[2]

2.3K 386 14
                                    

Happy reading.

3 bulan kemudian

Sudah tiga bulan berlalu sejak insiden tertembak nya tuan mereka namun sang tuan seakan lebih nyaman dalam mimpi nya.

Ia yang selalu menemani tuan nya dan akan bergantian saat tuan besar berkunjung itu pun tidak lebih dari 2 jam.

Tuan nya sangat keras kepala sampai kejadian seperti ini tidak bisa dihindari, selama 5 tahun bekerja untuk keluarga ini ia sama sekali tidak pernah tuan nya sampai terluka separah ini.

Yah tapi ini juga salah nya yang diam saja saat sang tuan menjadikan tubuh nya tameng untuk seorang bawahan seperti dia.

Disebuah ruangan serba putih dengan ranjang luas terlihat seorang pemuda tampan walaupun tertutup oleh nasal cannula yang bertengger dihidung bangir nya.

Mesin EKG yang terus menampilkan grafik nya.

Pemuda malang tersebut sudah tidur selama 3 bulan penuh dengan bantuan alat-alat penunjang hidup nya. Mungkin jika pemuda tersebut tidak bangun lebih dari 1 tahun, pihak rumah sakit akan meminta ijin pada keluarga pasien untuk mencabut semua alat itu.

Kali ini pasien tersebut hanya sendiri tanpa pengawasan dari pihak keluarga.

Jari tangan pasien bergerak pelan beberapa kali, namun sayang nya tidak ada yang melihat perubahan baik tersebut.

Beberapa menit kemudian datang lah seorang suster yang akan mengganti cairan infus dengan yang baru.

Setelah mengganti cairan infus suster tersebut keluar untuk mengganti cairan infus pasien lain.

Perlahan mata yang selalu tertutup itu terbuka dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina nya.

Dengan keadaan bingung pemuda itu melihat keadaan sekitar yang ternyata hanya ada dia seorang.

Ia mengangkat tangan yang tertancap jarum infus lalu mengernyitkan dahi nya bingung.

Sejak kapan tangan ku sebesar ini?

Ia mengangkat sedikit baju pasien nya dan meraba perut keras tersebut.

"Ah! Kenapa ini berbentuk?"

"Suara ku_berbeda"

Perlahan pemuda itu membuka nasal cannula yang sedari tadi bertengger di hidung nya. Ia bangkit dari posisi tidur nya dan menapakan kaki diatas lantai dingin rumah sakit.

Ia mencari cermin untuk melihat wajah nya dan berakhir di kamar mandi.

Ceklek

Pintu ruang VVIP terbuka dan menampilkan Keenan yang membawa kantong plastik. Keenan belum menyadari bahwa ranjang luas itu kini sudah kosong tanpa penghuni nya.

Bruk

Akh

Keenan mencari asal suara tersebut dan berakhir mendobrak pintu kamar mandi.

"Tuan_ anda sudah sadar?"

Pertanyaan bodoh itu baru saja keluar dari mulut Keenan yang syok melihat tuan muda yang kini terduduk dibawah lantai.

"Wajah s-siapa itu?" Tanya pemuda tersebut dengan gemetar

Pemuda itu masih terlihat gemetar saat melihat pantulan wajah dicermin.

"Tuan? Apakah anda perlu bantuan saya? " tanya Keenan hati-hati

Pemuda yang masih duduk dilantai itu akhirnya sadar ada orang lain disini selain dia. Tapi kenapa orang ini selalu memanggil tuan?

"Siapa tuan mu?"

Pemuda itu memperhatikan pria yang berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Apa maksud anda tuan?" Tanya Keenan bingung.

Seperti nya tuan nya masih bingung dan syok akibat tertembak jadi ia segera membantu tuan nya kembali ke atas ranjang.

"Tuan, mari saya bantu. Anda harus banyak istirahat."

Keenan memapah tubuh lemah tuan nya.

"Kamu siapa?" Tanya pemuda itu sambil menunjuk Keenan

"Tuan! Tangan anda berdarah" ucap Keenan sedikit meninggi

Pemuda itu memperhatikan lengan yang tertancap infus itu dan benar ada darah yang keluar dari infus nya, mungkin saja karna tertarik saat ia jatuh tadi?

"Ha, awss sakit"

Mata yang semula kebingungan kini malah berkaca-kaca.

"Tuan kenapa anda menampilkan raut menggemaskan itu?!"

Sungguh ini kali pertama Keenan melihat ekspresi menggemaskan tuan muda nya.

Ia mengeluarkan ponsel dan memotret momen langka tersebut tanpa sepengetahuan sang empu.

"Biar saya panggil kan dokter"

Setelah 3 menit menunggu akhirnya Keenan datang dengan dokter yang merawat tuannya.

"Tolong periksa dengan benar dokter" ucap Keenan penuh intimidasi

Suster segera membersihkan darah dari infus tersebut dan mengganti dengan yang baru.

Setelah diperiksa, dokter mulai menjelaskan keadaan pasien " Keadaan pasien normal dan stabil, biasa nya pasien koma seperti ini akan mengalami kelumpuhan sementara pada kaki yang tidak digunakan selama tertidur, namun pasien ini cukup istimewa karna menerima berkah dari-Nya"

"Bahkan pasien sudah bisa bergerak leluasa ya"

"Jangan lupa obat nya di minum dengan rutin pak. Kalo begitu saya permisi"

"Hm"

Setelah dokter pergi Keenan menghampiri tuan nya yang masih terlihat kebingungan.

"Tuan apa anda membutuhkan sesuatu?"

"Siapa tuan mu?"

"Tentu saja anda tuan saya." Ucap Keenan dengan penekanan diakhir

"Aku? "

"Benar tuan"

"Siapa nama tuan mu?"

"Akarsana"

"Tidak, itu bukan nama ku!!" ucap pemuda itu

"Anda adalah tuan saya, Akarsana Eilan"

"Aku bukan- akhh"

Semua menjadi gelap saat rasa nyeri menghampiri pemuda tersebut.

Keenan yang panik segera memanggil dokter.

_TBC_


Halo apa kabar semua nya??
Maaf ya kalo ada typo dibeberapa bagian dan kalian yang bertele-tele karna sya masih belajar.

Jangan lupa vote dan comment ya 👌

See you 😉

AKARSANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang