Happy reading!!!
Pukul tiga sore sudah saatnya sekolah Jungkook pulang, dia membereskan semua peralatannya sebelum melangkahkan kakinya menuju luar kelas.
"Jungkook mau pulang bersama? "
Jungkook memegang dadanya, dia terkejut karena tiba tiba ada yang berbicara.
"Astaga Taehyung, aku kaget. Tidak Terima kasih, aku bisa pulang sendiri." Ucapnya. Jungkook kira tinggal dia sendiri yang masih berada di sekolah tapi ternyata salah, Taehyung si murid baru masih belum pulang.
"Aku menunggumu sejak tadi, tapi kau menolakku tapi yasudahlah aku pulang dulu. " Taehyung hendak pergi namu suara Jungkook menghentikannya.
"Hey tidak, baiklah ayo kita pulang bersama. " Dengan segera Jungkook menyamakan langkahnya bersama Taehyung.
"Jungkook, maaf aku tidak menggunakan mobil aku hanya bisa mengantarmu dengan berjalan kaki. "
"Tidak masalah Taehyung, rumahku dekat dengan sekolah, lagi pula aku sudah biasa. Yang aku tanyakan itu harusnya kau, jika kau mengantarku lalu pulang ke rumahmu kau pasti kelelahan."
"Tidak masalah Jungkook, aku senang. " Taehyung tidak akan kelelahan dengan berjalan kaki, tentu dia bisa berlari cepat tanpa membuang waktu yang lama.
Mereka berjalan kaki menghabiskan hampir lima belas menit, bagi Jungkook itu hal yang biasa, tapi yang Jungkook pikirkan saat ini adalah Taehyung, di lihat darimana pun dia seseorang yang terlahir dari keluarga kaya jadi untuk berjalan seperti ini pasti melelahkan.
Mereka sampai pada sebuah rumah kecil dan sederhana, cat yang berwarna kuning di padu dengan warna hijau daun menjadi kesan indah dan nyaman di pandang.
"Taehyung ayo masuk terlebih dahulu, kita minum dulu. "
Mendengar kata minum membuat Taehyung pucat pasi, minuman manusia dan vampir tentu beda. Dia tidak bisa memakan makanan manusia, jangankan makanan, minuman saja sudah membuatnya muntah beberapa hari.
"Tidak Jungkook aku akan langsung pulang saja. "
"Aku memaksamu Tae, ayo cepat. " Jungkook menarik tangan Taehyung, dia cukup kaget saat memegangnya, terasa dingin saat menyentuh kulit Taehyung.
"Tapi Jungkook aku tida—"
"Aku sudah bilang, aku memaksamu bukan memintamu. " Jungkook terus menarik tangan Taehyung, dia mengiringnya ke arah sofa kecil. Tanpa bicara sedikitpun Jungkook pergi ke arah dapur.
"Tidak ada televisi? Sofa nya keras. Jungkook hidup seperti ini? Dimana keluarganya? " Gumam Taehyung, dia menatap seluruh ruangan dengan seksama.
"Taehyung ini minumanmu. " Jungkook menaruh gelas yang berisi jus jeruk.
Taehyung senyum terpaksa, jika tidak meminumnya dia tidak enak, jika dia meminumnya maka dia akan muntah.
"Dimana keluargamu? " Tanyanya, mungkin dia bisa mengalihkan perhatian Jungkook.
Jungkook menunduk "ibuku sudah meninggal, dan ayahku menikah lagi."
"Kenapa tidak bersama ayahmu? "
"Ayahku membenciku Tae. "
"Bajingan." Taehyung marah saat mengetahui itu, tapi dia tidak tau marah karena apa. Dia baru mengenal Jungkook tapi rasa ingin melindungi lebih mendominasi.
"Apa Tae? Kau bilang apa? Ayahku bajingan? Tidak, dia baik. Jika tidak ada dia aku tidak ada di dunia. " Ah Jungkook terlalu baik, sudah tau orang yang ia bela selalu menyakitinya tapi tetap saja di baiki.
"Kau terlalu baik Jungkook. "
"Tidak, Tae itu di minum. " Jungkook menunjuk ke arah gelas tadi.
"I-ya aku akan meminumnya. " Dengan ragu Taehyung mengambil gelas itu "aku berharap J-Hope masih menyimpan ramuannya. " Dia mengucapkan dalam hati. Taehyung meneguknya perlahan, setelahnya dia beranjak dari duduknya "Jungkook aku harus pulang, aku takut sampai di rumah malam. "
"Iya, ayo. "
Jungkook mengantar Taehyung sampai depan rumahnya, memang benar langit sudah mulai gelap, dia kembali masuk setelah melihat bayang Taehyung menghilang, ada perasaan tak rela saat Taehyung pulang namun dia bisa apa?
☰ ☱ ☲ ☳
"Hoek.. Hoek. " Taehyung memuntahkan kembali minuman yang di berikan Jungkook tadi, ini yang terjadi jika dia memakan ataupun meminum milik manusia.
"Astaga pangeran Taehyung kenapa anda bisa seperti ini? " Tanya J-Hope, dia saat ini memijat leher belakang Taehyung untuk membantunya.
"Aku hoek.. Bukan pangeran di sini hoek, aku meminum minuman manusia. " Taehyung berucap diselingi oleh muntahannya itu.
J-Hope terkejut, dia lekas pergi ke dalam ruangan yang terdapat banyak ramuan di dalamnya, dia kembali dengan botol kaca bersisikan cairan berwarna biru.
"Ini minumlah. " J-Hope memberikan cairan itu pada Taehyung.
Taehyung menerimanya, dia dengan segera membuka botolnya lalu meminumnya, saat cairan itu membasahi kerongkongan nya, rasa ingin muntah nya langsung menghilang dengan cepat "terimakasih J-hope. "
"Sudah tugas saya Tu–"
Taehyung mendengus lalu memotong ucapan J-Hope "sudah aku bilang jangan panggil aku begitu jika berada di tempat manusia ini bukan kastil. "
"Baiklah Taehyung, tapi kenapa kau bisa seperti ini? "
"Aku di tawari minum dan aku tidak bisa menolaknya jadi dengan terpaksa aku meminumnya. "
"Kau kan bisa menghentikan waktu, kau bisa membuangnya terlebih dahulu dan katakan padanya jika kau sudah meminumnya. "
Taehyung mengerjap "ah iya kenapa aku bodoh? "
"Mungkin keturunan dari ayahmu. "
"Kau sangat tiak sopan pada seorang raja. "
"Tidak ada orang nya disini Taehyung."
"Aku putranya jika kau lupa. "
"Tapi aku yakin jika kau tidak akan mengatakannya. " J-Hope membalikkan tubuhnya dan melangkah ke dalam kamarnya.
Taehyung memang tinggal dengan J-Hope, itu permintaan dari ayahnya padahal dia ingin tinggal sendiri seperti yang lainnya, tapi yasudahlah dari pada tidak bisa keluar.
Taehyung ikut berjalan menuju kamarnya, mungkin dia akan membersihkan tubuhnya dan istrahat. Walaupun vampir tidak membutuhkan tidur tapi mereka juga harus memulihkan kesegaran tubuh mereka.
~bersambung...
Vote and coment
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampir [Taekook] [End]
FantasyJungkook siswa kelas 12 yang sering di bully sekolahnya, tidak tertarik bahkan tidak percaya dengan makhluk immortal jika mereka ada. bagaimana kisahnya jika Jungkook tiba tiba bertemu dengan makhluk immortal? akankah dia mempercayainya atau tidak...