14. Dead

1.8K 122 2
                                    

Happy reading!!!

Keesokan paginya berita menyebar jika Jimin dan Jin meninggal karena mobil yang di kendarai nya bertabrakan dengan truk.

Pihak sekolah berduka cita dan teman Jin dan Jimin menangisi mereka, semua diliputi rasa sedih yang mendalam namun ada juga yang merasa senang.

Murid yang menjadi korban bully tersenyum riang namun mereka harus menutupinya dengan tangisan palsu.

Mereka mengucapkan terima kasih pada orang yang telah membunuh Jin dan Jimin, tidak ada yang bisa membully mereka lagi dan mereka akan belajar dengan tenang di sekolah nantinya.

Taehyung yang berada di depan kelas lantai dua menatap semuanya, dia tersenyum miring saat banyak bunga yang di berikan oleh para murid dan guru untuk Jin dan Jimin.

"Kematian kalian membuat orang menjadi bingung antara senang dan sedih, aku yakin beberapa dari mereka pura-pura bersedih saat tau kalian mati." Gumam Taehyung, "tidak ada gunanya aku pergi ke sekolah, aku pergi saja." Taehyung melangkah memasuki kelasnya dan mengambil tasnya, dia turun dengan tenang dengan menyampirkan tasnya pada bahu kanannya, tidak ada raut kesedihan yang di tunjukkan oleh Taehyung yang ada dia hanya menatap datar sekitar seolah tidak peduli.

Grep!

Pegangan pada bahu Taehyung membuatnya berhenti, dia memutar tubuhnya dan melihat siapa yang melakukannya.

"Taehyung?"

Taehyung mengerutkan keningnya, dia tidak mengenal laki-laki paruh baya di depannya yang memanggil namanya.

"Siapa?"

"Aku orang tua Jin."

Taehyung mengangguk, pantas saja dia sangat sedih, ternyata dia ayah dari Jin.

"Lalu?"

"Jin selalu menceritakan tentangmu padaku, dia bilang kau tampan dan itu memang benar setelah melihat mu." Jelas pria paruh baya tersebut.

"Lalu?"

"Jin juga berkata jika dirimu adalah kekasihnya, kau pasti bersedih saat mengetahui putraku meninggal." Pria tersebut menepuk bahu Taehyung seolah menenangkan.

"Maaf, sepertinya Jin itu berbohong pada anda. Aku tidak pernah mengenal Jin sebelumnya, apalagi menjalin hubungan dengannya." Taehyung menjauhkan tangan laki-laki itu dari bahunya, "aku pergi dulu tuan."

Taehyung berlalu pergi, dia tidak habis pikir dengan Jin yang mengatakan kebohongan pada ayahnya sendiri.

Taehyung memutar kunci mobilnya dan menghidupkan mesin mobilnya, dia menjalankan mobilnya untuk pergi dari sekolah menuju ke rumah sakit.

Sebelum sampai di rumah sakit, dia menghampiri toko bunga terlebih dahulu, dia ingin membawakan Jungkook bunga.

Dia memesan bunga tulip merah yang sangat indah, sesuai dengan warnanya arti dari bunga tulip merah yaitu cinta abadi. Taehyung hanya berharap jika kisah cintanya dengan Jungkook menjadi abadi.

Taehyung turun dari mobil setelah sampai di parkiran rumah sakit, dia membawa bunga yang tadi ia beli dalam genggaman nya.

Taehyung menuju ke kamar Jungkook di rawat inap, dia memutar knop pintu dan membukanya secara perlahan.

"Taehyung-ah." Jungkook memekik senang dengan mengangkat kedua tangannya.

Taehyung menyambutnya, dia memeluk Jungkook dengan erat "kau terlihat bahagia? Ada apa sebenarnya?" Tanyanya.

"Kata dokter besok aku sudah boleh pulang." Jelasnya, tadi saat dia di periksa kembali oleh dokter, dia bertanya apakah boleh pulang atau tidak dan ternyata jawaban dokternya sudah boleh pulang.

Vampir [Taekook] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang