S.3| bag 25 *masalah*

172 7 1
                                    

Warning! Banyak typo

#happyreading

Beberapa hari kemudian!!!
Hari ini aulia sedang dirumahnya, menikmati waktu bersantainya karna tidak ada pekerjaan. Bukannya tidak ada pekerjaan tapi nassar melarang aulia untuk tidak bekerja dahulu karna mengingat usia kandungan aulia yg akan menginjak 6 bulan.

Sambil menonton tv aulia sambil memakan cemilan yg tersedia, tak lupa buah harum manis yg menjadi favorit aulia akhir akhir ini.

Saat tengah menikmati waktu bersantainya tiba tiba ponsel aulia bergetar dan masuk notifikasi pesan. Saat dilihat ternyata itu adalah dokter nenden.

Isi pesannya:
Aulia sorry ganggu! Bisa kerumah aku sebentar ada hasil usg yg belum aku kasih ke kamu. Aku share loc ya, ditunggu!

Membaca pesan dari dokter nenden membuat aulia mengerutkan keningnya. Kenapa? Karna beberapa hari yg lalu dokter nenden bilang hasil usg nya sudah semua. Nah sekarang kenapa tiba tiba ada yg belum di kasih. Aulia berusaha positivthingking mengingat dokter nenden adalah tante dari chiko.

Balasan aulia:
Iya kak! Aku kesana sekarang

Karna sudah sering ketemu jadi aulia memanggil dokter nenden kakak, dan mereka berdua pun sudah sangat akrab.

Aulia beranjak dari tempat duduknya dan segera mengganti pakaiannya. Sebelum berangkat aulia mengirim pesan pada nassar yg sedang di kantor.

Setelah itu aulia pun pergi diantar oleh agung.

Sesampainya dilokasi tujuan aulia langsung memasuki rumah dokter nenden.
Mengetuk pintunya, tapi tidak ada yg membukakan pintu. Malah rumah dokter nenden terlihat sangat sepi.
Aulia membuka pintu rumahnya yg tidak terkunci, takut dokter nenden kenapa kenapa karna tidak ada jawaban dari dalam rumah.

"Kak nenden?!" Ucap aulia terkejut dan membulatkan matanya saat melihat dr. Nenden yg terikat dikursi dan bibirnya yg ditutup lakban.

Aulia menghampiri dr. nenden dan membuka ikatannya.
"Apa yg terjadi? Apa ada maling dirumah kakak? Tapi ini masih siang, bagaimana bisa ada maling disiang hari" ucapan aulia terdengar khawatir dan cepat.

Perlahan aulia membuka lakban yg menutupi mulut dr. nenden.
Wajah dr. Nenden memelas dan berlinang air mata.
"Kenapa kau kesini? aku tidak pernah menyuruhmu datang ke rumahku bukan" ucap dr. nenden membuat aulia seketika terdiam saat sedang melepas ikatan dikaki dr.nenden.

Benar! Bagaimana bisa aulia pergi begitu saja saat dr. Nenden bahkan tidak pernah menyuruhnya kerumahnya, yang biasanya kalo ingin bertemu dr. Nenden selalu di klinik. Ada yg tidak beres, tapi apa?

"Lalu yg mengirim pesan padaku siapa? Bukankan itu nomor kakak" dr. Nenden menggeleng lemah merasa bersalah.

"Pergi dari sini sebelum dia kembali aulia" ucap dr. Nenden sambil menarik pelan tangan aulia menuju ke luar rumah.

"Dia siapa?"

"CHIKO!" Ucapan dr. Nenden membuat aulia seketika terdiam.

Ya chiko! Chiko yg merencanakan ini semua. Yg berpikir chiko sudah berubah itu salah besar. Karna sejak pertemuan chiko dijalan waktu itu chiko hanya berbura pura baik agar aulia bisa percaya kalau dia sudah berubah. Tapi bahkan aulia tidak pernah percaya pada chiko.

"Ayp cepat pergi dari sini" ucap dokter nenden membuyarkan lamunan aulia.

Lalu aulia bergegas beranjak keluar tapi belum sempat aulia membuka pintu rumah seseorng masuk yg sudah pasti itu CHIKO.

"Aulia?! Aku menunggumu didepan, sejak kapan kau datang" ucap chiko berbinar karna aulia ada dihadapannya sekarang.

"Awas!... Aku mau pulang" ucap aulia tegas.

Tangan aulia dipegang oleh chiko tpi dengan cepat aulia mengibaskannya lepas. Merasa ada penolakan dari aulia chiko merasa geram dan menyeret tangan aulia lalu mendudukannya dikursi. Untung saja chiko tidak mendorongnya.

"AKU MENCARIMU BERTAHUN TAHUN HANYA UNTUK MENDAPATKANMU KEMBALI, HANYA UNTUK MEREBUTMU DARI SUAMIMU ITU. AKU MASIH MENCINTAIMU AULIA! DAN KAMU PUN PASTI SEPERTI ITU, IYA KAN?" ucap chiko berteriak dan membentak aulia.

Aulia mulai merasa takut. Apa masalalunya akan terulang kembali?, Dimana aulia juga pernah diposisi ini, chiko yg ambisius dan tempramen berani melakukan apa saja.

"Jangan berpikir aku masih mencintaimu chiko! Tidak!!! Sedikit pun aku tidak pernah mencintaimu!!!" Ucap aulia berteriak berusaha tidak takut pada chiko.

Plak!!!

Sebuah tamparan keras mendarat dipipi aulia, membuat pipi aulia memerah dan aulia meringis kesakita. Ini pertama kalinya dia ditampar sangat keras.

Chiko emosi karna aulia melawan keinginannya, tapi tiba tiba chiko berekspresi merasa bersalah dan duduk disamping aulia.

"Awhhh! Apa sakit? Maaf, aku tidak sengaja" ucap chiko.

Tangan chiko merangangkat ingin mengelus pipi aulia tapi aulia memundurkan wajahnya karn takut.

"Sikopat!!" Ucap dr. Nenden pelan.

Dr. Nenden memutarkan pandangannya mencari ponselnya agar bisa meminta bantuan. Tapi baru saja dr. Nenden melangkah tiba tiba chiko menarik tangannya dan membawanya ke kamar mandi, menguncinya disana.

"CHIKO BUKA PINTUNYA!... CHIKO!!!... chiko tante mohon jangan apa apa in aulia, dia lagi hamil. CHIKO!" ucap dr. Nenden sambil memukul mukul pintu kamar mandi.

"Apa kamu takut padaku?" Pertanya chiko yg tidak di gubris  oleh aulia.

Aulia terdiam memerhatikan chiko yg sedang menuangkan air pada gelas. Tapi tangan aulia perlahan mengambil ponselnya yg ada ditasnya, sambil memperhatikan chiko aulia membuka layar hp nya untuk menelpon suaminya. Tapi belum sempat aulia menelpon tiba tiba chiko mengambil ponsel aulia.

"Jangan berani membatahku, atau melawanku, kau akan tau apa yg terjadi padamu aulia" ucap chiko dingin setelah ponsel aulia ada ditangannya.

"Chiko lepaskan aku, aku mohon" ucap aulia memelas semoga saja chiko luluh.

Tapi chiko tidak menggubris ucapan aulia. ambisi chiko untuk mendapatkan aulia apapun yg terjadi yg pemting aulia bisa bersamanya.

Tiba tiba ponsel aulia berdering, terlihat nama agung dilayar ponselnya.

"Jawab dan suruh dia pulang" ucap chiko lalu memberikan ponselnya yg sudah dijawab lalu me loadspiker kan panggilannya.

Aulia saat ini hanya bisa menuruti apa keinginn chiko, kalau membantah nya chiko pasti akan melakukan kekerasan fisik pada aulia.

"Iya gung, ada apa?" Ucap aulia berusaha menenangkan diri.

"Katanya sebentar bu? Kok lama? Pak nassar tadi telpon saya dan bilang kalau dia ada dirumah skrng"

"Agung kamu pulang saja, saya masih lama disini, nanti pulangnya saya diantar dr. Nenden"

"Gak apa apa, saya tunggu aja, mau lama juga gak apa apa"

"Agung saya bilang pulang" ucap aulia tegas membuat agung heran, tidak biasanya.

"Ibu gak apa apa? Apa ada masalah?"

"Agung, pulang" ucap aulia menekankan setiap katanya.

Lalu chiko menutup sambungan telpon nya dan menaruh ponsel aulia semeja.

"Kamu ikut saya! Ayo" ucap chiko menarik tangan aulia dan membawa tas juga ponsel aulia.

Sebelum pergi chiko membuka kunci pintu kamar mandi dan dr. Nenden seketika keluar dan melihat aulia yg ditarik oleh chiko entah kemana.

♡♡♡

Wahh! Aulia dibawa kemana tuh??
Apa dia akan baik baik saja??

Jangan lupa vote dan comment!!!

NALIA♥ (season 2&3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang