Part 3

1.6K 158 2
                                    

Pagi yang cerah. Semua orang memulai aktivitas mereka, dan begitu juga dengan Sasuke. Pemuda manis itu kini sudah menginjakan kaki di kampus kesayangannya, berjalan berdampingan dengan ketiga temannya. Haruno Sakura, Sabaku Gaara, dan Yamanaka Ino.

Senyum manis yang entah mengapa tak dapat luntur dari wajah Sasuke, membuat ketiga temannya terheran-heran akan hal itu, membuat mereka bertanya-tanya, apa yang terjadi pada Sasuke hingga ia tak dapat berhenti tersenyum.

Mereka tau jika Sasuke memang sulit dipahami, tingkahnya yang menurut mereka sangatlah ajaib, namun ini terlalu aneh melihat Sasuke tak dapat melepas senyumnya.

"Sasu? Kau baik-baik saja?" Tanya Pemuda dengan tato 'Ai' di dahi nya.

Sasuke melempar pandang pada ketiga temannya, tentu masih dengan senyum yang terpatri diwajah manisnya, senyum yang membuat ketiga temannya itu takut.

"Aku baik-baik saja, bahkan aku lebih dari kata baik." Jawab Sasuke.

Yah... ia merasa bagitu bahagia, ia tak dapat menahan semua perasaan itu, itu yang membuat Sasuke tak dapat berhenti tersenyum bahkan barang sedetik pun.

Bagaimana tidak?

Hari ini, Fugaku akan menjelaskan semuanya pada keluarga Uzumaki, dengan begitu perjodohannya dengan Uzumaki Naruto akan di batalkan. Sasuke tak perlu berdandan layaknya seorang gadis, hidupnya yang damai tidak akan terganggu.

Dan benar saja. Pagi itu, Fugaku membuat janji dengan Minato, Fugaku mengatakan ada hal yang perlu ia bicarakan mengenai perjodohan kedua anak mereka.

Saat ini Fugaku sudah duduk berhadapan dengan Minato, untuk beberapa saat tak ada yang bersuara, Fugaku tak tau harus memulainya dari mana, ia tak ingin menyinggung perasaan Minato.

"Mengenai perjodohan..." Fugaku membuka suaranya, sedikit gugup melihat betapa seriusnya wajah Minato. "...Saya rasa, saya tidak bisa menerima perjodohan ini, Sasuko—"

"Bukankah sudah ku katakan, aku tidak menerima penolakan." Potong Minato dengan tegas.

"Tapi—"

"Ku rasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku permisi." Potong Minato dengan bangkit berdiri, membenarkan stelan jas nya sebelum ia melangkah pergi.

Fukagu menghela nafas panjang, ia sudah berusaha untuk menjelaskan semuanya, namun Minato tampak acuh untuk mendengarkan semua itu, Minato seperti tak ingin mendengarkannya.

Memang benar. Keluarga Uzumaki penuh dengan perintah, semua yang mereka ucapkan adalah perintah mutlak yang tak dapat dibantah. Jika saja bisa, Fugaku tak ingin berurusan dengan keluarga Uzumaki, keluarga mereka sangat bertolak belakang, bahkan tidak ada kecocokan sama sekali.

Minato menghentikan langkah kakinya, dan membalik badan. "Malam ini aku mengundang keluarga mu untuk makan malam bersama, aku ingin segera mempertemukan Naruto dengan anak mu." Ucap Minato sebelum ia benar-benar pergi.

....

Sedikit tak mengerti. Mengapa sang ayah menyuruh Sasuke untuk datang ke kantor? Tidak seperti biasanya.

Sejujurnya, Sasuke tidak pernah mengunjungi perusahaan sang ayah, ia sama sekali tidak tertarik, Sasuke berpikir semua pembisnis itu memiliki pola pikir yang rumit, dan tentu mereka semua licik dan munafik. Sasuke tidak lah cocok berada didunia seperti itu. Dan bersyukurlah Sasuke karna sang ayah tidak memaksakan Sasuke untuk bekerja di perusahaannya.

Fugaku memberi kebebasan untuk anak-anak nya, mereka bisa memilih masa depan mereka sendiri, Fugaku tak memaksa jika memang tak ada yang ingin mengambil alih, mungkin jika memang sudah waktunya, Fugaku akan menjual perusahaannya.

Tapi sepertinya hal itu tidak akan terjadi, ia memiliki putra sulung yang tertarik pada dunia bisnis, dan cara kerja Itachi pun tidaklah buruk.

Sasuke melangkahkan kaki memasuki gedung yang menjulang tinggi itu. Ia tak tau dimana ruang kerja sang ayah, ini kali pertamanya menginjakan kaki diperusahaan sang ayah.

