkah dengan lebih cepat, tanpa berniat melihat respon orang itu atas ucapannya. Walau sebenarnya, dia merasa ucapannya itu sedikit keterlaluan. Itu juga karena suasana hatinya saat ini begitu buruk, akibat kejadian pagi tadi di sekolah. Membuatnya benar-benar bisa mengeluarkan kalimat seperti itu.

Sedangkan pemuda tinggi itu terdiam, menyetujui ucapan Kyuhyun. Mereka memang tak saling mengenal, namun karena itulah saat ini dia ada disini.

"Ya kau benar, tapi karena itulah aku ada disini. Dan ingin berkenalan denganmu."

Ya, dia ingin mengenal sosok Kyuhyun. Semenjak kejadian beberapa minggu lalu, saat dirinya menolong Kyuhyun yang babak belur. Dirinya ingin sekali berkenalan dengannya, dan begitu penasaran kenapa Kyuhyun terluka begitu parah saat itu. Membuat dirinya yang bahkan tak mengenal Kyuhyun, merasakan perasaan khawatir yang begitu berlebihan karenanya.

Tapi sepertinya, perkanalan mereka akan berjalan susah akibat keusilannya tadi. Walau dirinya merasa bukan hanya itu saja yang menjadi alasan dirinya akan kesusahan berkenalan dengan Kyuhyun.

Pemuda tinggi itu mengingat respon Kyuhyun beberapa waktu lalu, bagaimana tatapan dan pertanyaan putus asa yang Kyuhyun ucapkan padanya itu. Entah mengapa terasa bahwa itu bukanlah respon yang Kyuhyun berikan karena keusilannya, namun itu sesuatu yang berbeda.

Apa lagi mendengar kata 'mereka semua' yang dirinya tak tahu siapa yang dimaksud Kyuhyun, dalam pertanyaan terakhirnya itu. Membuat pemuda tinggi ini yang kini menghela nafas karena bingung, kemudian kembali memandang lurus punggung ringkih Kyuhyun yang semakin lama semakin menghilang dari pandangannya.

.

.

.

Ckittt...

Rem terinjak kencang, membuat mobil sport hitam itu berhenti. Pintu kemudi terbuka, kemudian seorang pemuda keluar dari sana. Berjalan pelan menuju ke sebuah pintu besar rumah mewah yang terlihat lenggang karena kini waktu menunjuk hampir tengah malam.

[END] Class A (Bullying)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang