Kebaikan itu sederhana, saat semua orang bisa saling menghargai satu dengan yang lain.
.
Tangan mengelap kaca acak, sedang mata tak beralih sekalipun. Menatap tepat kearah sebrang jalan, di sebuah Restoran keluarga sederhana. Pemuda pucat itu memang merasa lapar saat ini, namun bukan itu alasan utamanya. Ketika penyebab dia berdiri disana melihat sebrang dengan penasaran, karena keberadaan seorang wanita dewasa yang tengah sibuk hilir mudik melayani pembeli.
"Lama-lama kau bisa membolongi kaca tebal itu, jika terus-terusan kau gosok tanpa henti, Kyu."
Changmin jadi turut memperhatikan Kyuhyun, ketika pemuda pucat itu terus menerus berdiri tepat di kaca depan Perpustakaan. Bekerja dengan setengah hati, saat justru bukannya beres namun Changmin yang harus mengulangi semua pekerjaan itu.
"Changmin-ah, sepertinya Eomma-ku kelelahan. Lihat, begitu banyak pelanggan disana. Bagaimana ini?"
Pemuda setinggi tiang memutar mata, tak habis pikir dengan tingkah berlebihan Kyuhyun. Sekarang sudah tengah hari, jam makan siangpun datang. Tentu saja Restoran sebrang jalan ramai, selain itu tempat mereka memang menyediakan makanan rumahan yang begitu lezat. Sehingga tak heran, banyak yang datang untuk menikmati makanan disana.
"Kyu.-"
"Bagaimana jika kita makan disana?"
Sebuah suara mengintrupsi, membuat Changmin bahkan Kyuhyun menoleh cepat. Seorang pemuda tampan dengan pakaian kasual mahalnya, berdiri menjulang dihadapan. Changmin berdecih tak suka, sedang Kyuhyun merasa begitu keheranan.
"Apa yang kau lakukan disini, Siwon-ssi?"
Membuat tanya terucap cepat, karena tak menyangka akan menemukan teman sekelasnya itu disini sekarang. Karena nyatanya, walau dia telah berdamai dengan mereka semua. Hanya Leeteuk yang benar-benar dapat menjadi dekat dengannya, ketika Kyuhyun tak mampu untuk mengabaikan pemuda itu. Sedang untuk yang lain, Kyuhyun masihlah begitu sungkan. Sehingga sering kali, pemuda pucat itu bersikap pasif didepan mereka. Namun semua itu tak menutup kemungkinan, jika Kyuhyun sekarang memang telah mulai membuka diri untuk mereka.
"Mencari buku tentu saja.-" Siwon mengangkat sebelah tangan, menunjukkan sebuah buku yang dia pegang.
"-Dan datang untuk mengajakmu makan siang."
"Choi Siwon-ssi, tidakkah apa yang kudengar sekarang ini nyata?"
Ini, Changmin yang menyela dengan tanya sarkas. Tidak begitu suka dengan tingkah sok akrab yang Siwon tunjukkan, seolah kejadian lalu tak pernah terjadi. Walau Kyuhyun mengatakan kepadanya, bahwa pemuda pucat itu telah memaafkan mereka semua. Bahkan tanpa syarat apapun, tanpa ketaktulusan sedikitpun. Namun tetap saja bagi Changmin, semua itu tak dapat dia terima semudah itu. Ketika seharusnya, Kyuhyun tak luluh semudah itu.
"Tidak Changmin-ssi, aku sungguh-sungguh mengajak kalian makan siang bersama."
Kyuhyun melepaskan lap yang sedari tadi digenggam, kemudian merapikan semua alat yang digunakannya untuk bersih-bersih. Siwon begitu terkejut, berpikir bahwa ajakannya akan ditolak oleh Kyuhyun. Sedang Changmin, anggap dia terlalu meragukan Kyuhyun akan berlaku tak sopan. Sehingga pemuda tinggi itu memilih tak mengalihkan tatapan, setia mengikuti setiap pergerakan Kyuhyun.
"Ahjussi, bolehkah kami mengambil waktu makan siang lebih cepat?"
Hwang Ahjussi menoleh segera, awalnya cukup terkejut dengan permintaan. Namun saat melihat sosok Siwon berdiri didekat Changmin di pintu depan, pria paruh baya itu dengan cepat mengangguk. Menyetujui permintaan Kyuhyun dengan cepat, tak lupa menyapa Siwon dari jauh. Dan dibalas begitu sopan oleh pemuda itu, saat dia menundukkan kepala kearah Hwang Ahjussi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Class A (Bullying)
FanfictionAmazing Cover by @InaGaemGyu Class A (Bullying) Main Cast : Cho Kyuhyun, SJ-Member Family and Others Genre : Family, Brothership, School Life & Friendship Summary : Semua orang berkata, masa sekolah adalah masa yang paling indah. Namun bagi Kyuhyun...