"Permisi?" Sasuke berbicara dengan lembut, meski begitu suaranya mampu menghentikan salah satu karyawan yang tengah melintas.

"Sasuko-San? Ada apa?" Tanyanya yang tentu membuat Sasuke sedikit geram.

Sasuko?!! Apa ia tak lihat jika Sasuke memiliki jakun dan lagi ia tidak memiliki buah dada besar seperti adiknya. Ini sebuah penghinaan! Tidak bisakah ia lihat perbedaan yang mencolok antara dirinya dengan Sasuko?

Sasuke hendak membuka suaranya, meluapkan emosi nya. Namun, belum sempat Sasuke mengeluarkan kata-kata mutiara nya, suara Itachi sudah lebih dulu menyapa pendengaran Sasuke.

"Sasu? Kau sudah datang? Tou-chan dan Kaa-chan sudah menunggu mu." Ucap Itachi.

Itachi mengantarkan Sasuke menuju ruang kerja sang ayah, mereka sedikit berbincang menemani langkah mereka menuju ruangan itu, bahkan mereka sedikit bercanda dan tertawa, beberapa karyawan yang melihat itu ikut tersenyum, melihat kedekatan kakak-beradik itu.

Memang keluarga Uchiha sangatlah harmonis, membuat beberapa keluarga iri akan keharmonisan itu. Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana bisa mereka begitu harmonis? Dan tentu jawabannya hanyalah satu. Cukup saling mengerti.

Itachi membuka pintu, melihat kedua orangtuanya yang duduk bersebelahan, raut wajah mereka sulit untuk dijelaskan. Namun Sasuke yakin, itu bukanlah kabar baik.

Sasuke serta Itachi melangkah masuk, menutup pintu itu kembali sebelum mereka duduk berhadapan dengan kedua orangtua mereka.

"Keluarga Uzumaki mengundang kita untuk makan malam." Jelas Fugaku.

"Dan Tou-chan ingin meminta maaf pada mu, Sasu. Tou-chan tidak bisa menjadi ayah yang baik untuk mu." Lanjut Fugaku.

Ia merasa gagal. Padahal ia sudah berajanji untuk membatalkan perjodohan konyol itu, tapi ia tak bisa, ia tak bisa menepati janji sederhana itu, ia bukanlah ayah yang baik untuk Sasuke, ia sudah gagal menjadi seorang ayah.

"Apa maksud Tou-chan?" Tanya Sasuke, ia tak mengerti mengapa keluarga Uzumaki mengundang mereka untuk makan malam? Bukankah perjodohan sudah dibatalkan? Dan lagi mengapa ayahnya meminta maaf? Sasuke tak merasa jika sang ayah sudah melakukan sebuah kesalahan padanya.

Dan menurut Sasuke, Fugaku adalah ayah yang terbaik. Ia tak pernah memaksak Sasuke untuk melakukan hal yang tentu tidak Sasuke sukai, Fugaku selalu berusaha untuk memahami mereka semua tanpa menuntut apapun. Akan sulit menemukan sosok ayah yang seperti Fugaku, dan Sasuke mungkin beruntung karna memiliki ayah seperti Fugaku.

"Keluarga Uzumaki tak ingin membatalkan perjodohannya."

"HAH?!!!" Kaget Sasuke.

"Kenapa, Tou-chan?" Tanya Sasuke tak habis pikir.

PERJODOHAN.

TETAP.

BERJANJUT.

Sasuke tidak dapat menerima kenyataan itu, ia harus bertunangan dengan anak dari keluarga Uzumaki dan harus berpura-pura menjadi Sasuko? Yang benar saja!

Sasuke adalah laki-laki, bagaimanapun juga ia menginginkan hidup bersama dengan gadis pilihannya, ia tak ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan Putra dari keluarga Uzumaki itu.

Sasuke tidak bisa membayangkan dirinya harus menghabiskan sisa hidupnya dengan kepura-puraan, Sasuke tidak bisa membayangkan dirinya yang berdandan seperti seorang gadis, Sasuke tidak bisa membayangkan semua itu.

"Tou-chan sudah berusaha untuk menjelaskan semuanya, tapi Uzumaki-san tak ingin mendengarkan penjelasan Tou-chan. Ia tetap bersih keras menjodohkan putranya." Jelas Fugaku.

Apakah tidak ada pilihan lain?

Sungguh sial hidup Sasuke.

Dan kini apa yang harus Sasuke lakukan?

Entahlah, seperti otak Sasuke tak mampu bekerja setelah mendengar semua hal itu.

TBC...

Baby Doll🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang