*Ini cerita kelanjutan dari cerita NALIA♥. Jadi kalo yg penasaran sama serita sebelumnya kalian bisa baca di cerita NALIA♥.
"Dibandingkan dengan emas dan permata yang mahal, maka engkau lebih berharga. Engkau adalah teman hidup, kekasih, dan sahaba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disukai oleh, aulia_da4, selfiyamma, dan 59.111 orang lainnya.
Kingnassar88 ❤❤❤
#happyreading
Sudah malam hari aulia tidak pulang, bahkan aulia tidak menjawab telpon dari nassar. Nassar sangat khawatir dan takut terjadi apa apa pada aulia.
Dari tadi nassar mondar mandir didepan pintu rumahnya. Menunggu aulia pulang tapi sampai jam 9 malam aulia tidak kunjung pulang.
"BODOH!!! BAGAIMANA KAU BISA MENINGGALKAN AULIA BEGITU SAJA??" Bentak nassar pada agung yg ada dihadapannya sedang menunduk merasa bersalah.
"Aulia kamu dimana sayang?" Ucap nassar lemah sambil sesekali menelpon aulia. Tapi tidak kunjung di angkat padahal berdering.
Nassar benar benar khawatir dan takut terjadi apa apa pada aulia. Bukan hanya pada aulia tapi pada bayi yg dikandungnya juga.
***
Dilain tempat, disebuah apartemen di ibu kota. Aulia sedang tertidur dikusi, bagaimana aulia bisa tertidur dalam situasi seperti ini? Itu karna minuman yg diberikan chiko dimasukan obat tidur. Jadi aulia tertidur.
Aulia mengerjapkan matanya perlahan terbuka. Dan melihat chiko yg sedang duduk memperhatikannya. Lalu aulia duduk dan merasakan pusing dikepalanya, dan mengelus perutnya.
"Apa kau gila?! Aku sedang hamil, bagaimana bisa kau memasukan obat tidur pada minumanku!!!" Bentar aulia pada chiko yg benar venar sudah tidak waras.
"Apa kita harus pergi keluar negri agar tidak ada yg berani mengganggu hubunga kita lagi" ucap chiko tidak menggubris ucapan aulia.
Suasana tiba tiba menjadi hening dan tidak ada pembicaraan, chiko dan aulia sama sama diam.
Entah untuk keberapa kalinya ponsel aulia berdering terus menerus dan chiko pun tahu kalau itu adalah nassar yg menelpon.
"Suamimu menelpon dari tadi, sepertinya dia mengkhawatir kan mu" ucap chiko memberikan ponsel aulia.
Belum sempat aulia menerima ponselnya chiko menatik kembali ponselnya.
"Jangan bilang kau bersamaku dan jangan bicara macam macam! Kau mengerti?" Ucap chiko diangguki aulia.
Aulia mengambil ponselnya dan menjawab panggilan telponnya.
"AULIA! apa ini kamu?" Ucap nassar berbinar ketika panggilan telponnya diangkat.
"Iya ini aku" jawan aulia lembut.
"Kamu dimana? Kenapa telponku gak di angkat angkat, kamu baik baik aja kan?" Nada bicara nassar terdengar khawatir pada aulia.
