Kyuhyun begitu sulit untuk berkonsentrasi saat pelajaran, karena rasa sakit ditubuhnya. Bahkan nyeri dan kesulitan bernafas karena darah membuat hidungnya tersumbat, ternyata hidungnya benar-benar patah. Dia juga sesekali meringis perih, saat menggerakkan tubuhnya. Namun entah mengapa, Kyuhyun tetap memaksakan dirinya memasuki kelas dan mengikuti pelajaran.
Sedangkan teman sekelasnya yang lain, seperti sebelum-sebelumnya. Mereka akan bersikap biasa, seakan mereka tak pernah melakukan 'sesuatu' atau 'apapun' pada Kyuhyun. Sehingga Kyuhyun yang harus selalu bisa memutar otak jeniusnya untuk mencari alasan yang terkadang terdengar tak logis, jika Guru bertanya apa yang terjadi padanya.
Tapi Kyuhyun sebenarnya tahu, Guru-Gurunya telah tahu 'perlakuan spesial' teman-teman sekelasnya. Namun karena disini juga berlaku hukum 'Yang berkuasalah yang benar', yang artinya semua 'perlakuan spesial' yang Kyuhyun terima dibenarkan oleh mereka semua tak terkecuali para Guru. Membuat Kyuhyun tak memiliki tempat untuk mengadu dan orang yang mau membelanya. Dia benar-benar sendiri disini, sehingga hanya diam dan menerimalah pilihan yang diambilnya.
Teett..
Dan saat suara bel berbunyi, Kyuhyun terlihat bergegas untuk pergi. Memaksakan tubuhnya untuk bergerak meninggalkan kelas. Kyuhyun tahu, setelah mereka telah menorehkan luka ditubuhnya maka Kyuhyun akan terlepas dari 'perlakuan' itu sesaat.
Bukan, bukan karena mereka memiliki belas kasih. Lebih dari itu, mereka hanya tak ingin 'mainan' yang mereka miliki ini rusak dan tak dapat berguna lagi untuk hiburan. Sehingga untuk beberapa hari kedepan, Kyuhyun akan terbebas dari 'permainan' fisik. Dan Kyuhyun, dia sedikit mensyukuri itu.
'Setidaknya aku diberikan waktu untuk menyembuhkan luka ini, sebelum Eomma mengetahuinya dan menjadi khawatir nantinya .'
Dan Kyuhyun kembali dengan pemikiran naifnya, akan kecemasan Eommanya yang sebenarnya tak akan pernah didapatkannya itu.
.
.
.
"Huft.."
Kyuhyun mendudukan dirinya di kursi Taman. Dia merasa tubuhnya semakin sakit setelah menaiki Bus untuk pulang tadi, sehingga sekarang Kyuhyun membutuhkan waktu untuk memulihkan rasa sakit dan tenaganya sejenak. Dan pilihannya jatuh pada taman kecil dekat pemberhentian Busnya tadi.
Kyuhyun tersenyum, saat melihat taman itu tak berubah sedikitpun dari Kyuhyun kecil dulu. Tetap asri dan sepi, tempat yang begitu menenangkan sekaligus penuh kenangan bagi Kyuhyun. Kyuhyun bahkan masih dapat merasakannya, goresan kasar yang terdiri dari beberapa huruf tepat dibangku yang tengah didudukinya kini.
'Fighting, Cho Kyuhyun.'
Sebaris kalimat penyemangat yang masih terukir samar disana, yang telah terkikis termakan waktu. Namun kenangan hari itu masih melekat kuat diingatannya.
.
Flashback
Saat itu Kyuhyun masih berumur sembilan tahun. Namun keinginan untuk selalu membanggakan Eomma-nya telah melekat kuat dikepala kecilnya. Sehingga saat seharusnya anak kecil sepertinya tengah dikelilingi berbagai macam mainan. Dia justru kini tengah dikelilingi begitu banyak buku pelajaran, yang berusaha dicerna otak jeniusnya. Karena esok hari dia harus mengikuti salah satu Olimpiade untuk mewakili sekolahnya.
Dan dia bersyukur, hanya dirinya seorang di Taman ini. Sehingga tak akan ada satu orangpun yang akan mengganggu konsentrasi belajarnya. Namun tetap saja, walau tak ada orang yang mengganggu dan seberapa jenius pun otaknya. Kyuhyun sesekali mengalami kesulitan, saat harus mempelajari sendiri pelajaran yang bahkan belum pernah diajarkan disekolah sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Class A (Bullying)
FanficAmazing Cover by @InaGaemGyu Class A (Bullying) Main Cast : Cho Kyuhyun, SJ-Member Family and Others Genre : Family, Brothership, School Life & Friendship Summary : Semua orang berkata, masa sekolah adalah masa yang paling indah. Namun bagi Kyuhyun...