"-Bukankah aku sudah berulang kali mengatakannya padamu. Ck..Dasar."
Dan Kyuhyun menunduk, saat mendengar ucapan menyakitkan itu. Namun bukan hanya karena itu, Kyuhyun juga tidak ingin Eommanya melihat dirinya menangis. Karena bagaimanapun ini bukan pertama kalinya terjadi, hal seperti ini sudah berulang kali terjadi. Namun entah karena Kyuhyun terlalu naif mungkin, berpikir bahwa dengan Piagam Penghargaan kali dia akan mendapat pujian. Walau pada kenyataannya hal itu tak akan pernah terjadi.
Kemudian wanita itu-Eomma-Kyuhyun bangkit dari duduknya, lalu berlalu pergi. Walau keningnya sempat mengernyit melihat plester luka berwarna putih besar menutupi dahi Kyuhyun saat dirinya melewatinya, namun dia tak ada niat untuk menanyakannya.
'Apa peduliku.' Pikirnya, kemudian kembali melanjutkan langkahnya kekamar. Dia bahkan tak mengingat bahwa dirinyalah yang melukai anak malang itu.
Sedangkan Kyuhyun, saat mendengar suara pintu tertutup yang berarti sang Eomma telah memasuki kamarnya. Barulah kini dia mengangkat kepalanya, kemudian menghapus air matanya. Lalu berjalan kearah robekan kertas itu, dan mengumpulkannya. Kemudian bergumam lirih pada serpihan-serpihan itu.
"Ternyata mendapatkanmu belumlah cukup untuk membanggakan Eommaku."
Kemudian dia tersenyum, walau yang kini terlihat diwajahnya lebih pantas disebut ringisan perih. Dan setelahnya, Kyuhyun meninggalkan dapur dan berjalan kearah kamarnya.
Ckleekk..
Kyuhyun memasuki ruangan kecil yang dipenuhi dengan berbagai Piala yang pernah didapatkannya dari berbagai Olimpiade dan Lomba yang diikutinya. Namun anehnya, semua Piala itu dalam keadaan yang sama yaitu ditambal sebuah plester disana-sini. Terlihat jelas bahwa piala-piala itu ditambal karena pecah terbanting.
Dan Kyuhyun, kini dia telah berada disudut ruangan. Duduk tepat di depan sebuah kardus kecil, kemudian mulai menyusun sobekan kertas yang tadi dibawanya. Beruntung kali ini, Piagam itu tak tersobek begitu kecil sehingga Kyuhyun kini dapat menyusunnya dengan mudah. Kemudian mulai merekatkannya dengan plester bening, agar kertas itu menjadi utuh kembali.
Setelahnya, memasukan Piagam itu kedalam kardus kecil yang memang berisi piagam-piagam yang pernah Kyuhyun dapatkan. Dia meringis, saat sadar kini dia menambah lagi jumlah Piagam robek disana. Dan tatapan Kyuhyun jatuh ke sebuah potret kusam yang berada di kardus itu, sebelum dirinya sempat menutupnya kembali. Potret yang berisi dua anak kecil dengan cengiran lebar serta Piala di masing-masing tangannya.
Kyuhyun mengambilnya, dan menatap potret itu dalam.
"Jangan sedih, Kyuhyun-ah. Aku yakin, jika kau terus berusaha dan melakukan yang terbaik maka tak akan lama lagi Eomma mu pasti akan merasa Bangga padamu. Karena itu, jangan pernah menyerah, Arra.?"
Kyuhyun mengingat kalimat yang pernah diucapkan'nya' untuk menyemangati dirinya dulu. Kalimat yang berhasil membuatnya terus berusaha tanpa merasa menyerah, namun itu hanya sampai kemarin. Karena sekarang, Kyuhyun mulai meragukan semua itu. Dan mulai mempertanyakan sampai kapan dia harus menunggu untuk merasakan kebahagian atas kebanggan dari Eommanya.
"Aku sudah melakukannya, berusaha dan melakukan yang terbaik. Bukankah kau juga melihatnya.?-" Kyuhyun bergumam, seolah tengah berbicara dengan sosok'nya' yang tengah berada di dalam potret.
"-Tapi kenapa, kenapa sampai sekarang Eommaku tak merasa Bangga sedikitpun.? Apakah semua yang kulakukan belumlah cukup.? Atau aku memang tak akan pernah bisa merasakannya.? "
Kemudian Kyuhyun tersentak, saat sadar tengah melakukan hal yang konyol. Bagaimana mungkin dia bisa bertanya pada sebuah potret. Tapi mau bagaimana lagi, jika dia menanyakan langsung pada'nya' Kyuhyun tak yakin dirinya bisa. Karena sekarang 'dia' menjadi sosok yang sangatlah berbeda, walau saat ini mereka berada di kelas yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Class A (Bullying)
FanfictionAmazing Cover by @InaGaemGyu Class A (Bullying) Main Cast : Cho Kyuhyun, SJ-Member Family and Others Genre : Family, Brothership, School Life & Friendship Summary : Semua orang berkata, masa sekolah adalah masa yang paling indah. Namun bagi Kyuhyun...