Menjadikanmu candu adalah cumbu
--------------------------------------------
Cianara menghampiri Bundanya yang sedang menonton tv.
"Bundaaaa" Cianara mencomot keripik kentang dari toples yang sedang dipegang Kinanti
"Hmm"
"Bun, kok tadi waktu Cian pulang abis maghrib sama kak Agam, Bunda sama Ayah engga marah?" Tanya Cianara
"Engga lah, orang udah minta izin" jawab Kinanti santai
"Hah, kapan minta izinnya Bun?"
"Tadi pagi pas kamu belum keluar kamar"
Cianar ber'oh ria. Pintar juga ya laki-laki itu mencuri hati keluarganya. Kan jadi makin cinta
"Bun"
"Hmm"
"Kalo Bunda diajak pacaran sama cowok kaya kak Agam, Bunda mau gak?"
"Ya tergantung"
"Tergantung gimana Bun?" Cianara mengerutkan dahinya
"Iya gimana perasaan Bunda ke cowok itu lah. Kalo bunda sayang ya Bunda mau, kalo Bunda engga sayang masa mau dipaksa?"
Cianara hanya manggut-manggut mengiyakan ucapan Bundanya.
"Kenapa sih nanya gitu? Ditembak sama Agam?" Kinanti tersenyum mengejek kearah Cianara
Cianara hanya senyam senyum sendiri. Membuat Kinanti keheranan dengan tingkah anaknya itu
"Heh malah mesam mesem" Kinanti menepuk pelan lengan Cianara
"Cian ke kamar ya Bun"
Belum sempat Kinanti menjawab Cianara sudah ngibrit masuk ke kamarnya, dan masih senyam senyum sendiri.
Kinanti hanya menggelengkan kepalanya melihat Cianara. Ia tau kalau anak sulungnya itu sedang kasmaran "Dasar anak muda"
Saat Cianara ingin memasuki kamarnya, ia berpapasan dengan Carera. Kamar mereka memang bersebelahan
Carera mengerutkan dahinya heran karena Cianara senyam senyum sendiri. "Obatnya abis kali ya" Carera bergidik ngeri
***
"Jadi lo beneran udah jadian sama Cian?"
"Iya, kemaren sore"
"Berguna juga kan gue jadi gudang informasi buat lo" Deyasa tersenyum bangga
"Iya iya guna banget. Makasih nih btw" Agam terkekeh disusul Deyasa
Cianara dan Aqisa sudah berada di kantin dengan semangkuk bakso ditangan mereka.
"Duduk dimana nih" Cianara celingukan mencari tempat kosong, tapi tidak ada satu meja pun yang kosong
Aqisa melihat kearah meja yang hanya diisi oleh dua orang, ternyata itu Agam dan Deyasa.
"Ci, sana yuk ada kak Agam sama Deyas" Aqisa menunjuk kearah meja Agam dan Deyasa
Cianara hanya mengangguk karena cacing diperutnya sudah meronta-ronta
"Lah panjang umur ni bocah" Deyasa sadar dengan kehadiran Cianara dan Aqisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk
Novela JuvenilRekah jingganya membuai. Serupa tatapan dari korneamu yang menyapa netra dengan hangat. Semburat jingga dari sesuatu yang bernama senja. Selalu ini yang menjadi kesukaan seorang Senjani Cianara. Tidak ada hal lain yang mampu menandingi pesona senja...