Jangan lupa vote \(○^ω^○)/
● Happy reading ●
Pagi ini Akarsana terus-terusan menyumpah serapahi kelakuan Keenan yang sangat menjengkelkan.
"Ngeselin banget!."
"Emang aku cowo apaan pake begituan!"
"Keenan sialan!!"
"Bajingan, sialan, awas aja kalo salah lagi."
Flashback on
Setelah memikirkan beberapa kali, akhirnya Akarsana sudah memutuskan akan menyuruh Keenan untuk membelikannya beberapa produk scincare yang sering ia pakai untuk wajah nya dulu.
"Apa anda membutuhkan sesuatu tuan?" Tanya Keenan
"Ya, belikan aku beberapa produk scincare yang sering orang-orang pakai" titah nya dengan nada sesantai mungkin
"Scincare? apa wajah anda tidak tampan lagi?" Ucap Keenan dengan polos nya
"Kau buta? Lihat seberapa tampan wajah ku!" Ucap Akarsana kesal. Apa asisten nya ini katarak?
"Maaf kan saya tuan"
Keenan yang merasa ucapan nya salah segera membungkukan tubuhnya dan meminta maaf.
"Kenapa masih disini?"
"Saya permisi tuan"
Bodoh nya Akarsana tidak menunjukan contoh produk scincare yang ia ingin kan.
Sedangkan di tempat Keenan, ia baru menyadari bahwa ia tidak tahu produk seperti apa yang tuan nya ingin kan. Sedangkan kini ia sudah tiba disebuah mall besar tepatnya di depan sebuah toko kosmetik.
Seoramg pegawai menghampiri Keenan dengan senyum malu-malu.
"Tuan, ada banyak produk make up terbaru disini. Mari saya pilihkan beberapa untuk anda."
Make up dan scincare apa itu sama? Tanya nya dalam hati
Yah pasti itu sama. Lagi pula pasti scincare itu akan di berikan untuk wanita tuan nya, jika pun ia salah membeli tentu saja tuan nya tidak akan marah.
"Berikan saya make up yang paling mahal."
"Baik tuan" ucap si pegawai antusias
Setelah membayar semua belanjaan tersebut Keenan segera menjalankan mobil nya untuk kembali ke mansion keluarga Eilan.
Setelah sampai di mansion megah itu Keenan segera menuju kamar tuan muda nya.
Tok tok
"Masuk!"
Akarsana yang tengah bersantai dekat jendela balkon akhirnya menoleh saat seseorang masuk ke dalam kamar nya.
"Saya membawakan barang yang ada minta"
Akarsana melirik dua paper bag yang berada di tangan Keenan.
"Letakkan saja. Kau boleh pergi" ucap Akarsana singkat.
"Baik tuan."
Setelah kepergian Keenan raut wajah Akarsana terlihat berbinar memandangi dua paper bag dari brand ternama itu.
Dengan segera Akarsana membuka satu paper bag yang sedari tadi menarik perhatiannya. Akarsana memejamkan matanya dan mulai membuka paper bag tersebut dengan perlahan.
Masih dengan mata tertutup pria itu mengeluarkan satu benda dari dalam paper bag, kenapa bentuk nya berbeda?
Akarsana meraba bentuk benda yang lain nya dan semua terasa beda di tangan nya.Karna penasaran akhirnya Akarsana membuka mata nya dan apa ini?!
"KEENAN!!!"
"KEENAN! CEPAT KEMARI!!"
"APA MAKSUDNYA INI?!!"
"KAU_KAU MEMBELIKAN MAKE UP UNTUK KU?!"
"SIALANN!! KAU PIKIR AKU LELAKI SEPERTI APA HAH?!"
Keenan yang sedari tadi berdiri di depan kamar terlonjak kaget mendengar teriakan melengking dari kamar tuan muda nya.
"Tuan, kenapa anda berteriak?" Tanya Keenan waspada takut ada pemyusup yang masuk ke kamar Akarsana.
"Kau masih bisa bertanya, sialan?!" dengan geram dia melempar salah satu make up tersebut ke arah kepala Keenan.
Prang
Untung saja Keenan dapat menghindar dari lemparan make up itu jika tidak mungkin kepala nya sudah mendapat beberapa jahitan.
"Apa yang anda lakukan tuan?" Tanya Keenan syok
"Apa kau tuli? Aku menyuruhmu membeli scincare bukan make up!!" Teriakan Akarsana mungkin saja bisa didengar pekerja lain di mansion ini.
"Anda hanya menyuruh saya tanpa memberikan contoh produk barang yang anda inginkan, bagaimana saya tau jika saya membeli barang yang salah." Ucap Keenan kesal. Disini bukan ia saja yang salah tapi tuan nya juga!
"Kau sudah berani rupanya" entah kenapa setelah mengatakan kalimat tersebut aura yang dikeluarkan Akarsana terasa berbeda.
Mata yang beberapa hari ini terlihat cerah kembali seperti semula tajam dan selalu membuat lawan bicara nya merasa terindimidasi.
"Bawakan saya barang yang benar Keenan."
"B_baik tuan"
Flashback off
Akarsana sudah menunggu kedatangan Keenan hampir satu jam lamanya di ruang tamu dengan camilan dipangkuannya.
Kebetulan di mansion ini hanya ada pelayan dan bodyguard, entah pergi kemana ayah dan kakak nya itu.
Ngomong-ngomong ia baru ingat jika Akarsana asli pernah membahas tentang misi, tapi misi apa? Ia saja tidak diberi tahu apapun.
Mungkin ia bisa bertanya pada Akarsana, jika mereka bertemu?
_TBC_
Make up yang di beli Keenan
KAMU SEDANG MEMBACA
AKARSANA
Short StoryRyanzee Bagaskara. Tentang lelaki yang memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis. Selama Zee hidup di dunia ini ia tidak pernah sekalipun merasakan kasih sayang orang tua bahkan perhatikan kecil seperti menanyakan kabar pun tidak pernah. Di sekola...