[8]

1.1K 186 4
                                    

● HAPPY READING ●

Hari ini, hari dimana Akarsana kembali bekerja sebagai CEO di perusahaan sang ayah.

Tidak banyak yang harus ia kerjakan karna sebagian pekerjaan nya sudah ditangani oleh Keenan selama ia koma.

Satu dokumen kerja sama dari perusahaan ER'Company baru saja ia tanda tangani, masih tersisa 3 dokumen lagi yang harus ia periksa dengan teliti.

Sekarang masih pukul 11 siang, lebih tepatnya jam makan siang.

Akarsana menyuruh Keenan untuk membelikannya makanan di kantin yang berada di lantai bawah.

Jiwa asli Ryanzee tidak pernah memilah milih makanan, selagi bisa dimakan ia akan memakan nya. Bisa makan 2x sehari saja ia sudah bersyukur apalagi kini sekarang jiwa nya memasuki tubuh orang kaya yang kebutuhan nya selalu tersedia.

Tok tok

Seorang perempuan masuk ke ruangan Akarsana dengan membawa nampan berisi makanan dengan senyum manis di wajah nya.

Akarsana mengernyit heran.

Siapa perempuan ini?

Seakan mengerti tatapan Akarsana perempuan itu pun menjelaskan kembali siapa dirinya.

"Pasti kamu lupa kan sama aku?" Tanya perempuan itu sambil menaruh nampan tadi diatas meja

"Aku Meera Xylia, pacar kamu."lanjutnya

HAH?!

Mengabaikan ekspresi terkejut di wajah Akarsana, Meera dengan santai nya menyiapkan makan siang untuk Akarsana dan diri nya.

"Oh iya, tadi aku ambil makanan ini dari Keenan di depan"

"Aku tau kok pasti kamu ngga percaya, setelah makan aku jelasin semua nya." Ucap Meera mengambil duduk di depan Akarsana.

Setelah berhasil menormalkan kembali ekspresi wajahnya kini Akarsana menyantap makan siang nya dengan tenang dan di temani oleh celotehan dari perempuan yang mengaku sebagai pacar nya.

"Dulu kita sering makan bareng kayak gini, soalnya kan aku pernah jadi sekretaris kamu tapi ngga lama cuma tiga bulan."

"Benarkah? Aku tidak mengingatnya." Ucap Akarsana tenang

Tentu saja ia tidak ingat karna Akarsana asli tidak membagi ingatan dengan nya.

"Tidak apa-apa, aku akan berusaha agar kamu ingat"

Akhirnya makan siang selesai selama 15 menit lama nya.

"Hubungan kita sudah berjalan hampir 2 tahun. Pertemuan pertama kita saat aku sedang berada di Jalan Pinus, kebetulan malam itu aku baru pulang dari rumah teman dan mobil milik ku mogok lalu kamu yang menolong ku." Jelas Meera dengan wajah merona

"Aku senang karna ada kamu yang mau memberi tumpangan jika tidak mungkin aku sudah bertemu orang jahat."

"Ah jadi aku datang tepat waktu ya?" Ucap Akarsana

Meera mengangguk menyembunyikan wajah yang semakin memerah itu.

Menurutnya Meera ini perempuan polos dan mudah sekali di tipu orang.

"Kemarilah duduk di samping ku" ucap Akarsana dengan menepuk bagian sofa disebelah nya

"Memang nya boleh?"

"Siapa yang melarang?" ucap Akarsana bingung

Buru buru Meera berpindah duduk menjadi disebelah Akarsana. Ia hanya heran, dulu Akarsana menyuruhnya untuk duduk didekat pria itu hanya untuk melayani nya saat lelah dengan pekerjaan saja.

"Kenapa dengan wajahmu?" Tanya Akarsana tidak mengerti

Mereka ini kan pasangan kenapa harus duduk berjauhan seperti tadi? Dan kenapa Meera sampai harus bertanya?

"Em kamu mau itu sekarang?" Ucap Meera pelan

Itu apa? Tanya Akarsana dalam hati

Akarsana memandang Meera seakan menunggu penjelasan dari perempuan itu.

"Kamu lagi capek kan? Biasa nya kalo lagi capek sama kerjaan kamu selalu minta itu." Jelas Meera menatap wajah tegas Akarsana

Dan entah sejak kapan Meera berada dipangkuan nya.

"Meer-hmbb"

Akarsana melotot ketika sadar bahwa Meera tengah mencium nya dengan acak.

Meera dibuat bingung dengan reaksi Akarsana yang hanya diam tanpa merespon ciuman nya. Apa ini kurang?

Akarsana mendorong pelan tubuh Meera agar berhenti mencium nya. Sungguh perempuan dipangkuan nya ini agresif sekali.

"Kenapa?" Tanya Meera kecewa. Apa ciuman nya tidak enak?

"Hah, kenapa kau mencium ku?" Tanya Akarsana dengan nada lembut nya

"Biasa nya kan memang begitu" ucap Meera dengan kesal

"Kau menginginkan sex?" Tanya Akarsana tepat sasaran ketika melihat wajah Meera yang kembali memerah

"Hm, tapi kamu juga mau kan?"

Tidak sama sekali! Ia bahkan belum pernah melalukan sex dengan perempuan maupun laki-laki.

"Untuk saat ini aku tidak ingin melakukan nya dan seterusnya" ucap Akarsana menatap wajah Meera yang terlihat bingung

"Kenapa? Kamu punya perempuan lain yang bisa puasin kamu?" Tanya Meera dengan mata berkaca kaca

"Tidak, Aku hanya tidak ingin membuat mu sampai sakit karna melayani nafsu bejat ku." Ucap Akarsana berusaha sabar

Meera akhirnya bisa tenang mendengar alasan dari Akarsana yang sangat lembut tidak seperti biasa nya.

Cup

"Tidak usah berpikiran macam-macan dan aku tidak mempunyai wanita lain." Ucap Akarsana sambil merangkul pinggang ramping Meera yang ada di pangkuan nya.

Meera hanya mengangguk dan memeluk Akarsana.

Jadi seperti ini rasa nya memangku perempuan? Tidak buruk. Pikir Akarsana

Setelah menyelesaikan urusan perusahaan kini Akarsana sudah berada di Apartemen yang hanya diketahui oleh Keenan dan Meera saja.

Ya dia sengaja membawa Meera bersama nya, barang kali ada informasi penting yang bisa ia dapatkan dari Meera agar jiwa nya bisa tenang dan Akarsana asli bisa kembali menempati tubuh nya.

_TBC_

Note : ciee karakter baru muncul tuh.
Yang mau tanya-tanya silahkan, sebisa mungkin saya akan menjawab pertanyaan kalian.

AKARSANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang