Dusk(18)

3 0 0
                                    

Sesampainya di sekolah Cianara turun dari motor Agam, semenjak berpacaran mereka berdua memang sering berangkat dan pulang sekolah bersama.

Agam mematikan motornya dan membuka helmnya.

"Bukain dong" Cianara menyodorkan kepalanya ke depan Agam

Bukan apa-apa, sebenarnya dia bisa membuka pengait helmnya sendiri tapi tidak ada salahnya kan kalau manja dengan pacar sendiri?

"Sini siniii" Agam mengulurkan tangannya untuk membukakan helm yang dikenakan Cianara, pastinya dengan senyum yang terpatri apik dibibirnya.

Gemes amat cewe gue ya Allah. Seru batin Agam

"Ga usah gitu kali ngeliatinnya, gue tau gue emang cantik" ucap Cianara ke ge-eran sambil merapihkan rambutnya.

"Dih pede gila lo" elak Agam sambil meletakkan helm di jok motornya.

"Tapi emang iya sih" sambung Agam, karna memang dimata Agam Cianara begitu cantik dan manis, dia bersyukur sekarang Cianara jadi bagian terpenting dalam hidupnya.

"Tuhkan anak Bapak Halbas mah emang cantik" ucap Cianara bangga sambil berjalan mendahului Agam.

Agam berjalan cepat menyusul Cianara "Iya pacar gue emang paling cantik" ucap Agam sedikit terkekeh sambil merangkul Cianara.

Sedangkan Cianara hanya mesam-mesem sendiri. Ntahlah, sudah beberapa bulan dia berpacaran dengan Agam, tapi dadanya selalu berdesir dan jantungnya berdetak tidak karuan saat mendapat sentuhan dari Agam, dan Cianara suka itu, baginya saat ini Agam adalah manusia favoritnya.

***

"Cian, Aqisa" Cianara dan Aqisa berbalik badan ketika ada yang memanggil nama mereka

"Eh Aruni, ada apa?" Cian mengangkat kedua alisnya

"Ini gue mau kasih undangan birthday party gue" ucap Aruni sambil meyodorkan undangannya

"Wahh Dirgahayu ya Ar" ucap Cianara sumringah yang dibalas senyum lebar oleh Aruni

"Happy birthday Aruni" ucap Aqisa tak kalah sumringah dari Cianara

"Thank you ya guys, by the way jangan lupa dateng loh, ajak your partner juga" Aruni menaik turunkan alisnya

"Iya dong kita harus bawa ayang" ucap Cianara tergelak yang dibalas gelakan juga oleh Aruni dan Aqisa

"Yaudah gue mau lanjut bagiin undangan ini dulu ya" Aruni melenggang sambil melambaikan tangan

"Okey Ar" Cianara dan Aqisa membalas lambaian tangan Aruni

Lalu Cianara dan Aqisa melanjutkan perjalanan mereka menuju kantin, cacing-cacing di perut Cianara benar-benar sudah mengamuk minta diberi makan.

***

Cianara sedang duduk di bawah pohon menunggu Agam yang sedang bermain basket di lapangan, Cianara memang senang melihat Agam bermain basket, baginya ketampanan Agam bertambah berkali-kali lipat saat sedang berpeluh karna lari-larian di lapangan.

Diam-diam Cianara membidik Agam dengan ponselnya "ya Allah cakep bener cowo gue" gumam Cianara.

Gadis itu memang hobi mengabadikan apa-apa saja yang sedang dilakukan kekasihnya. Sampai-sampai di ponselnya penuh dengan foto candid dari kekasihnya, Agam.

Setelah satu jam akhirnya Agam selesai bermain basket, laki-laki itu buru-buru menghampiri Cianara.

"Halooooo cantik" ucap Agam duduk disebelah Cianara sambil mengelap peluh yang ada dikeningnya.

Cianara tersenyum sambil menyodorkan air mineral yang tadi ia beli "minum dulu kakak ganteng"

"Bukain" ucap Agam santai

"Hah?" Cianara mengeryitkan dahinya

"Bukain botolnya sayaang" ucap Agam manja

"Dih lebay lo buka ginian aja gabisa" kekeh Cianara sambil membuka tutup botol dengan sekuat tenaga

"Ga apa-apa dong lebay ke pacar sendiri" Agam mengambil air mineral lalu meneguknya

"Ih ya Allah lebay banget pacar gue ini" ujar Cianara sok geli padahal di dalam hatinya sedang kegirangan tidak karuan.

Agam hanya terkekeh dan memencet pipi Cianara dengan gemas

Cianara mengeluarkan undangan dari dalam tasnya "Anyway kita diundang ke acara birthday party nya Aruni loh"

"Aruni pacar Deyasa?" Agam mengambil undangan itu dari tangan Cianara.

Cianara mengangguk dengan gemas, membuat Agam ingin mendekapnya saat itu juga, tapi sayangnya mereka masih di lingkungan sekolah.

"Dresscode nya pink black?" ucap Agam yang sedang membaca undangan itu

"Iyaa Agam, cewe pink cowo black" ntah mulai kapan, yang jelas sekarang Cianara sudah terbiasa memanggil Agam tanpa embel embel 'kak', karna memang Agam sendiri yang memintanya.

"Nanti si Aqisa juga ajak kak Aron" sambung Cianara

"Aron? Aron temen gue?" tanya Agam heran

"Iya, kak Aron temen sekelas lo" jawab Cianara

"Emang mereka deket?"

"Ih bukan deket lagi, udah pacaran malah sebulan lalu"

"Ga pernah cerita apa-apa tuh si Aron, sialan emang" Agam terkekeh

"Privasi mungkin dipikirnya, untung Aqisa cerita ke gue" ujar Cianara

"Ya cewe mah emang tukang gosip" ledek Agam sambil mengacak pelan pucuk kepala Cianara

"Dikit" Cianara terkikik

Agam menyerahkan undangan itu ke Cianara dan menggendong tas disatu pundaknya.

"Yaudah yuk pulang, udah sore banget nih, nanti dicariin Bunda" Agam berdiri dari duduknya dan menggandeng tangan Cianara.
Cianara mengangguk dan tersenyum menahan salah tingkahnya.

"Cian"

"Yaaa" Cianara mendongak kearah Agam yang sedang berjalan disampingnya

"I love u"ucap Agam penuh ketulusan.

Jangan lupa vote dan coment ya🤍

DuskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang