Part 5

1.8K 221 5
                                    

Tak ada jawaban.

Kyuhyun tak mendapat satu jawaban pun dari semua pertanyaan yang telah diajukannya. Membuat sepasang karamel itu semakin meredup penuh kesedihan. Kemudian dipaksakannya tubuh ringkihnya itu bergerak, mencoba bangun dari posisinya saat ini.

"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri."

Kyuhyun menolak bantuan yang coba diberikannya. Dia telah berubah, dia bukan orang yang sama seperti yang Kyuhyun kenal dulu. Jadi sekarang, Kyuhyun tak akan mencoba bertanya atau pun mencari tahu kenapa dia berubah. Karena bagaimana pun mereka saat ini hanya seperti orang asing yang tak saling mengenal.

"Dan aku minta maaf, karena telah mengajukan begitu banyak pertanyaan yang membuatmu tak nyaman.-"

Kyuhyun tersenyum perih, saat bahkan permintaan maafnya tak mendapat respon apapun darinya.

"-Sekali lagi aku minta maaf, Leeteuk-ssi."

Setelahnya, Kyuhyun beranjak pergi. Meninggalkan pemuda itu yang kini malah menatap punggungnya dengan tatapan tak kalah sedihnya dengan tatapan milik Kyuhyun tadi.

.

.

.

Kyuhyun berjalan kearah lokernya, dan kembali tak memperdulikan ejekan-ejekan yang diterimanya di sepanjang jalan. Mengambil seragam olah raganya yang masih bersih untuk mengganti seragam kotor dan bau telur busuk yang dikenakannya kini.

Membasuh wajah dan rambutnya di wastafel begitu dirinya sampai di toilet. Namun berapa kalipun Kyuhyun membilasnya, bau busuk itu tak juga hilang. Seakan bau itu melekat ditubuhnya, membuat Kyuhyun mengerang frustasi.

"Kau begitu menyedihkan. Dibenci, dipermalukan, diabaikan dan sekarang kau bahkan berbau busuk. Benar-benar hidup menyedihkan yang sempurna."

Kyuhyun memandangan bayangannya dicermin sambil merutuki dirinya. Merutuki betapa menyedihkannya hidup yang kini tengah dijalaninya.

.

.

.

Dan sekarang Kyuhyun bahkan harus berjalan kaki untuk pulang. Dia tak ingin nantinya jadi bahan gunjingan didalam Bis, karena bau busuk yang masih melekat ditubuhnya. Sehingga sekarang Kyuhyun lebih memilih berjalan kaki untuk mencapai flatnya, yang jaraknya dari Sekolah lumayan jauh.

Buliran keringat, kaki terasa pegal bahkan nafasnya putus-putus, Kyuhyun benar-benar kelelahan. Dia bahkan tak tersenyum senang seperti biasanya, saat menemukan sepasang heels merah itu didepan pintu. Hari ini terasa begitu berat baginya.

"Bau apa ini.?"

Suara Eommanya membuat Kyuhyun menghentikan langkahnya, kemudian menoleh. Menatap wajah cantik wanita itu dengan pandangan lelahnya, tanpa berniat menjawabnya.

"Bau ini darimu.?-" Wanita itu mengendus tubuh Kyuhyun sebentar, kemudian menutup hidungnya dan memandang Kyuhyun tak suka.

"-Cepat bersihkan, baunya busuk sekali."

Kemudian wanita itu berbalik, siap melangkah pergi. Sebelum sebuah suara lirih itu menghentikannya, bahkan membuat tubuhnya berbalik kembali.

"Apa Eomma membenciku.?"

Wanita itu mengerutkan keningnya, saat menatap sepasang karamel itu yang kini memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Membencimu.? Untuk apa.?-" Wanita itu melipat kedua tangannya didepan dada, kemudian mendengus geli.

[END] Class A (Bullying)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang