Happy reading!!!
Matahari sudah kembali muncul, inilah kehidupan Jungkook tidak ada yang spesial, sekolah lalu pulang dan bekerja di sebuah cafe, mengerjakan tugas dan tidur. Tidak ada yang spesial kan? Tidak ada sama sekali, kecuali hari kemarin. Dia memiliki teman yang menerimanya dan mengantarnya sampai rumah, itu sudah hal yang baru baginya.
Jungkook sudah mengenakan seragamnya dengan rapi, dia menggendong tasnya menuju luar rumah. Jungkook mengunci pintu rumahnya.
"Astaga Taehyung!! " Sudah kedua kalinya Jungkook terkejut atas kedatangan Taehyung, apa hobi Taehyung memang suka membuat orang terkejut?, dia waktu keluar rumah tidak melihat Taehyung namun saat membalikkan badannya setelah mengunci pintu, Taehyung sudah berada di belakang nya.
"Hehe, aku ingin menjemputmu Jung. Maaf membuatmu terkejut. " Ucap Taehyung, dia menggunakan mobilnya untuk menjemput Jungkook.
"Tidak masalah, tapi aku ingin jalan kaki saja. " Ucap Jungkook, dia merasa tidak pantas menaiki sebuah mobil yang di kendarai Taehyung.
"Tadi malam kau memaksaku jadi sekarang aku juga akan memaksamu, ayo kita akan terlambat ke sekolah. " Taehyung menarik tangan Jungkook ke arah mobilnya, dia memaksa Jungkook masuk ke dalam. Setelahnya, Taehyung berputar untuk duduk di kursi kemudi.
"Taehyung, turunkan aku di samping sekolah saja ya. "
"Memangnya kenapa? " Heran taehyung.
"Aku hanya tidak mau kau di bully. " Takut Jungkook, dia tidak mau karena dirinya Taehyung juga ikut terkena bullyan.
"Kau di bully? Sekolah elite seperti itu masih ada pembullyan? Apa tidak ada tindakan dari pihak sekolah ? " Taehyung terkejut saat tau jika Jungkook teman sebangku nya menjadi korban bullyan.
"Bagaimana bisa mereka bertindak jika yang berkuasa adalah ayahku, dan yang melakukan pembullyan adalah saudara beda ibu denganku. Kau tau Jin? Dia saudara tiriku, dia kesayangan ayah jadi pihak sekolah tidak bisa melakukan apa apa. "
"Ayahmu memang benar benar bajingan, dia menyia-nyiakan seorang anak seperti mu. " Geram Taehyung "mulai sekarang aku akan melindungimu dari pembullyan itu. " Taehyung peduli bukan sekedar teman, tapi mate. Dia sadar jika Jungkook adalah mate yang ia cari selama ini, puluhan tahun dia menunggu dan akhirnya waktu yang ia tunggu tiba juga.
Bagaimana bisa Taehyung tau jika Jungkook adalah mate nya? Kemarin saat mereka pulang sekolah bersama, Jungkook mengeluarkan darah di jarinya.
Side story
"Tae sebentar aku ingin mengambil mawar itu. " Jungkook langsung berjalan mendekati ke arah mawar itu.
Belum Taehyung menjawabnya, Jungkook sudah mengeluarkan suara ringisan.
"Aww sshh. " Jari Jungkook tergores duri mawar, dia terlalu senang sampai sampai lupa jika mawar memiliki duri walaupun indah.
Taehyung mendekati Jungkook, dia panik saat melihat darah yang terus mengalir. Taehyung meneguk ludahnya susah payah, dia tergiur dengan aroma yang di keluarkan darah Jungkook, warnanya yang pekat juga sampai membuatnya lupa diri.
Taehyung mendekatkan jari Jungkook pada mulutnya, dia menyesap darah itu dengan perlahan. Orang biasa akan meludahnya kembali tapi Taehyung sudah kehilangan kendali, darah Jungkook manis bahkan menyegarkan, dia menyesapnya seperti meminum darah seperti biasanya.
Jika tidak di tepuk oleh Jungkook dan suara menghentikannya, mungkin dia akan terus menyesapnya.
"Tae sudah, ini tidak sakit lagi. "
"Ah iya Kook, maaf. "
"Tidak usah minta maaf, kau membuat luka ku tidak sakit lagi. " Perih karena di tusuk duri itu sudah menghilang setelah di hisap oleh Taehyung, muka Jungkook memerah saat melihatnya.
Sejak saat itu Taehyung tau jika Jungkook adalah mate nya, darah mate hanya akan manis pada pasangannya dan harum semerbak.
Kembali kemana mereka masih berada di dalam mobil, Taehyung terus mengemudikan mobilnya sampai masuk ke halaman sekolah. Mobil mewah yang di kendarai Taehyung adalah mobil mahal yang tentunya menarik semua tatapan warga sekolah.
Taehyung keluar lebih dulu, sedangkan Jungkook? Dia tetap di dalam mobil tanpa mau keluar, dia malu di tatap semua orang di sekolah, bukan tatapan kagum yang ia dapat, pasti tatapan cemooh dari mereka.
Taehyung yang sadar jika Jungkook tidak ikut keluar, berjalan ke arah samping mobil, dia membuka pintu mobil dan melihat Jungkook yang sedang menundukkan wajahnya yang di tutupi oleh poni itu, jari tangannya di mainkan, lucu jika melihatnya namun bukan saatnya Taehyung berpikir seperti itu, dia harus membuat Jungkook tidak dapat bully an lagi dengan dirinya yang berada di sampingnya.
Taehyung menarik pelan pergelangan tangan Jungkook. Taehyung melihat jika Jungkook bergetar ketakutan, dia menggeleng ribut untuk menolak tarikan nya bahkan genggamannya berusaha di lepasnya. Taehyung tersenyum lembut "tidak apa apa, ada aku. " Tenang Taehyung.
Jungkook yang semula ribut menolak ajakan Taehyung untuk keluar dari mobil, terdiam seketika saat melihat senyumannya. Senyuman Taehyung membuatnya tenang bahkan dia merasakan tidak ada ketakutan dalam dirinya.
Jungkook menerima uluran tangan Taehyung dan keluar dari mobil itu. Semua murid bahkan guru guru tercengang saat melihat seorang yang menjadi korban bully sekarang sedang bersama murid baru yang mana menjadi rebutan.
Banyak bisikan yang mereka ucapkan namun tidak berguna sama sekali. Mereka terus berjalan tanpa menghiraukan mereka semua, Taehyung? Dia terlalu malas untuk meladeni mereka, yang terpenting sekarang adalah, Jungkook yang tidak takut lagi.
Mereka duduk di bangku mereka masing-masing, saling terdiam satu sama lain.
"Sudah tidak takut pada mereka lagi? " Tanya Taehyung, selama diam saja hampir lima menit, suasana menjadi hening bahkan canggung, jadi dia dengan berani membuat kecanggungan di antara mereka hilang.
"Aku tidak takut pada mereka Taehyung, aku sudah biasa di bully. Yang aku takutkan adalah dirimu, bagaimana pikiran mereka setelah tau murid baru yang akan banyak di incar seluruh murid sedang bersama seorang nerd seperti ku, aku tidak mau kau terkena bullyan hanya karena aku. Terima kasih tadi karena membuatku lolos dari pembullyan. "
"Aku tidak peduli pada tanggapan orang lain, yang aku pedulikan adalah dirimu sekarang. " Tegas Taehyung.
"Hah? Apa? Aku? Terima kasih kau sudah mau peduli padaku Taehyung, tapi jangan sesekali kau memberikan tatapan mengkasihani, karena aku tidak se menyedihkan itu Tae. " Terang Jungkook, baginya tatapan mengkasihani hanya peruntukkan orang membutuhkan, bukan pada dirinya.
"Ya aku tidak akan melakukan itu, aku akan menatap kau sebagai teman yang membutuhkan pertolongan. Kau membaca tentang buku itu lagi? " Tanya Taehyung, dia melihat Jungkook mengeluarkan buku tentang vampir kembali.
"Iya, aku sudah hampir pada bab terakhir, ini demi tugasku Taehyung, apalagi bertambah dirimu. "
"Aku akan membantumu. "
"Terima kasih, ah ngomong ngomong Tae, kau percaya dengan vampir? "
"Kalau kau, percaya atau tidak? "
"Aku bertanya padamu kenapa malah balik bertanya. Setelah aku membaca buku ini, aku mempercayainya walaupun sedikit. " Kesal Jungkook, tapi setelahnya dia tetap saja menjawabnya.
"Aku terus terang saja, aku benar benar percaya jika vampir ada bukan hanya mitos belaka. " Karena aku adalah vampirnya
~bersambung...
Vote and coment
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampir [Taekook] [End]
FantasyJungkook siswa kelas 12 yang sering di bully sekolahnya, tidak tertarik bahkan tidak percaya dengan makhluk immortal jika mereka ada. bagaimana kisahnya jika Jungkook tiba tiba bertemu dengan makhluk immortal? akankah dia mempercayainya atau tidak...