bonchap - Full Moon

1.4K 95 1
                                    

Happy reading

Bab ini mungkin mengandung unsur dewasa walaupun tidak terlalu, tapi disarankan untuk yang memiliki umur 18+ saja.

Bulan purnama tiba, dan ini yang Taehyung tunggu, dia harus bisa membawa Jongkook ke kastil, seluruh keluarganya telah menanti dirinya, walaupun dia bukan seorang pemilik tahta kastil, tetap saja dirinya harus kembali ke kastil.

Dan selama itu juga dia selalu menggauli Jungkook, selain darah dia juga candu akan tubuh Jungkook.

"Nghhh ahh Taeh~" Tubuh Jungkook bergerak sesuai dengan hentakan Taehyung, wajahnya terlihat lelah, Taehyung terus menggempurnya, memberikannya istirahat hanya beberapa menit lalu setelahnya kembali menggempurnya, "aahh su-sudah Tae ahh."

Taehyug mengangkat pantat Jungkook, penisnya membesar ejakulasinya akan tiba, hingga Taehyung menggeram dengan sperma yang ia masukkan ke dalam perut Jungkook "erghmm."

"Ahhhh aku lelah Taeh." Ujar Jungkook dengan lemas.

Taehyung nerebahkan tubuhnya di samping Jungkook "besok kita pulang." Ujarnya, mengelus dahi Jungkook yang mengeluarkan banyak keringat, "terimakasih."

Mereka terlelap dalam tidur, menunggu hari esok di mana mereka akan pulang "Tae, kita lakukan di sini saja." Lirih Jungkook.

"Kenapa?"

"Aku ingin saat kita kembali ke kastil, aku telah menjadi vampir." Jawabnya.

"Kau tidak takut?"

Jungkook menggeleng "selagi bersama dirimu, aku tidak takut."

"Semoga bulan purnama akan terjadi besok."

"Apa cuaca akan mempengaruhi bulan purnama juga?"

"Tentu saja, aku tidak bisa merubahmu jika bulan purnama tidak terlihat di sini." Jelasnya yang diangguki dengan lemah oleh Jungkook.
.
.
.
Saat ini pagi telah tiba, Jungkook telah melakukan sarapan tanpa perlu pusing memasak untuk Taehyung, apa yang bisa vampir itu makan jika bukan hanya darah.

Taehyung memeluk Jungkook dari belakang, mereka berdiri di balkon depan villa "kenapa kau termenung?" Taehyung menciumi leher Jungkook dan menjilatinya.

Jungkook berbalik badan dan mengalungkan tangannya pada leher Taehyung, dia sangat paham jika Taehyung kehausan, memringkan kepalanya dan meletakkan kepalanya pada bahu Taehyung "minumlah Tae."

Gigi taring Taehyung muncul, menancapkan gigi tersebut pada leher Jungkook dan menghisap darahnya, dia pasti merindukan darah kekasihnya yang mana jika Jungkook menjadi vampir, darah Jungkook tidak lagi segara berganti menjadi darah yang memiliki rasa busuk.

Jungkook sudah terlampau biasa, di saat pertama memberikan darah pada Taehyung dia memang meraung kesakitan dan menangis kencang, tapi untuk sekarang tidak lagi, mungkin dia sudah biasa dengan apa yang Taehyung lakukan.

"Apa menjadi vampir menyenangkan? " Rasa ragu pasti ada jika dirinya tidak lagi menjadi manusia, "apa mengubah diriku akan sangat sakit yang nanti di rasakan?"

Taehyung melepas hisapannya, menjilati luka bekas taringnya hingga tertutup dengan sendirinya, Taehyung mengerti jika kekasihnya sedang di landa ketakutan dan ragu, mengelus pipi sang kekasih yang sangat lembut "jika kau takut merasakan sakitnya, maka aku akan sebisa mungkin membuat rasa sakit itu berpindah padaku, aku akan melakukannya dengan sangat pelan walaupun aku tidak tau itu akan mengurangi rasa sakitnya atau tidak, kau cukup percaya padaku." Taehyung menatap ke arah Jungkook menyelami mata yang sangat indahindah, "dan untuk menjadi vampir menyenangkan atau tidak, sungguh aku tidak bisa mengatakan indah atau sebaliknya, tapi bagiku kehidupan manusia dan vampir sama, yang membedakannya hanya perilaku, makan dan hukuman." Jelas Taehyung.

"Aku takut Tae." Jungkook memeluk tubuh Taehyung, menenggelamkan kepalanya pada dada yang sangat ia suka.

"Apa yang kau takutkan? Ada aku yang selalu berada di sisimu."
.
.
.
Jungkook tengah berdiri di rooftop, melihat ke arah langit di mana terdapat bulan purnama yang sangat sempurna, ia tau saat ini telah tiba, saat di aman dirinya akan berganti menjadi vampir.

"Jika kau tidak siap, kita tunggu bulan purnama lagi." Ujar Taehyung, dia bisa merasakan keresahan hati Jungkook.

Jungkook menggeleng "membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menunggunya, jika aku bisa menunggu saat itu lagi aku beruntung, tapi bagaimana jika ternyata aku mati terlebih dahulu?"

Taehyung bergerak cepat ke arah Jungkook dan menyentil bibirnya "aku tidak suka kau mengatakan hal itu."

"Ayo lakukan sekarang Tae."

"Kau yakin?"

Jungkook mengangguk yakin "iya, asal kau berada di sisiku."

Mereka saling menatap, Taehyung mendekatkan bibirnya pada bibir Jungkook, mengecupnya laku melumat secara bergantian bibir atas dan bawah hingga melenguh.

Satu persatu kain pada tubuh Jungkook terbuka, pakaian yang melindungi tubuhnya telah raib dan berada pada lantai, Jungkook berusaha mendoring tubuh Taehyung setelah sadar jika mereka berada di rooftop "Taeh ehhmmp."

Taehyung melepas ciumannya "ada apa?" Dirinya terkekeh saat meluat wajah Jungkook yang memerah.

"Kita ke kamar saja, kenapa kau menelanjangiku di rooftop seperti ini."  Kesalnya.

"Aku bosan di dalam kamar." Enteng Taehyung, menarik Jungkook untuk berada di depakapannya dan mencium seluruh tubuh Jungkook dan tak lupa memberikan ruam kemerahan.

Mengangkat tubuh Jungkook yang ringan untuk berdiri di samping pagar, menggerakkan tubuh Jungkook agar membelakanginya.

Tanpa penetrasi Taehyung menarik pantat Jungkook secara berlawanan hingga lubang berkerut itu terlihat.

Jleb

"Anghhhh...." Kepala Jungkook mendongak merasakan penis Taehyung yang langsung masuk secara cepat.

Mata Taehyung terpejam, kenapa lubang Jungkook sangat mencengkram penisnya padahal hampir tiap hari dia menggahi Jungkook.

Taehyung mulai menggerakkan pinggulnya, mengeluarkan masukkan penisnya untuk menekan prostat Jungkoo, sayang sekali dirinya adalah vampir, melakukan hal itu tidak mengeluarkan keringat seperti Jungkook yang saat ini tubuhnya basah.

Pagi tadi Jungkook telah mendesah dan sekarang ia kembali mendesah, menjilat bibirnya yang kering dan mengigitnya "aahh Taeh ahhh."

Desahan merdu Jungkook membakar semangat Taehyung untuk menggerakkan pinggulnya lebih cepat dan menekan prostat Jungkook hingga membengkak. Di rasa ia hampir keluar, Taehyung menggigit leher Jungkook kembali, menghisapnya hingga habis.

"AAHHKKK!" Jungkook berteriak kesakitan, walaupun dirinya sampai pada puncak tapi gigitan Taehyung pada lehernya mengalahkan rasa nikmatnya, ia rasa lehernya akan putus saat itu juga, aneh.

Jungkook merasakan keanehan saat Taehyung terus mengigitnya hingga dirinya pucat, nafasnya mulai tidak beraturan dan kepalanya juga merasakan sakit "Taeh?" Jungkook bersuara sangat lemah, sakit masih ia rasakan, hingga dia benar-benar tak sadarkan diri, detakan jantungnya melemah dan kulitnya mendingin dan pucat.

Tapi walaupun begitu Taehyung tetap menggerakkan pinggulnya hingga dia menyemburkan seluruh spermanya ke dalam perut Jungkook, melepas gigitannya dan dengan perlahan membaringkan tubuh Jungkook pada lantai "maafkan aku." Lirih Taehyung, "saat vampir menggigit, pilihan hanya ada dua, mati atau tetap hidup." Taehyung mengelus wajah Jungkook lalu rambutnya, "aku selalu mencintaimu."

Vampir [Taekook] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang