"Apa maksudmu baji-san?" tanya chifuyu tidak mengerti. "Apakah kalian bertengkar?" tanyanya lagi, kali ini dengan kerutan di dahinya. "Apa (name) tidak menceritakan semuanya kepada mu?" tanya baji balik, mengangkat sebelah alisnya.Baji tentunya tahu bahwa Chifuyu adalah sahabat sehidup sematinya (name). Jadi ia berasumsi bahwa (name) pasti akan menceritakan hal 'itu' pada Chifuyu. "Ya, (name) menceritakan tentang kakaknya mikey-san(saiya ga tau cipuy manggil mikey apa) yang tiada karena.. Err- teman mu" jelas cipuyu.
"Ah.. Berarti dia tidak menceritakan semua nya" putus baji, mengangguk anggukkan kepalanya. "Kalau begitu, bagaimana kabarnya? Dia tinggal dimana sekarang? Sekolah dimana?" tanya baji secara beruntun. "Satu satu baji-san, aku akan memberitahu mu" lirih Chifuyu, menggeleng geleng kan kepalanya malas.
Disisi lain
Takemichi's positionSaat ini, didalam rumah sakit terdengar sorakan gembira, karena sang dokter yang menyatakan bahwa mereka berdua, draken dan (name), berhasil dalam operasinya.
Mikey yang mendengar hal itu langsung beranjak pergi, meninggalkan kebahagiaan yang ada di sana, menuju ke belakang rumah sakit. Terduduk ditengah kegelapan. Takemichi yang penasaran, dengan apa yang akan diucapkan oleh mikey, mengikutinya hingga ia bisa mendengarkan.
"Yokatta.. kalian baik baik saja.. Kenchin,...
.....(Name)... Kalian membuatku cemas.."
'Yosh.. Sepertinya hati mikey-kun sudah mulai terbuka' batin takemichi berbahagia. Ia berjalan menjauh dan menyadari bahwa hari ini tanggal 4 Agustus.
Skip
10 Agustus. Sudah seminggu berlalu sejak tawuran besar pada 3 Agustus. Kali ini, takemichi menggunakan baju kebanggaan nya berjalan mengelilingi kota. Namun kali ini, ia tidak tebar pesona.
Karena sebelum (name) datang dia sudah mengalami berbagai masalah, dia jadinya kapok, ingin fokus dengan misinya yang sekarang. Lalu sekarang dengan senyuman lebarnya, ia mendobrak masuk, kedalam ruang inap draken.
"Draken-kun!! Aku datang!!" serunya senang, berjalan masuk. "Uruse.. " gumam (name) yang ruangannya terbagi bersama draken.
"Kenapa kau jadi belagu seperti itu?!" tanya draken dengan kerutan di dahinya. "B-belagu seperti apa???" tanya takemichi histeris. "Terpampang jelas dari pakaianmu" jelas (name), yang terduduk di kasurnya, diikuti dengan draken.
"Karena dipuji sedikit, kau jadi norak begitu, bodoh, norak." sarkas draken yang membuat kokoro takemichi terluka. Takemichi hanya bisa tersenyum pilu, berdiri menghadap jendela.
"Itu, dari mikey untuk mu" ujar draken, menunjuk kebawah, kearah totebag yang berisi jaket toman. Takemichi yang melihat jaket tersebut, mengangkatnya dan membatin.
'Ah.. Ini pernah ku pakai untuk toman kedua..' batinnya mengingat saat dimana ia melawan mikey. "Takemicchi, kau penyelamat toman." ucap draken menatap serius takemichi. "Semua berkata begitu, akupun salah satunya" lanjut draken berdiri dari kasurnya.
(Name) yang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka, hanya terdiam dan mengamati. Draken membungkukkan tubuh kekarnya, dan berterima kasih kepada takemichi.
"Aku tidak akan berterima kasih." ucap (name) datar, yang mengundang atensi kedua laki laki itu. "Toh, aku juga membantumu" lanjutnya, menyandarkan tubuhnya di tumpukan bantal. "Ya, dan akulah yang harusnya berterima kasih" balas takemichi menaikkan kedua alisnya senang.
Selanjutnya, draken menyuruh takemichi untuk ke atap, dan menghampiri mikey yang sedang tidur disana. Takemichi mengangguk, dan berjalan keluar. Dan tersisa lah dua orang disana.
(Name) yang semuanya menyandarkan tubuhnya, kini mengistirahatkan nya, menghadap samping, membelakangi draken. "(Name)" panggil draken yang masih memangdangi jendela.
"Nani?" tanggap (name) masih masih memunggungi draken. "Apa yang dikatakan mikey tadi.. Jangan dibawa ke hati" liriknya namun masih bisa didengar oleh (name). Senyap melanda keduanya. Draken pun menyesali apa yang ia katakan.
Pasalnya, beberapa hari yang lalu, suasana tidak sedingin sekarang. Mereka masih sempat bertengkar dan bercanda. Yah, walaupun (name) tidak tertawa sedikitpun. Dan suasana dingin itu semakin menjadi disaat (name) berucap "ken-kun, kau taukan aku orangnya seperti apa?"
Dan akhirnya, suasana kembali hening.
Flashback
Mikey datang, menjenguk draken (egonya tinggi, gamau bilang jenguk mbak nem). Laki laki bersurai pirang itu berjalan masuk, membawa satu keranjang buah dan totebag yang nantinya akan diberikan kepada takemichi.
"Bagaimana kabarmu?" tanya mikey ketika ia sudah duduk di kursi disamping draken. "Baik, kupikir kau tak peduli" sarkas draken, dan mikey, membalasnya dengan memutar bola matanya malas.
(Name) yang mendengar gaduh, membuka kedua matanya, menguap kecil seraya mengusap kedua matanya malas. Gadis bersurai hitam itu, baru saja bangun dari tidurnya. Dan masih mengumpulkan nyawanya.
"Omae" panggil mikey tanpa melihat orang yang dipanggilnya. (Name) yang merasa, menoleh ke sampingnya dan menemukan mikey. Ya alangkah terkejutnya dia.
"Terima kasih, karena menyelamatkan kenchin" lanjut mikey masih menghindari kontak mata. "Aku sudah tahu, beberapa hari yang lalu, mitsuya dan kenchin mengunjungimu"
'Selesai sudah' batin draken dan (name) berbarengan. Bagaimana tidak? Apakah kalian ingat di chapter 9? Mikey pernah melarang seluruh anggota toman untuk menemui (name).
Namun keresahan draken dan (name) terputus dikala mikey berucap "kau bisa menemui mereka, dan mereka bisa menemuimu". Draken menghela nafas pelan, bersyukur dalam hatinya.
" tapi.." lanjut mikey, kembali membuat tuangan mendingin.
"Kau tetap tidak ku maafkan."
TBC
ini chap terakhir sebelum rara hiat gengs 😭🙏
Soalnya rara mau ujian hiks srotttPromoteee
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiat!] Tokrev X Reader SOMEONE IMPORTANT ☯︎
Fanfiction𝑺𝒂𝒂𝒕 𝒊𝒏𝒊 𝑯𝒂𝒏𝒂𝒈𝒂𝒌𝒊 𝑻𝒂𝒌𝒆𝒎𝒊𝒄𝒉𝒊 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒎𝒊𝒔𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒏𝒕𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒄𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 𝑻𝒂𝒄𝒉𝒊𝒃𝒂𝒏𝒂 𝑯𝒊𝒏𝒂𝒕𝒂, 𝒚𝒂𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎�...