Panik, Gege Azhou (a)

105 12 1
                                    

Qiao Zhou

Dirinya mencari sosok kecil adik sepupunya, itu. Dengan bekal memerintahkan pegawal dan mencoba mencari di CCTV toko tersebut. Namun itu belum berhasil.

Kemana perginya adiknya ini!

Sosok bawahan berjalan cepat menuju dirinya.

"Tuan! Nona telah terlihat. Kini ia berada di sebuah restoran di ruang VVIP tuan!" Ucap bawahan itu dengan tegas.

Membuat mata Azhou melebar. Karena itu adalah hal bagus. Akhirnya bisa juga ketemu sang adik kesayangannya, walau hatinya masih was-was. 

Sorotan matanya yang semula tegang kini melonggar. Akibat berita itu. Walau sedetik itu kembali dingin.

"Bagus!"

"Bawa aku kesana sekarang ayo!" Dengan cepat keluar dari malam itu. Menuju mobil yang telah di parkir di depan.  Mereka menuju ke arah yang telah di tentukan oleh bawahannya yang terpercaya.  Bahwa, adiknya ada di sana.

Mobil mereka berjalan di jalan raya selama 30 menit.  Dan Sampai di sebuah restoran Barat.

Keluar dari mobil dan langsung naik tangga. Menuju ke lantai dua. Karena dekorasi nya itu Barat dengan gaya pantai.

Tanpa lift. Dirinya menaiki tangga itu menuju tempat  yang telah kini. Di jaga pengawal entah siapa  dan dan 2 sosok bawahannya.

Berdiri di samping mereka. 

Dua orang itu adalah Johnson dan Matias.

Mereka memberi hormat kepada tuan muda mereka itu.
"Nona di dalam tuan muda!" Kata Matias, dengan hormat. 

"Baik. Kerja bagus. Dan jaga di sini!" Katanya lalu berlalu kedalam. Setelah di buka kan pintu masuk nya oleh Johnson.

Saat baru memasuki ruangan itu sinar lampu menerpa wajahnya. 

"Kakak!" Teriakan yang ia kenal membuat nya tersenyum dan mulai berlari ke adiknya itu.

Yang tadinya duduk di kursinya dan turun dengan susah payah. Berlari menuju sang kakak.

Sosok kecil itu bagaikan kecil yang melihat tuannya.

Sangat imut saat berlari dan senyum itu manis.

Tidak ada yang memandangi lebih baik dari dirinya. Puas

"Kakak." Lirih Baby Secret dengan memeluk nya erat.

....

"Kakak, maaf..."

"Saya janji tidak akan lari-lari lagi." Memohon dengan mata berkaca-kaca. 

Karena tak sanggup. Menahan itu

Ia menghela nafas.

"Baiklah, kali ini kakak ampuni. Tapi jika terulang lagi.  Kau tahu apa yang akan terjadi kan?" Ucapannya dengan memberikan senyuman manis. Namun itu menakutkan.

Bagi yang paham akan dirinya. Akan sangat takut.

Contohnya 2 pengawas tadi.

Sudah berkeringat dingin.

Bos mereka saja masih kecil sudah menakutkan. Walau di sembunyikan oleh senyuman manis dan pengertian yang lebih. Tetap saja itu kedok.

Ingatkan mereka akan 6 orang tuanya yang muda. Mereka lebih menakutkan. Ini baru tuan ke 5.... Jika itu tuan ke 2 akan sangat. Kacau balau.

Sudah dipastikan akan menjadi kekacauan. 

Karena akan ada darah yang menerangi ubin mahal istana.

Mereka bergidik. Membayangkan nya saja sudah cukup.  Membuat nyali mereka mundur jauh-jauh.

"Siap bos! Hehehe. ." Jawab Baby Secret dengan senyuman nya itu.

Mata tajam itu kembali normal dan melihat 3 orang remaja laki-laki dan 2 orang dewasa.

"Mereka?"

"Itu tuan, yang membantu nona kemari." Jawab Matias. Dengan sepontan

Mengangguk kan kepalanya paham.

Membawa tubuh kecil adik yang imut menuju ke arah mereka.

"Maaf bila merepotkan kalian. Dengan terimakasihatas perhatiannya.  Mau membantu saya untuk menemukan adik saya dan .... bagaimana bila saya yang membayar makanannya? "

Dengan sopan menawarkan. Agar tak terlalu tidak sopan.

Mereka pastinya bukan orang miskin.  Karena bawahannya telah memberitahukan kepada dirinya.  Siapa mereka itu.




.....

Tbc:😇

Besok update insyaallah -'"-*(?)

Baby Secret Berusia 3 TahunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang