❀Chap 28 That MF❀

756 88 11
                                    

⚠️15+

"Draken-kun, apa kau baik baik saja?"

Takemichi, dimasa depan sedang mengunjungi draken, tahanan mati. Ditemani dengan naoto, mereka berbicara enam mata dengan draken.

"Begitulah" jawab draken. Naoto maju sedikit kedepan, menunduk sedikit dan memperkenalkan namanya. "Ah, karena dia aku bisa menemuimu" sahut takemichi, setelah Naoto selesai memperkenalkan namanya.

Hening melanda. Draken dengan tatapan datarnya melihat Naoto dari atas ke bawah. "Oh, begitu" responnya datar. "Lalu? Ada perlu apa?" lanjutnya menanyai perihal kedatangan takemichi. "Apa yang terjadi? Kenapa draken-kun melakukan pembunuhan? Apa yang terjadi dengan toman?" tanya takemichi bertubi tubi.

"Aku tidak menyesali keberadaanku disini. Penyebab toman menjadi seperti ini juga karena salahku. Karena aku tidak menghentikan dia"

Mereka berbicara satu sama lain, semuanya sama seperti dulu, saat pertama kali ia mengunjungi draken di sini. Namun tidak semua sama disaat draken mengatakan: "(name). Gadis itu. Dia yang paling tersiksa. Memperhatikan keluarganya saling membunuh, membuat dirinya semakin terpuruk"

"Ah! Apa yang terjadi dengan (name)?" tanya takemichi, kepada draken yang sedari tadi menundukkan kepalanya. Draken menundukkan kepalanya dan mulai bercerita. "Dia.. Dipaksa kisaki tetta untuk menjadi ketua toman"

Seketika, takemichi dan Naoto bergidik. "Bagaimana bisa?!" tanya takemichi, menggebrak meja didepannya dengan penuh amarah. "Dengan menyandera sahabatnya, chifuyu matsuno" jawab draken, menampilkan raut frustasi.

Bagaimana tidak? Gadis yang selama ini dianggapnya sebagai adik malah dipermainkan dengan mudahnya oleh musuhnya sendiri. "Bisakah kau menjelaskan dari awal, draken-kun??" lanjut takemichi frustasi. Namun apalah daya, waktu kunjungan sudah habis dan mereka dipaksa keluar saat itu juga.

"Takemichi, ingatlah ini Jika kau mencari (name), setiap hari sabtu di kuil musashi jam delapan malam" ujar draken sebelum dirinya dibawa untuk kembali kedalam sel tahanan.

Skip

Takemichi mengikuti perkataan draken. Saat ini ia dan Naoto sedang berjalan menuju kuil musashi. Malam ini sangat dingin. Ramalan cuaca mengatakan akan turun hujan dengan derasnya. Bisa dilihat dari awan awan yang menggumpal, menutupi langit bertabur bintang yang indah.

Dan sampai lah mereka di tangga panjang kuil musashi. Mereka mulai menaiki tangga tersebut tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Kali ini, takemichi tidak menyusun rencana sama sekali, namun untuk berjaga jaga, naoto membawa pistol yang berisi tiga peluru.

Akhirnya, undakan terakhir berhasil ditempuh dua pria tersebut. Dapat mereka lihat seorang wanita dengan surai gelapnya berdiri membelakangi mereka. Tempat ia berdiri adalah tempat yang sama saat dulu, ketua toman, mikey menyampaikan dakwah nya.

Disaat takemichi akan menghampiri wanita itu, Naoto menarik tangannya. Melakukan gerakan seolah mengatakan 'ada yang datang!'. Dan benar saja, lelaki dengan kacamatanya yang khas datang menghampiri wanita tersebut.

"(Name)-chan~ sudah kuduga kau ada di sini" ujar lelaki tersebut, menyentuh pelan kepala sang wanita, lalu turun ke dagunya. Wanita tersebut, (name), segera menepis tangan kisaki yang mulai menyentuh pinggang nya.

"Apa mau mu?" tanya (name) sarkas, menatap tajam pria didepannya ini. Kisaki menunjukkan smirk nya, berjalan mendekati (name) dan berbisik "apa kau lupa perjanjian kita? Kau harus menuruti semua perkataanku untuk menyelamatkan si matsuno itu"

Seketika (name) bergidik, mendorong agar pria itu menjauhinya, menggeram marah. "Apa maumu bangsat?! Jangan lukai chifuyu!!" marahnya menyiapkan kuda kuda untuk menyerang.

Kembali menampilkan smirknya, dia berucap "cium aku, dan akan ku lepaskan dia." Dan saat itu juga, bogem mentah melayang menuju wajah kisaki, dan hampir mengenai nya. Pelakunya? (Name), tentu saja.

"KAU GILA??! AKU TIDAK AKAN MELAKUKAN NYA!!!" Seru (name) marah. Siapa yang tidak marah jika diperlakukan seperti itu, apalagi, ini adalah ciuman yang pertama yang selalu dijaga wanita tersebut.

Karena bosan dengan perkataan (name), pria itu langsung menciumnya, memasukkan lidahnya ke dalam mulut sang wanita. (Name) yang terkejut, segera menutup mulutnya mengakibatkan lidah kisaki ter gigit giginya.

Menggeram, kisaki mengancam akan membunuh chifuyu jika wanita itu menggigitnya lagi. Kisaki kembali mencium nya, menggigit kuat bibir wanita itu agar terbuka, mengeksplor suasana didalam mulut sang wanita.

Tidak terlalu lama ia mencumbu bibir itu, melepaskan pangutannya dan terbentuklah benang saliva. Mengeluarkan smirk andalan nya saat wanita tersebut tak bergeming.

"Terima kasih, dan aku sudah membunuh matsuno itu, ini kepalanya" ujarnya dengan watadosnya, mengambil kotak yang selama ini ada di bawah kakinya, dan menyerahkan kotak tersebut kepada (name).

Seketika dunianya runtuh. Begitu membuka kotak yang berisi kepala sahabat sehidup sematinya. Didalamnya ada kepala chifuyu, penuh dengan luka. Dapat ia lihat, kepala sahabatnya itu dipotong dengan brutal dan terdapat bekas tembakan di dahinya.

Kisaki yang merasa tugasnya selesai, melangkahkan kakinya menjauh, membiarkan wanita itu sendirian. Tidak sendirian, karena sedari tadi, takemichi dan Naoto menyaksikan dari jauh.

Seakan turut merasakan sedih, langit mulai menurunkan bulir airnya. Membasahi tanah sekaligus manusia yang tidak sempat atau belum menutupi dirinya.

Sama seperti tiga orang ini. Diantaranya terdapat seorang wanita yang sudah muak dengan kehidupannya. Seakan sudah tidak merasakan sakit, ia mengeluarkan pisau lipat dari sakunya, dan menusuk perutnya. Kedua pira yang melihat hal tersebut tentu saja kaget bukan main.

Mereka keluar dari persembunyannya, salah satu diantaranya menghentikan gerakan tangan sang wanita yang terus menusukkan pisau tersebut ke tubuhnya.

Dan tanpa sadar ia kembali ke masa lalu. Dengan misi yang masih tabu, masih tidak mengetahui siapa yang harus diselamatkan.

Namun kini ia tahu siapa yang harus di basmi, Kisaki tetta. Hewan menjijikan yang terpengaruh dengan dorongan setan terkutuk. Untuk menguasai segalanya.





.
.
.
.
.

TBC


rara ; YEAYYYY DAH MAU HATI RAYAAA
rara : AYO POTONG USHIJIMA!!!!

kenma : kok.. Potong ushijima?

Oikawa : potong aja! Potong! Biar aku ga di seret ke shiratorizawa lagi!!

Ushijima : kalau begitu ayo ke shiratorizawa

Oikawa : gak mau anjir!! Iwa-chan helppoooo!!!

Rara : lah, kan setiap hari raya kita potong ushi.

Kenma : ....

Tsuki : bego ya, potong sapi itu waktu hari raya idul adha goblok. Ni kebanyakan halu ya jadi otaknya di dengkul?

Tsuki : lurusin dulu kakinya, supaya otaknya ga kejepit.

Rara : ....

Haruskah kita tabok tsukishima?

Mau bikin part special hari raya ga? Coment 👉

[Hiat!] Tokrev X Reader  SOMEONE IMPORTANT ☯︎ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang