Leeteuk juga ada disana, berdiri beberapa meter dibelakang Kyuhyun. Namun dia masih dapat mendengar ucapan dan hinaan mereka pada Kyuhyun. Membuat kedua tangan Leeteuk terkepal tanpa sadar, karena emosi.
Apa lagi saat melihat punggung ringkih itu bergetar, seperti yang selalu terjadi setahun belakangan ini.
Dan saat tubuh itu berbalik, Leeteuk kembali menemukan tatapan kecewa dari sepasang karamel itu. Membuat Leeteuk tanpa sadar mengumpat dalam hati, dan bersumpah akan menghajar para orang tua brengsek itu. Namun saat dia ingin melangkah, suara mengerikan itu kembali datang.
"Mulai saat ini lupakan semua masa lalumu. Karena sekarang kau adalah Leeteuk, bukan Park Jungsoo lagi. Ingat itu baik-baik."
Membuat langkahnya terhenti, dan tubuhnya membeku. Bahkan Leeteuk langsung mengalihkan tatapannya dari Kyuhyun karena ingatan akan suara itu.
Dan Kyuhyun yang melihat hal itu tanpa sadar tersenyum, senyum miris yang belakangan ini selalu menghiasi wajah pucatnya. Kemudian Kyuhyun mulai melangkah, kembali melanjutkan niatnya itu meninggalkan tempat itu. Melewati Leeteuk begitu saja tanpa melirik sedikitpun.
Sedangkan Leeteuk, dia kini hanya mampu mengutuk dirinya sendiri. Kemudian berbalik, menatap sendu punggung itu dan mengucapkan maaf dalam hati atas ketidak mampuannya saat ini.
.
.
.
Kyuhyun mendudukkan dirinya dibangku Taman belakang Sekolah. Ucapan-ucapan yang tadi didengarnya, ditambah keberadaan Leeteuk disana serta sikap tidak pedulinya itu membuat dada Kyuhyun terasa sesak. Dia bahkan tak berani untuk kembali kekelas, karena saat ini dirinya merasa tak sanggup untuk menerima perlakuan 'spesial' lebih banyak lagi.
Kyuhyun bahkan merasa hari ini adalah hari terburuknya, walau sebenarnya hari sebelum-sebelumnya sama buruknya. Namun baru kali ini dia merasa dadanya terus berdenyut sakit, sampai membuatnya sesak. Bahkan terasa lebih menyakitkan dari pada saat Siwon memukulnya habis-habisan beberapa hari lalu.
Perasaan hangat yang Kyuhyun rasakan saat Tuan Choi memuji dan menepuk lembut kepalanya saat itu, kini hilang tak berbekas. Namun Kyuhyun tak tahu, apakah dirinya kini merasa menyesal mendapatkan pujian itu seperti yang Siwon katakan.? Kyuhyun pun tak tahu.
Hanya saja, yang Kyuhyun tahu. Saat ini, dia merasakan perasaan kecewa yang entah untuk yang keberapa kali dalam hidupnya. Membuat senyum miris itu lagi-lagi menghiasi wajahnya.
Sreett..
Sentakan kecil pada bangku yang tengah didudukinya, membuat Kyuhyun menoleh. Menemukan seorang pemudayang kini telah duduk disisi lain bangku itu.
Dan tak berapa lama, karamel dibalik lensa itu terbelalak begitu dirinya mengenali siapa pemuda itu. Lee Sungmin, teman sekelasnya yang memiliki tatapan yang jauh lebih dingin dari milik Kibum. Membuat Kyuhyun tanpa sadar menggeser duduknya menjauh.
Sedangkan Sungmin, dia hanya melirik sebentar kemudian mendengus tak peduli melihat reaksi berlebihan Kyuhyun. Namun tak berapa lama Sungmin mulai membuka suara, bertanya dengan nada datar.
"Tengah meratap disini.?"
Dan Kyuhyun kembali menoleh, mendengar pertanyaan yang entah mengapa tepat sasaran itu. Ya, Kyuhyun sadar hal yang dilakukannya saat ini, dia memang tengah meratapi semua hal buruk yang beberapa hari belakangan ini dialaminya. Namun Kyuhyun tetap diam, tak menjawab pertanyaan Sungmin itu.
"Karena terluka oleh ucapan orang tua itu, bukan.?"
Kyuhyun kembali terkejut, atas pertanyaan Sungmin ini. Apakah Sungmin juga mendengar ucapan Tuan Choi tadi.?
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Class A (Bullying)
FanfictionAmazing Cover by @InaGaemGyu Class A (Bullying) Main Cast : Cho Kyuhyun, SJ-Member Family and Others Genre : Family, Brothership, School Life & Friendship Summary : Semua orang berkata, masa sekolah adalah masa yang paling indah. Namun bagi Kyuhyun...