Mawar Beranak◉‿◉

23 5 0
                                    

RA~SATRIYA
BAB : FOUR
BALAPAN-??

OK prend HAPPY READING-!!
jangan lupa klik Bintang yaa-!
MAKASIH BANGET-!!

~•○0○•~

"Apa balapan-? lu becanda-?" kaget Satriya, ia memelototkan matanya hingga seperti mau copot.

"iya balapan, ge'e gabut banget" Ucap Naira, kelewat Santai yang setelahnya meneguk lemon tea yang tadi ia pesan.

"Oke, tapi ge'e ada syarat" Ucap Satriya sambil menatap Naira dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Apa-??" satu kata keluar dari mulut Naira dengan matanya yang membalas tatapan Satriya, Sebentar.

"Temenin ge'e pulang, sekalian ge'e mau jemput adek ge'e yang les." Ucap Satriya santai. Iya benar, setelah pulang sekolah Satriya biasa kerja dan menjemput adiknya yang les, namun hari ini motornya sedang diservis. Sehingga ia menggunakan itu sebagai syarat yang ia ajukan untuk Naira.

"Cuma itu?? Ongeey" jawab Naira santai, sedangkan Satriya membelalakkan matanya tak percaya.

"Yodah ayok lu naik malah melotot kek kadal" ucap Naira karena Satriya mematung dengan mata melotot.

"Iya iya, lu belakang yah Ra"
"Nyeh, ge'e jadi korban hiks.. Oppa" Naira mengderrama ygy.

"Dih gws lu Ra?? Perlu dibawa ke RS kagak??" Tanya Satriya.
"Anjing lu, ge'e kutuk jadi kadal lu lama lama"
"Huusst ini ga akan terbang terbang kalo gini, ade gw nanti nangess disana sendiri"
"Yodah ayok lu yang belakang Bangsaaat"
"Lu yang belakang, kan lu cewe" ucap Satriya masih kekeh pendirian.
"Kan gw dah didepan ini, lu aja dibelakang"
"Cowo yang harusnya ngeboncengin cewe"
"Hiiih iye iye nih gw DIBELAKANG RODA" Naira turunn dari motornya dan berjalan kebelakang motornya.
"Hiih sini sini lu naik buru" Satriya telah duduk didepan dan disusul Naira dibelakang.

Setelah dirasa Naira nyaman Satriya melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata rata melewati jalan yang kurang sempurna, iyah bener jalannya belubang kayak Gigi yang Baca.

"EMAAAAAKK PANTAAT GE'E SAKIIT HIKKS.. OPPAA" Naira mengderrama again.

°•°•o0o•°•°

Satriya memberhentikan motor Sport milik Naira didepan rumah yang cukup besar namun sederhana, dengan Tulisan besar "PANTI ASUHAN MAWAR BERANAK"
"sampe Ra" ucap Satriya pada Naira
"Awwws pantat ge'e" Naira turun dari motor dan memegangi Pantatnya yang sakit.

"Baaaaang Tania dah nunggu dari tadi loh masa abang ga dateng dateng" ucap Tania yang mendekati Satriya.

"Maafin abang, kan motor abang lagi di bengkel, jadi abang kesini bareng sama Naira" ~Satriya

"Eh kok daritadi Tania nggak Lihat kalau ada kakak cantik" Tania berucap ketika Naira berpindah dari yang awalnya dibelakang Satriya sekarang menjadi di samping Satriya.

"Hai namaku Alanaira, Panggil aja Kak Naira, Okay" Naira menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Tania, dan diterima Tania dengan baik.

"Kalau nama aku Tania kak, kakak Cantik dan tinggi banget" ucap Tania memperkenalkan diri sekaligus mengagumi Naira.

Tiba tiba ibu penjaga Panti asuhan sekaligus guru les dari Tania keluar.

"Eh ada nak Satriya, maaf nggak langsung ibu persilahkan masuk, tadi lagi beberes. Ayo masuk" ucap ibu aisah

Satriya yang tahu kalau bu Aisah datang langsung menyalami tangan bu Aisah.

Bu Aisah pun segera membalas salaman Satriya. Begitupun Naira yang juga menyalami tangan bu Aisah.

"satriya, ini kekasihmu??" Tanya Bu Aisah heran, karena sebelumnya Satriya tidak pernah membawa ataupun bersama Wanita.

"Bukan bu, ini Naira, teman Satriya" jawab Satriya apa adanya,,, mungkin untuk saat ini.

"Oh kenalin bu saya Naira, teman Satriya" jawab Naira

"Teman apa teman??" Tania yang daritadi nyimak pun ikut mengompori.

"Sst kamu masih kecil jangan gitu" ucap Satriya Salting, yang langsung menggendong Tania.

Mereka pun masuk dan disambut oleh anak anak panti.
Fyi Panti ini milik ayahnya Satriya. Jadi kalo Satriya kesini pun gapapa.

"Hai kak Satriya, kita udah nunggu loh"ucap seorang anak laki laki yang diketahui namanya adalah Elan.

"Maaf, motor kakak lagi di bengkel" ~Satriya

"Eh ada kakak cantik, siapa tuch Kak Satriya??" Tanya anak berusia 10 tahunan yang baru ngeh kalau ada Naira disebelah Satriya.

"Itu kekasih Bang Satriya" jawab Tania asal "cantikkan?? Bahkan aku kalah loh" sambung Tania

"Kekasih darimananya?? Kita cuma temenan kok" jawab Naira namun, pipinya memerah saat Tania mengatakan bahwa dirinya adalah kekasih Satriya.

Bu Aisah yang tadi didalam, keluar sembari menggendong balita. Balita yang digendong nya menangis.

"Jangan nangis yah dek, kakak bawa makanan buat kalian" ucap Naira berusaha menenangkan Balita yang digendong Bu Aisah.

Naira pun membuka ransel yang sedari tadi berada pada punggungnya. Didalamnya terdapat banyak makanan, snack, minuman, dan perlengkapan lainnya.
Fyi.. Naira kemana selalu bawa tas Ransel yah ges yak.

Naira pun membagikan makanan dan snack yang ia punya kepada anak anak disana. Balita yang digendong Bu Aisah pun juga diberikan.

Satriya Memperhatikan Naira, ia mengagumi kecantikan Naira mulai dari bulu mata yang lentik, mata bulat dengan pupil berwarna hitam kebiruan, kulit putih mulus, dengan bibir yang seksih.

Mata Satriya kini terfokus pada bibir Naira yang senyum dan berbicara pada anak anak Panti.

Satriya mendekati Wajah Naira dari samping daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnn.............

chup๑˙❥˙๑

TBC

Ehehe semoga kalian suka nee

See you next Chapter

✿ ♡‿♡

Jangan Lupa Klik Bintang yah

☆RA SATRIYA☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang