Act 2-2 [La Sua Casa]

178 3 5
                                    

Formaggio Lustro menyukai teman semasa kecilnya, Cornetto Leale. Bukan dalam arti teman, namun dalam arti romantis. Perasaan itu sudah ia pendam sejak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar. Dari rasa kekaguman, hormat, hingga akhirnya menjadi keinginan untuk melindungi. Seiring mereka tumbuh, mereka terpisahkan oleh tempat karena atas suatu alasan yang tidak Gio mengerti. Corne harus pindah dari rumahnya. Di SMA, mereka terpaksa harus berpisah. Ketika ia memutuskan untuk menyerah mengejar perhatian Corne, keajaiban terjadi. Mereka tanpa sengaja berkuliah di tempat yang sama. Hal itu membuat semangat Gio kembali menyala-bahkan lebih besar daripada sebelumnya.

Karena itulah, setiap harinya, meski tahu mereka memiliki kelas di jam yang berbeda sekalipun Gio sering memeriksa fakultas Corne. Kebetulan letak gedung fakultas mereka hanya dibatasi satu gedung, dan di tengahnya terdapat sebuah taman. Di situlah Gio paling sering bertemu dengan Corne. Meski kadang ketika bertemu mereka hanya berbincang sejenak, namun waktu itu adalah surga bagi Gio. Bisa melihat wajah yang tegas maupun manisnya, bisa mendengar suaranya yang agak terdengar kasar namun penuh kelembutan di dalamnya, dan bisa mengerti apa yang sedang dijalaninya, dikhawatirkannya, atau menyenangkannya, semua itu adalah berkah dari Tuhan untuk Gio.

"Ayo masuk," Corne membuka pintu teralis menuju ke halaman rumahnya. Dengan langkah penuh semangat, Gio mengikutinya.

"Kau kelihatan bahagia sekali... Ada apa?"

Menyadari kebahagiaannya terpancar di wajahnya yang sering dijuluki babyface, Gio sedikit panik, "A-ah! Tidak apa, tidak apa! C-cuma... Oh, iya! Aku sudah lama tidak main ke rumah teman, jadi rasanya asyik juga, seperti ini..."

"Hee," Tanggap Corne singkat sambil mendahuluinya jalan menuju ke rumah di tengah halaman yang luas itu.

Hari ini, Gio memang sangat bahagia karena ia bisa berkunjung ke rumah pujaan hatinya. Meski menggunakan alasan yang bermacam-macam, Gio berpikir hasil lebih penting. Ia sebenarnya tidak begitu suka untuk pergi keluar setelah jam kuliahnya selesai, namun ini masuk ke pengecualian. Memang, mungkin ia akan lebih bahagia kalau ia bisa pergi ke rumah utama keluarga Corne, dimana mereka memiliki kenangan bersama bermain di sana. Namun Gio memutuskan untuk tidak kemaruk dan menerima apa yang diberikan oleh Takdir.

Melewati halaman, mereka pun sampai di rumah. Corne membuka pintu dengan kunci yang ia bawa, lalu masuk dan berteriak, "Vino! Aku pulang, dan ada tamu! Cepat kemari!"

Mendengar suara Corne yang menggelegar, Gio tidak bisa menahan rasa kagetnya. Corne memang selalu seperti ini-terkadang kasar dan terkesan tidak beraturan. Ia juga sama sekali tidak bertingkah seperti gadis seumurannya, dan itu membuat Gio khawatir pada masa depan Corne. Memberanikan diri, Giopun mencoba menyampaikan uneg-unegnya mengenai Corne, "Anu, Corne... Kalau bisa, anak perempuan jangan berbicara sekeras itu..."

"Ha? Apa katamu, Gio?" Seraya melepas sepatu dan kaos kakinya, Corne berbalik menghadap Gio dan bertanya dengan suara yang sepertinya lebih keras daripada yang tadi. Wajahnya penuh senyum, sepertinya ia benar-benar tidak mendengar perkataan Gio, membuat lelaki itu lega.

"Tidak... Aku cuma bicara sendiri..."

Sejenak kemudian, terdengar derap langkah, "Corne, sudah kubilang kau tidak perlu berteriak-teriak, aku bisa dengar kok.... Hm?"

Sosok yang 'unik' untuk Gio muncul. Seorang gadis, usianya mungkin beberapa tahun dibawah Corne. Ia kelihan cukup manis, dengan rambut bergelombang hitam panjang dan mata yang kehijauan. Terlihat bahwa ia cukup rutin merawat penampilannya, meski ia sebenarnya tidak mengenakan banyak make-up. Namun yang membuat Gio berpikir gadis itu 'unik' adalah pakaian yang ia kenakan-sebuah gaun hitam penuh dengan renda dan pita. Jika disamakan, mirip dengan sebuah boneka dari jaman Victoria. Bagian yang bagi Gio kelihatan normal hanyalah celemek putih bercorak hati berwana pink di pinggang yang gadis itu kenakan.

By Her Highness' WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang