Beberapa jam sebelumnya
Sasuke mendudukkan diri disalah satu kursi kantin yang ada di sana bersama dengan ketiga temannya.
Ino dan Sakura tampak begitu berisik, entah apa yang mereka bicarakan Sasuke tidak terlalu menanggapinya, mereka memang selalu seperti itu, bukan? Para wanita memang selalu asik dengan dunia mereka.
"Ah! Benar! Aku dan Ino ingin mengajak kalian untuk pergi ke bar." Ucap Sakura yang tentu menarik perhatian Sasuke maupun Gaara.
Sakura maupun Ino saling melempar pandang sebelum akhirnya mereka menunjukan tangan mereka yang saling bertautan.
Untuk beberapa saat Gaara maupun Sasuke tak mengerti mengapa mereka menunjukan hal itu, bukankah mereka sudah terbiasa bergandengan tangan? Lalu mengapa mereka menunjukannya? Apa ada yang spesial jika mereka menunjukan nya? Tidak ada yang berubah bukan? Mereka tetap Ino dan Sakura.
"Apa?" Tanya Gaara polos. Ia hanya tak mengerti mengapa Sakura dan Ino menunjukan tangan mereka.
Ino maupun Sakura menghela nafas, benar kata orang jika laki-laki tidaklah peka. Lihat saja Gaara dan Sasuke yang tampak tidak mengerti maksud Sakura dan Ino.
Ino sempat berdecak sebelum ia membuka suara nya. "Apa perlu aku jelaskan jika aku dan Sakura baru saja menjalin hubungan?" Ucap Ino yang membuat Gaara maupun Sasuke terkejut.
Mereka?
Menjalin hubungan?
Sejak kapan?
Mengapa Sasuke dan Gaara tidak mengetahuinya? Sejak kapan mereka menyimpan rasa satu sama lain?
"Hah?" Hanya kata itu yang bisa keluar dari belah bibir Sasuke, ia tak tau harus mengatakan apa, ia terlalu terkejut.
"Kalian mau atau tidak?" Lanjut Ino.
"Sebenarnya kami tidak menerima penolakan." Sahut Sakura dengan senyumnya.
Mau tak mau pilihan mereka hanya satu bukan? Pergi menuju bar yang sudah Ino dan Sakura tentukan.
...
Dan disinilah mereka.
Duduk disalah satu mini bar yang ada di pinggir jalan, bar tempat Sakura dan Ino sering menghabiskan waktu bersama.
Sakura memesan beberapa minuman beralkohol, meski awalnya Sasuke menolak untuk meminumnya. Namun tetap saja, bukan Sakura jika tak berhasil membuat Sasuke meminum alkohol itu.
Kegiatan mereka sempat terhenti saat deringan hp Sasuke terdengar. Ah~ ia lupa mengabari sang kakak bahwa ia akan pergi bersama ke tiga temannya.
"Hallo? Aniki?" Ucap Sasuke sesaat setelah ia mengangkatnya.
"Kau ada dimana? Ini sudah terlalu malam, Suke."
Terdengar jelas suara khawatir sang kakak, Itachi terlalu menghawatirkan sang adik, ia hanya tak ingin Sasuke kenapa-kenapa.
"Aku lupa mengabari mu, Aniki. Sakura dan Ino mengajak ku untuk keluar, aku mungkin akan pulang larut." Jelas Sasuke.
Diseberang sana Itachi hanya bergumam. Itachi tak melarang Sasuke untuk keluar bersama teman-teman nya, ia sudah dewasa dan Itachi tak memiliki hak untuk melarangnya.
"Baiklah. Selamat bersenang-senang."
Dengan begitu Itachi memutus sambungan telepon. Dan Sasuke menyimpan kembali hp nya.
Sakura dan Ino melempar pandang mereka pada Sasuke, namun tidak dengan Gaara yang tampak sibuk dengan hp nya, entah apa yang ia lakukan dengan benda pipih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Doll🔚
RomanceSiapa yang sangka kematian Sasuko menjadi bencana tersendiri bagi Sasuke? Karna perjodohan konyol itu, Sasuke dipaksa untuk berpura-pura menjadi Sasuko, ia tak bisa menolak karena ia tau jika ia menolak keluarganya tidak akan selamat. Ia tau betul b...