[3]

2.1K 368 64
                                    

Happy reading.

Tempat apa ini? Itu adalah pertanyaan kesekian yang ingin pemuda itu ucapkan. Pemuda itu mengedardakn pandangannya, namun yang ia lihat hanya kegelapan tanpa ujung.

Apa ia sudah mati? Dan ini neraka?!
Tidak! Ia tidak ingin mati sekarang!! Jerit nya dalam hati

Mata pemuda itu menyipit ketika melihat secuil cahaya putih dikegelapan tak berujung ini. Ia mulai mengikuti cahaya yang entah dari mana asalnya itu. Sampai akhirnya ia keluar dari tempat gelap tersebut dan sampai lah ia di hamparan penuh bunga.

"Apa ini surga?" Gumamnya pelan

"Dasar bodoh!"

Deg

Pemuda itu membalikan tubuh hingga tampak lah seorang pria tengah bersedekap dada menatapnya datar.

"Dasar bodoh. Rasanya saya tidak sudi meminjamkan raga berharga saya pada orang tolol sepertimu."

Jleb

Mungkin hati pemuda itu sudah hancur berkeping-keping mendengar perkataan jahat barusan. Dan lihat bahkan mata nya kini sudah berkaca-kaca.

"Kenapa anda kasar sekali sih?!" Teriak pemuda itu

"Apa itu yang sering orang bilang? Ah ya dasar BAPERAN!" Ucap pria tersebut

Pemuda tadi memalingkan wajah nya yang nampak memerah karna kesal.

"Kau siapa?"

"Seharusnya saya yang bertanya? Siapa kau?" Tanya pria itu

"Aku hanya mahasiswa biasa yang tiba-tiba ada di tubuh-"

Pemuda tadi terdiam seakan mengingat sesuatu dan. "Kenapa wajah mu sama dengan orang dicermin?!"

"Karna itu tubuh saya." Jawabnya simple

"Hah? Lalu aku? Kenapa bisa aku ditubuh kamu?!" Ucap nya frustasi

"Mari berkenalan. Akarsana panggil saya Akar."

Pria bernama Akarsana itu menyodorkan lengan nya ingin berkenalan dan dijabat oleh pemuda tadi.

"Ryanzee Bagaskara. Terserah kamu mau memanggilku apa"

"Mari membahas inti masalahnya."

"Yasudah. Sambil duduk saja, aku cape berjalan dari tadi." Ucap Ryanzee

Mereka berdua akhirnya berjalan dan duduk di bawah pohon besar sebagai pelindung dari terpaan cahaya.

"Jadi?" Tanya Ryanzee

"Intinya sekarang kau menempati tubuh ku." Ucap Akarsana dengan tatapan lurus

"Kenapa?"

Akarsana hanya mengedikan bahu tidak peduli.

"Aku bahkan tadi sudah mengira itu neraka hahahaa" ia tertawa miris mengingat hal bodoh tadi

"Kau memang bodoh."

"Berhenti memanggilku bodoh, sialan!!" Ryanzee berteriak marah pada Akarsana yang tidak merasa bersalah.

"Pakailah tubuh ku untuk beberapa bulan. Saya tau kamu sudah bosan hidup dengan tubuh cantik sebagai pria."

"Apa maksud mu?" Tanya Ryanzee syok. Kenapa orang itu seakan tau tentang nya.

"Pakailah kesempatan ini untuk membalas orang-orang yang sudah menghina mu. Karna saya juga sudah bosan menjalankan misi tidak penting itu."

"Tapi, bagaimana dengan mu?" Ucap Ryanzee tak enak

"Tidak perlu memikirkan saya. Bersikaplah biasa saat kamu bangun nanti, saya ingin istirahat sebentar." Ucap Akarsana dengan pandangan kearah wajah Ryanzee.

"Tapi-

"Jaga tubuh saya, kita akan bertemu lagi."

"Hah hah apa itu tadi?" Ryanzee terbagun dengan nafas terengah diatas ranjang luas tadi.

"Tuan, anda mimpi buruk?" Tanya Keenan

"Kau lagi?"

Keenan bingung kenapa tuan nya seakan tidak mengenal nya.

Entah kenapa Ryanzee malah teringat kembali dengan ucapan Akarsana tadi. Apa ia harus membalas dendam?

Karna sekarang ia ada ditubuh Akarsana tidak ada salah nya untuk menikmati keadaan aneh ini. Ryanzee akan bersikap seperti ia adalah Akarsana.

"Siapa nama mu?" Tanya Ryanzee pada Keenan yang senantiasa berdiri di sisi ranjang.

"Keenan tuan" balas Keenan sambil menunduk

"Keenan, apa kau bisa memberitahu ku siapa aku? Atau pekerjaan? Status? Dan yang lain. Aku sedikit lupa" tanya Ryanzee beruntun

"Nama anda Akarsana Eilan, tuan adalah anak ke dua dari pasangan Adam Archi Eilan dan Millen Keera Eilan. Tuan menjadi CEO diperusahaan yang sebelum nya dipimpin oleh tuan besar. Dan anda memiliki kakak laki-laki yang bernama Barata Eilan-"

"Cukup. Aku sudah ingat" ucap Ryanzee cepat ia merasa familiar mendengar nama orang tua dari Akarsana.

"Anda harus segera minum obat tuan. Akan saya siapan" setelah mengucapkan itu Keenan segera menyiapkan beberapa butir obat yang harus diminum Akarsana

"Silahkan tuan"

Keenan memberikan piring kecil yang terisi oleh empat butir obat berbeda-beda. Untung saja Ryanzee bisa menelan obat tanpa perlu dihancurkan. (Tidak seperti para pembaca)

"Saya akan memesankan makanan dari luar untuk makan malam dan nanti malam tuan besar akan berkunjung." Ucap Keenan dengan tenang

"Hm"

Setelah Keenan keluar dari ruang inap akhirnya Ryanzee bisa bernafas lega. Entah kenapa sedari tadi aura Keenan begitu menyesakan seperti mafia kejam saja.

Ia harus menyiapkan energi untuk nanti malam saat orang tua Akarsana asli berkunjung.

_TBC_

Halo guys, apa kabar?
Makasih yang udah baca 🧡
Jangan lupa vote dan komen ya.
Oh ya di part selanjutnya nama Ryanzee akan diubah jadi Akarsana/Akar ya.

200 vote dan 100 komen untuk next >>>>

Bye bye

AKARSANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang