Chapter 8 : Dinner

771 109 3
                                    

Baru saja aku membuka pintu, aku sudah melihat Dolores pergi ke bawah dengan terburu-buru.

Ada apa lagi dengannya?

Aku pergi ke tangga, berniat untuk pergi ke bawah karena makan malam sebentar lagi dimulai.

“Hermosa, tunggu!” Ah. Suara familiar ini. Aku menoleh ke belakang dan benar saja tebakanku, Camilo berlari tergesa-gesa ke arahku.

“Kenapa?” -(Name)

“Tidak. Aku hanya ingin berjalan bersamamu.” -Camilo

“Akhirnya Si Sempurna Isabela itu menikah ya.” Ucap Camilo sambil meregangkan otot-ototnya.

"Aku merasa agak tidak setuju dengan lamaran ini.” Aku menunduk. Camilo mengangkat alisnya lalu shock seketika.

“Kau menyukai Mariano!?!” Camilo menangkup pipiku paksa, “Bukan aku, tapi Kakakmu.” Aku menepis tangkupannya.

"Maksudmu, Dolores menyukai Mariano?” Lagi-lagi Camilo heran. Aku hanya menanggapinya dengan sebuah anggukan kecil.

“Kau ingat saat kita bernyanyi? Lebih tepatnya kalian. Lirik Dolores diakhir seperti menceritakan Mariano yang ingin menikah dengan Isabela. Lalu, kau ingat kita sarapan tadi? Setelah memberikan informasi tentang Mariano yang ingin melamar Isabela, wajahnya langsung kusut.” Jelas ku panjang lebar. Camilo tercengang melihatku.

“Ku rasa Karuniamu yang asli adalah Peramal.” -Camilo

“Apa-apaan itu? Aku hanya teliti memperhatikan sekitar.” -(Name)

Kami sampai diruang makan, Camilo menarik sebuah kursi dan mempersilahkanku untuk duduk disana.

“Oh iya, Hermosa.” Camilo duduk disamping kiriku. Aku menoleh, “Apa?”

“Saat kau bernyanyi, lirikmu bersamaan dengan Isabela dan Dolores. Lirikmu ditujukan untuk membalas mereka?”  -Camilo

“Ah, yang not fine itu ya? Sebenarnya aku hanya menambahkan karena aku ingin ikut bernyanyi. Tapi kalau dipikir-pikir, itu untuk beberapa anggota keluarga Madrigal mungkin?” Aku memainkan garpuku tanpa melihat ke arah Camilo. Ku lirik Camilo, ia memiringkan kepalanya.

Aku tersenyum miring lalu menepuk kepalanya, “Kau akan mengerti nanti.”

Semua anggota keluarga telah duduk di tempatnya masing-masing, menunggu Abuela datang membawa Keluarga Guzmán.

Secara tak sengaja melihat Mirabel yang menatap tajam Dolores disebelah ku. Mirabel tampak tak bisa mengalihkan pandangannya dari Dolores.

Aku menyenggol Camilo, "Kenapa?" Tanya nya, aku mengisyaratkan Mirabel dan Dolores dengan dagu. Camilo mengerti, ia segera melihat kearah yang ku maksud.

Camilo mengangkat kedua bahunya, mengisyaratkan bahwa ia tak tahu menahu tentang Mirabel dan Dolores. Aku masih menatap mereka.

“Ayo, silahkan duduk.” Suara Abuela menyadarkan ku. “Pertama, kami punya tamu bernama (Name) Algaritha. Mulai sekarang dia akan tinggal di Casita bersama kami. (Name)! Berikan salam.” Suruh Abuela.

Aku berdiri dari dudukku, menunduk dan melebarkan rok ku. Aku berusaha tersenyum seramah mungkin.

“Oh, astaga! Dia sangat manis!” Seru Nyonya Guzmán.

“Tentu saja. Aku berniat untuk menjodohkannya dengan Camilo setelah Isabela kami dan Mariano menikah. Jika (Name) tidak keberatan. (Name), apa kau keberatan untuk itu?” Aku tak terlalu memperhatikan Abuela dan malah terfokus pada Mirabel.

“Um, (Name)?” Panggil Abuela lagi, aku tersadar dan panik karena aku hanya mendengar perkataan terakhir yang Abuela ucapkan, aku menjawab pertanyaan itu sembarang, “Hah!? Eh, iya. Aku tak keberatan.”

My New Home【 Camilo X Reader 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang