Tidak Bodoh

131 23 0
                                    

Setelah malam itu banyak sekali orang yang memberikan hadiah kepada Qiao Secret, dan ada beberapa hadiah yang paling ingin ia segera gunakan.

Yaitu ponsel Apple terbaru dari Paman ketiga.

Karena ia belum pernah memakai seperti ini di dunia aslinya. Disana mereka menggunakan otak cerdas untuk memberi informasi atau berbelanja. Serta sebagaimana semestinya ponsel. Namun ada beberapa yang tidak tersedia di ponsel.

Walau tidak begitu canggih seperti otak pintar. Namun ini ada beberapa game yang belum pernah ia mainkan.

Jangan salahkan seorang komandan militer. Yang seperti nya ini. Ia sangat menyukai permainan dalam otak pintar walau hanya 3 permainan yang ada. Namun itu sudah cukup banyak bagi manusia di antar bintang.

Qiao Secret mengatakan kepada pamannya bahwa ia sangat menyukai hadiahnya itu. Dan ingin sekali mengotak atik. Ponsel barunya.

Karena dari ingatan pemilik asli ia tak boleh menggunakan ponsel sama sekali. Ia di fokus kan untuk bermain dengan alam atau permainan yang sudah lama namun ada beberapa juga yang modern.

Contohnya ruang bermainnya yang luas dan penuh mainan. Banyak juga mainan yang langka. Namun di beli oleh Qiao Sicheng, untuk sang putri kecilnya itu.

Dengan cekatan Qiao Secret memainkan ponsel tersebut di bimbingi oleh Paman ke tiganya itu langsung.

Mereka kini berada di ruangan istirahat. Duduk di sofa dengan menyimak apa saja yang padanya itu bicarakan.

Dengan mata bulat nya itu ia mengartikan bahwa ini sangat baik baginya. Info ini bisa ia gunakan jika ia kembali ke dunia aslinya. Jika memungkinkan.

"Paman, apa ini bisa memfoto wajah ku?" pertanyaan yang sudah di tanyakan berkali-kali oleh Qiao Secret dan itu membuat Qiao Wenzhi sebagai dokter. Menjadi lebih bersabar dan berdoa agar ia tidak cepat marah.

"Tentu. Ayo kita coba berfoto bersama oke!" Dengan semangat iya mengakat ponsel tersebut ke atas.

"Ya paman!" Dengan senang Baby Secret bermata binar.

Berpelukan dengan senyum menghadap ke ponsel.

Suara kamera mengadakan sudah terfoto.

"Lihat, kelihatan bagus bukan? Siapa dulu yang memotret paman tertampanmu ini dong." Dengan bangga memuji diri sendiri.

"Wah paman hebat! Hihi" dengan tawa terkiki geli saat melihat betapa narsis nya pamannya ini.

Qiao Wenzhi pun ikut tertawa. Susana di sana hangat dan penuh cinta yang gembira.

Tawa anak kecil seperti lonceng memikat suasana rumah yang sepi ini menjadi hidup kembali.

Sadar atau tidak rumah ini telah berubah menjadi hangat. Hilangnya kedinginan yang kelam. Yang melekat pada rumah ini sebelumnya.

Kesan pertama yang ada di hati setiap orang yang datang adalah rumah ini dingin seperti pemilik nya.

Namun kini para pelayan dan penjaga mereka merasa nyaman dengan hawa yang hangat ini. Kapan ya mereka menanti kan kehangatan ini dulu?

Sudah lama sekali....

....

Di sisi lain keluar Wen yang sedang mengalami perubahan drastis. Di mana semua investasi yang menguntungkan di perusahaan dan usaha mereka tiba-tiba anjlok. Ke titik nol besar.

Mereka menerka apa ini akibat kecerobohan salah satu ketua atau anak mereka? Yang mengakibatkan terjadinya kekacauan keuangan dan para sahabat yang baik menolak membantu keluarga mereka.

Kesombongan mereka kini ada balasannya. Dulu mereka menyombongkan diri dengan kekayaan keluarga dan jabatan yang mana lebih tinggi dari mereka semua. Kini itu semua tidak ada artinya lagi.

Keluarga mereka, kini telah hancur. Benar-benar tidak ketolong.

Harus bagaimana ini?

"Sial!"

"Benar-benar sial! Kenapa bisa bodoh seperti ini!"

Teriak Kakek Wen saat mengetahui apa yang di perbuat oleh anak dan cucu tersayang nya itu yang bodoh.

Sedari dulu ia telah mengingatkan mereka untuk tidak berurusan dengan keluarga kerajaan.

Ini semua gara-gara cicit bukan. Ia bukan cicitnya. Ia tak memiliki darah Wen! Ia hanya anak seorang pelacur!

Dasar jalang kecil! Ini semua gara-gara dirinya! Pembawa sial

Pikirnya dalam hati.

Baby Secret Berusia 3 TahunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang