Berkencan.
Memang, ini bukan kali pertama mereka bertemu, bukan pertama kali mereka jalan bersama, namun Sasuke masih merasa begitu asing dengan kata 'kencan'.
Kemarin Naruto mengajaknya untuk berkencan, beralasan mereka harus lebih dekat dan mengenal satu dengan yang lain. Sasuke tidak bisa menolak, ia tak bisa memberi alasan untuk membatalkan kencan itu.
Sasuke sudah sampai di tempat janji mereka bertemu. Mata onyx Sasuke mencari keberadaan Naruto. Dimana keberadaan pemuda dengan kulit tan eksotis itu?
"Kau sudah datang?" Suara berat Naruto mengejutkan Sasuke, entah mengapa Naruto selalu berhasil mengejutkan Sasuke, meski Sasuke tau Naruto tidak bermaksud untuk melakukan hal itu.
Sejenak Naruto memperhatikan penampilan Sasuke. Sasuke hanya mengenakan pakaian biasa dengan celana hitam yang menutupi kaki jenjangnya, rambut raven Sasuke sedikit berantakan, membuat separuh wajah manisnya tertutup.
Naruto merapikan rambut raven itu, tangannya menyingkirkan poni panjang Sasuke, menyelipkannya dibelakang telinga Sasuke, membuat wajah manis itu terlihat dengan sangat jelas. "Kau sangat manis hari ini." Bisik Naruto yang tentu membuat semu merah menjalari wajah porselen Sasuke.
Sasuke tak menjawab, ia hanya dapat tersenyum malu menanggapi perkataan Naruto.
Sasuke masih berusaha untuk tidak mengeluarkan suaranya saat berada didekat Naruto, walau bagaimanapun, Sasuke tetaplah laki-laki yang memiliki suara yang cukup berat. Dan Sasuke tak ingin Naruto tau akan hal itu, ia tak ingin membuat Naruto mengetahui identitas aslinya. Meski Sasuke tau cepat atau lambat Naruto akan mengetahui hal itu, namun Sasuke harap Naruto mengetahuinya setelah perjodohan mereka dibatalkan.
Yap! Sasuke masih mengharapkan perjodohan konyol ini dibatalkan, dan lagi Fugaku menjanjikan Sasuke, jika perjodohan mereka akan dibatalkan, Fugaku yang akan memastikan semua itu.
Sejenak mereka terdiam, memandang satu sama lain, entah apa yang mereka pikirkan, hanya mereka yang mengetahui hal itu.
"Apa yang biasa sepasang kekasih lakukan saat kencan?" Gumam Naruto.
Naruto belum pernah berkencan, ia hanya disibukan oleh pekerjaan kantor, berkas-berkas tak berguna itu yang selalu memakan habis waktu Naruto, mengurung Naruto untuk tidak pergi meninggalkan kantor, tidak meninggalkan ruang kerjanya.
Dan bagaimana dengan Sasuke?
Ia tak jauh berbeda dengan Naruto, ia hanya akan disibukan dengan tugas kuliah dan semacamnya, bahkan belum pernah terlintas dibenak Sasuke untuk memiliki kekasih dan semacamnya, ia hanya memfokuskan diri untuk masa depannya. Mendapat pekerjaan tetap dan tentu ia memikirkan cara membangun karirnya.
"Kau sudah makan siang?" Tanya Naruto yang dijawab gelengan kepala dari Sasuke.
Tanpa berpikir panjang, Naruto mengajak Sasuke untuk ikut bersamanya, pergi kesalah satu restoran bintang lima yang biasanya Naruto kunjungi. Mereka menyantap makan siang mereka dalam keheningan, Sasuke tak mengeluarkan satu katapun, bahkan ia mengunyah dengan hati-hati hingga tak terdengar suara sedikitpun dari Sasuke.
Selesai dengan makan siang, Naruto mengajak Sasuke untuk pergi menonton film bersamanya, Sasuke tidak bisa menolak ajakan itu.
Sejujurnya, Sasuke ingin kencan ini cepat berakhir, ia ingin segera pulang dan membaringkan tubuhnya yang terasa begitu lelah. Sasuke merindukan ranjang hangatnya.
Betapa beruntungnya Sasuke, karna Naruto mengatakan jika ia memiliki rapat dan mengharuskan dirinya pergi ke kantor. Tuhan memang baik, Ia langsung mengabulkan harapan Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Doll🔚
RomanceSiapa yang sangka kematian Sasuko menjadi bencana tersendiri bagi Sasuke? Karna perjodohan konyol itu, Sasuke dipaksa untuk berpura-pura menjadi Sasuko, ia tak bisa menolak karena ia tau jika ia menolak keluarganya tidak akan selamat. Ia tau betul b...