Part 10

2.6K 242 16
                                    

Sungmin berjalan tenang, mengabaikan tatapan-tatapan memuja dari beberapa siswi yang tengah berada dikoridor. Tatapannya senantiasa mengarah pada potret wanita yang ada ditangannya. Reaksi Abeoji-nya malam itu membuat Sungmin semakin penasaran akan sosok wanita itu.

"Menarik."

Gumamnya, kemudian memasukkan foto itu kedalam saku saat kini dirinya telah sampai didepan kelas. Dan dengan langkah santai dia memasuki kelas, yang entah mengapa hari ini terasa begitu sepi. Tak ada ejekan, hinaan atau bulian yang terjadi, padahal Sungmin dengan jelas melihat sang objek bulian telah duduk dikursinya.

Bahkan keningnya kini berkerut, saat melihat teman-teman sekelasnya hanya menatap Kyuhyun tak suka dari bangku mereka namun tak mencoba membuli pemuda pucat itu seperti biasanya.

Membuat Sungmin berjalan mendekat, bahkan menduduk diri didekat mereka.

"Apa terjadi sesuatu.?"

Semuanya tersentak saat Sungmin duduk, bahkan berbicara pada mereka. Heran, itu yang mereka rasakan saat pemuda dingin itu melakukannya.

"Apa maksudmu.? Tidak ada yang terjadi."

Heechul membuka suara, mewakili teman-temannya untuk menjawab pertanyaan Sungmin. Namun anehnya, dia menjawab pertanyaan itu dengan sebuah pertanyaan juga.

"Tapi kalian terlihat aneh."

Bukankah yang aneh disini itu Sungmin, tiba-tiba mendekat dan berbicara akrab kepada mereka. Padahal selama ini dia tak pernah melakukannya sekalipun.

"Yang aneh itu si Nerd.-"

Kini Shindong yang membuka suara, mengatakan Kyuhyun adalah orang yang aneh. Membuat Sungmin kini menatapnya penuh minat, menunggu lanjutan dari kalimat itu.

"-Kemarin dia berbicara tak jelas, bahkan berkata akan menerima semua pukulan dari Siwon. Bukankah dia aneh.?"

Yang lain mengangguk setuju atas ucapan Shindong, sedangkan Sungmin sedikit terkejut. Karena dia tak tahu bahwa kemarin mereka memukuli Kyuhyun lagi. Dan apa yang dikatakannya, Kyuhyun berkata akan menerima pukulan Siwon. Benar-benar si Nerd yang tak terduga.

"Ya, terdengar aneh."

Gumam Sungmin, kemudian mengalihkan tatapannya kearah Kyuhyun. Sepasang foxy itu berkilat tertarik, karena sekali lagi si Nerd membuatnya terkejut.

Namun kemudian kepalanya dengan cepat berputar, saat merasa sepasang mata tengah menatapnya tajam. Dan dia mengernyit, menemukan Leeteuk lah yang menatapnya seperti itu. Bahkan tatapan itu semakin tajam, seakan memperingatkan Sungmin untuk hal yang dirinya pun tak tahu apa itu.

.

.

.

Kyuhyun turun dari bis, dan mulai berjalan menuju flatnya yang berada cukup jauh dari halte. Namun malam ini ada sesuatu yang aneh dengannya, entah mengapa semenjak dari perpustakaan sampai sekarang senyum dibibirnya tak pernah hilang. Seakan hal baik telah terjadi.

Dan senyum itu semakin lebar, saat tanpa sengaja pandangannya jatuh pada untaian berwarna biru yang melingkar manis pada pergelangan tangannya.

Wish bracelet. Gelang harapan.

Tawa hampir lolos, mengingat wajah serius Changmin saat memberikan dan memaksanya menggunakan gelang itu tadi. Gelang yang kata pemuda tinggi itu adalah sebuah gelang harapan, gelang yang jika Kyuhyun gunakan dan kemudian terputus maka harapan yang dimintanya akan terkabul.

.

Flasback

"Benarkah.?"

[END] Class A (Bullying)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang