Chapter 4 (Perjanjian dan Trauma)

1.7K 315 65
                                    

Cerita Sebelumnya...

Saat ia sudah membaca beberapa buku yang dibuat oleh penulisnya. Ia mendapat kabar dari editor sebelumnya, bahwa Joongseon berencana membuat novel dengan genre yang berbeda.

Novel tersebut masih berbentuk draft. Sehingga ia harus membaca ulang dari awal. Namun, saat ia baru saja membaca sinopsis, blurb, dan judul novelnya—ia bisa menebak genre apa yang akan muncul.

Ia tersenyum seketika. Tidak menyangka bahwa penulisnya ini ingin membuat dobrakan lain dengan membuat genre yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.

Tentunya ia akan sangat senang hati menjadi editor dari penulisnya ini. Apalagi menggunakan genre yang sudah sangat ia pahami betul—karena ia salah satu penggemarnya.

Fantasi.

Niat jahat dalam otaknya mulai membayangkan jika ia akan membuat penulisnya ini mengalami stress, karena sebenarnya ia masih menyimpan dendam semenjak Hari Minggu kemarin.

PING!

Suara notifikasi muncul pada layar komputernya. Ia segera membukanya, kemudian tersenyum saat dirasa bahwa aksi bejatnya bisa dilakukan dengan lancar sesegera mungkin dengan menggunakan statusnya sebagai editor.

Yoo Joongseon telah menanda-tangani surat kontrak dan perjanjian yang telah ia buat. Tetapi, saat ia membaca email tersebut lebih lanjut, entah kenapa ia ingin memukul kepala Joongseon seketika.

Bahkan ia tak segan-segan ingin melakukan aksi bejatnya sesegera mungkin.

[from: Yoo Joongseon

To: Kim Dokja

Aku ingin membahas lebih lanjut mengenai perjanjian kontrakmu ini. Datanglah besok pukul 11.00 pagi. Jangan terlambat seperti perjanjian yang telah kau buat untuk memintaku memberikan naskah sesuai timeline.

Format lampiran file perjanjian

>reply]

-Chapter 04 (Perjanjian dan Trauma)-

Seoul, Korea Selatan

Jumat, 11.00 AM

Hannam The Hill Apartment


Dokja sudah sampai di tempat. Tidak seperti sebelumnya ia seperti orang gugup hingga tak berani menekan bel, kali ini ia tak segan-segan menekannya.

Jujur saja, ia sebenarnya sangat amat kesal saat tiba ke tempat tersebut. Perlu disayangkan bahwa Yoo Joongseon adalah kembaran Yoo Joonghyuk. Keduanya memiliki paras wajah yang sama, tetapi yang satu ini--Yoo Joongseon, sunggu sangat menyebalkan.

Ditambah lagi dengan email yang dikirim saat itu. Joongseon tidak mengirimkan sesuai dengan keinginannya. Bahkan file yang dikirimkan hanya berisikan penambahan-pengurangan perjanjian yang ternyata masih belum ditandangani.

SEEET!!

Pintu dibuka secara otomatis. Tak ada seorang pun yang menungguinya di depan pintu. Tapi matanya bisa melihat ada seseorang sedang duduk di atas sofa sambil membaca sebuah buku.

Dokja terdiam. Ia tidak tahu apakah harus masuk atau menunggu diizinkan terselebih dahulu.

Hanya saja untuk posisi ini. Dimana ia melihat seseorang dari jauh—pikirannya terlintas mengingat Yoo Joonghyuk sedang mengenakan kaca mata sembari membaca buku.

Angle kamera dari sudut pandangannya terlihat indah dan menarik. Terbesit dalam hatinya, ia sangat iri dengan ciptaan tuhan yang memberikan paras ganteng kepada orang-orang yang terpilih.

My CelebrityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang