Chapter 2 : Madrigal family

1K 141 0
                                    

"Maaf tapi bolehkah aku menanyakan sesuatu?" Tanyaku sembari memegang tangan kanannya dengan kedua tanganku, "Apakah kau-" Lagi-lagi perkataan ku terpotong dan seorang gadis berambut pendek keriting mendekati kami sembari bernyanyi.

"The Truth is, She can heal you with a meal!" Dan ibu itu menyuapi orang lain yang terluka dengan makanan, seperti yang dia lakukan padaku tadi.

"Her recipes are remedies for real!" Gadis tadi masih lanjut bernyanyi, "Id you're impressed, imagine how i feel~ Mom!" Mom? Gadis itu anak ibu ini? Apakah dia juga keluarga Madrigal?!

"Ahahaha! Astaga maafkan anakku yang tiba-tiba menyela perkataan mu, apa yang ingin kau katakan tadi?"

Ibu tadi melanjutkan memberikan makanan kepada warga sembari berbicara denganku.

"Apa kau.. salah satu dari keluarga Madrigal?" Tanyaku sedikit ragu, "Tentu! Kau orang luar?" Tanya nya sembari tersenyum lembut kepadaku.

"Iya! Em.. setelah kau menyelesaikan kegiatanmu itu.. bisakah kau mengantarkan ku ke kediaman Madrigal..?"

"Pekerjaan ku akan berlangsung cukup lama, lihat lah ke antrean panjang itu." Aku menoleh ke belakang antrean dan.. sungguh antrean yang panjang.. "Jika kau ingin segera ke kediaman Madrigal, ikutilah anakku, dia gadis yang menghampiri kita sembari bernyanyi tadi, namanya Mirabel. Dia sangat ramah, cobalah berteman dengannya."

"Gadis tadi? Baiklah akan ku coba."

Aku pergi mencari anak bernama Mirabel tadi dan aku menemukannya dia masih bernyanyi bersama anak-anak mengikuti dibelakangnya.

"Cousin Dolores can hear a pin drop" Mirabel mengucapkan lirik dan gadis berpita muncul disamping dirinya.

Wow, anak bernama Dolores benar-benar cantik.. "Camilo shape shifts" Camilo? "Antonio gets his gift today" Ow Antonio, sangat imut.

Dan aku terus menunggunya sampai dia selesai bernyanyi dan ternyata dia menuju ke kediaman Madrigal, tempat yang ku tuju.

"Hey, em.. Mirabel..?" Aku menyentuh bahunya setelah ia melambaikan tangannya pada anak-anak yang sedari tadi mengikutinya.

"Ah! Kau yang bersama ibuku tadi kan? Aku tak pernah melihat mu sebelumnya." -Mirable

"Ah iya, aku datang dari luar. Bisa dibilang aku mengelana ke setiap desa dan sekarang tujuanku adalah Encanto. Aku berharap ini adalah tujuan terakhirku, sejujurnya aku berniat tinggal disini untuk selamanya karna ku pikir kota ini adalah satu-satunya kota yang dapat menerimaku karna aku memiliki sebuah.. kekuatan..?" Aku tersenyum (paksa) menunjukkan gigi putihku sembari mempraktekkan percikan kilauan kekuatanku.

Mirabel tercengang sejenak, aku mulai berkeringat dingin, takut kalau aku tidak bisa diterima di kota ini.

"O-ORANG DILUAR SANA JUGA MEMILIKI KARUNIA?!" Mirabel kagum.

"Uegh.. tidak, kurasa hanya aku..?" - (Name)

"Ow hanya orang-orang tertentu seperti keluarga kami? Siapa namamu? Mungkin Abuela tau sesuatu tentang margamu! Oh ya! Sebelum itu, namaku Mirabel. Mirabel Madrigal. Salam kenal!" Mirabel menjulurkan salah satu tangannya dan aku menyambutnya sembari memperkenalkan diriku juga.

"(Name). (Name) Algaritha."

"Ow um, itu terlihat berat.. mau ku bantu?" Aku menawarkan bantuan.

"Tidak. Tidak usah. Aku bisa, hehe! Oh iya, ayo masuk! Jatuhkan barangmu! Casita bisa membawakannya~"

Mirabel masuk terlebih dahulu dan meninggalkan ku tertinggal dibelakang yang masih kebingungan.

"Siapa Casita?" Aku berusaha menyamakan langkahku dengannya

Lalu tak lama sebuah tangga terbentuk dengan sendirinya, aku sedikit terkejut dan meloncat ke belakang Mirabel, berusaha melindungi diri sendiri. "Nama pondok ini adalah Casita! Dia hidup, namun Casita tak bisa berbicara. Kalau cuman berinteraksi, dia bisa."

Aku kembali melihat tangga yang tadi dan bertatap 4 mata dengan anak yang kalau tidak salah namanya adalah.. Camilo? Dia menyeringai kepadaku, aku langsung merinding melihatnya dan pergi menyusul Mirabel

"Luisa, taruh piano nya diatas!"

"Baik! Hati-hati, dik!"

"Um!"

Saat aku ingin membuka mulutku, tiba-tiba saja angin kencang datang, meniup rambutku kebelakang. Apa itu tadi!?

"Malam anakku harus sempurna dan ini tidak sempurna!" TOPAN!? DIBAWAHNYA ADA ORANG?! Ow, tunggu! Dia.. eum.. yang dipanggil Mirabel, Tía Pepa? Suasana hatinya sedang buruk..? Mungkin.

"Banyak orang akan datang! Dan belum ada yang siap" Tía Pepa berputar-putar dan membuat hiasan disekitarnya terbang karna angin topannya.

"Bunganya!" Suaminya, Tío Felix berusaha menahan bunganya agar tak ikut terbang seperti hiasan yang lainnya.

Lalu seorang gadis cantik muncul dari lantai 2 dan berkata, "Ada yang mengatakan bunga?~" Kakak Mirabel?

"Isabela!"

"Malaikat kita!"

Okay, tepuk tangan mulai terdengar.

"Oh wow! Dia mempunyai banyak fans" Aku bergumam, aku menatap Mirabel dan wajahnya terlihat sangat malas ketika melihat Isabela turun menggunakan tali(?) Atau apalah itu.

"Tolong jangan bertepuk tangan" Isabela membuat sebuah buket bunga dan dengan santai memberikan bunga itu ke Tía Pepa. Tía Pepa menerimanya dan berterimakasih kepada Isabela. Itu berhasil menghilangkan angin topannya! Sungguh luar biasa.

"Oh, Tidak apa-apa"

Isabela mengibaskan rambutnya kebelakang dan Mirabel tepat dibelakangnya, alhasil, rambut Isabela mengenai wajah Mirabel.

Isabela memutar bola matanya malas, kurasa hubungan kakak-beradik ini tidak begitu baik..?

"Sedikit saran dari kakak, jika kau berhenti berusaha, kau takkan menghalangi jalan."

"Sebenarnya, Isa, Ini disebut membantu." Isabela pergi menjauh dari kami.

"Aku tak menghalangi. Kau yang menghalangi!" Mirabel tak memerhatikan kalau didepannya ada tiang, aku dengan sigap membuatkan bantalan dari kilauan dan Mirabel menabrak bantalku lalu sekarang wajahnya penuh dengan kilauan.

Isabela berbalik, dan menatap ku. Sepertinya ia baru menyadari keberadaan ku. "Aku tak pernah melihatmu sebelumnya, dan kalau aku tidak salah lihat tadi.. kau mempunyai Karunia?"

"Um.. mungkin?.." Aku tersenyum.

"Luar biasa. Kau ingin mahkota bunga? Atau bahkan kalung bunga?"

Isabela memberikanku keduanya dengan tambahan buket bunga. "Oh, astaga! Terimakasih"

"Tidak masalah." Dan sekarang ia benar-benar menjauh dari kami.

"Um, Mirabel?" -(Name)

"Ya?" -Mirabel

"Dimana aku bisa menemui, um Abuela?" -(Name)

"Oh! Dia kalau tidak salah.." Mirabel mundur beberapa langkah dan menengok keatas, "Dia ada di lantai 2. Jika kau ingin pergi, pergi saja. Dan jika kau perlu bantuan ku, tanyakan saja Dolores dimana aku berada."

"Ow! Kau tau Dolores kan?" -Mirabel

"Tentu! Kalau begitu aku pergi dulu." Aku dan Mirabel berpisah dan aku menuju keatas dibantu Casita yang membuatkan tangga untukku naiki.

Dan lagi, aku berpapasan dengan Camilo. Kali ini dia menyeringai sembari menjulurkan lidahnya. Apa yang salah dengannya?

"Ah tunggu! Apakah anda Abuela Alma?" Tanyaku

"Iya, saya sendiri. Ada yang bisa saya bantu?" -Abuela

Singkat cerita, aku meminta nya agar memperbolehkan ku tinggal disini untuk beberapa hari lalu menceritakan tentang diriku. Dan dia memperbolehkan ku tinggal disini, oh syukurlah. Jujur saja, aku sempat panik tadi Haha!

My New Home【 Camilo X Reader 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang