Chapter 4 : Antonio's Ceremony

920 144 0
                                    

"Ugh Casita! Aku baru saja merebahkan diri dan kenapa sekarang kau mendorongku untuk keluar?!" Lalu Casita membawakan jam dan jam itu menunjukkan pukul 7 PM pas. Itu artinya acaranya akan dimulai?

Casita semakin mendorongku keluar dari kamar, "Iya iya aku keluar. Berhenti mendorongku"

Aku melihat kebawah dan sudah banyak orang yang ada disana. Aku turun dan mencari spot agar aku dapat melihat Antonio, "Hey Hermosa, kau darimana saja?" Camilo menepuk bahuku pelan.

"Kamar." Jawabku singkat. Camilo tak menyahut lagi, lampu sorot telah dinyalakan. Antonio berdiri diujung lorong lalu dia menoleh ke belakang, dan dia sedang berbicara dengan seseorang?

Tak lama, Mirabel keluar dan menggenggam tangan Antonio. Dan semua orang tercengang sekarang.

Mirabel berbisik kepada Antonio dan Antonio mendekat lalu memeluk tangan Mirabel. Mereka berdua berjalan, menaiki tangga sampai mereka berada didepan pintu Antonio.

Abuela mengatakan beberapa kalimat lalu Antonio memegang lilin dan berjalan mendekati pintunya, lalu memegang gagang pintu itu.

Pintu menyala, cahayanya mulai menyebar, semua orang melihatnya. Lalu tiba-tiba saja seekor burung menghampiri lengan kiri Antonio.

Burung itu seperti mengatakan sesuatu pada Antonio dan Antonio pun mengangguk seolah dia mengerti apa yang dikatakan burung itu.

"Aha! Aha! Aku mengerti! Tentu saja mereka boleh datang"

Oke sekarang ku tebak, Karunia Antonio bisa berbicara dengan hewan? Aw manisnya

Tak lama segerombolan hewan datang menyerbu Casita. Pintunya telah terbentuk sepenuhnya, ada Antonio dan hewan-hewan tertera di pintu itu.

Kulihat Abuela menghela napas lega dan menghadap ke arah warga, "Kita mempunyai Karunia baru!"

Semua orang mulai bersorak, tak terkecuali Camilo dan yang lainnya.

Aku hanya tersenyum karna tidak tahu harus berekspresi apa.

Antonio membuka pintunya dan isi dari kamarnya terlihat seperti hutan. Tidak. Memang hutan, para warga beserta hewan masuk ke dalam kamar Antonio dan kagum dengan isinya.

Lalu-WHAT THE!? MACAN!? HEY HEY HEY TUNGGU TUNGGU! Dia membawa Antonio.. Antonio.. tak akan dimakan kan?

Aku meraih ujung baju Camilo dan menatap lurus ke depan. Aku tak bisa mengalihkan pandanganku pada Antonio. "Cami." Panggilku.

"Ada apa Hermo-TUNGGU! Barusan kau memanggilku CAMI?!" Ku lihat sekarang mata Camilo berkilauan karna aku memanggilnya Cami, tidak tidak tidak ini bukan saatnya untuk memperhatikan matanya, ini tentang Antonio!

"Daripada itu, Antonio tak akan dimakan kan? Dia sekarang bergelantungan pada ular.." Keringat dingin mulai bermunculan di pelipisku.

"Karunia nya menjinakan dan berbicara dengan hewan. Bisa kau lihat dari pintu nya, jadi kurasa.. dia akan baik-baik saja. Kau mengkhawatirkan nya?" Dia masih bertanya!?

"Tentu saja! Dia baru berumur 5 tahun dan baru saja mendapatkan Karunianya tapi dia malah dimakan hewan buas!?! ITU TIDAK LUCU CAMI!" Camilo yang mendengar perkataan ku hanya bisa tertawa geli, dasar orang aneh!

Abuela angkat bicara, "Kita harus berfoto! Semuanya ayo!" Para warga menurutinya, mereka mendekat dan Abuela mendorong pelan Antonio.

Semua keluarga Madrigal berkumpul, siap untuk berfoto. Kurasa inilah saatnya aku menunjukkan bakat ku sebagai fotografer.

"Senyumlah dan katakan sesuatu setelah 3.. 2.. 1!" Aba-aba ku

"La familia Madrigal" Ucap mereka semua bersamaan.

Foto didapatkan, semuanya tersenyum bahagia. Tapi, setelah ku teliti lebih baik.. ada yang hilang..? Dimana Mirabel?

"Hey Hermosa, sepertinya kau memiliki bakat fotografer! Hasilnya sungguh luar biasa!" Camilo menyenggol ku dengan membawakan dua gelas minuman, dia menyodorkan satu gelas kepadaku dan aku pun mengambilnya.

Aku tak membalas pernyataannya, aku terus memandangi hasil fotonya dan terus berpikir keras kemana hilangnya Mirabel?

"Kenapa kau terus memandangi fotonya? Aku terlihat tampan disana jadi kau terus memandanginya?" Camilo berujar tanpa rasa malu sedikitpun sembari meminum minumannya.

Aku yang sudah cukup sedikit terbiasa dengan sikap jahilnya berbalik menjawab, "Yah sangat tampan sampai-sampai aku hampir mimisan" Dengan nada datar tentunya.

Dan ternyata itu berhasil membuatnya salah tingkah. Bisa dilihat Karunianya mengalami bug, berubah menjadi Tía Pepa, Dolores, dan Mirabel secara bersamaan.

"Hey, Cami. Kau tahu dimana Mirabel?" -(Name)

"Eh? Mungkin.... Ke toilet?" -Camilo

"Aku.. akan menyusulnya!" Aku segera berlari ke arah pintu keluar dan saat aku ingin menyentuh gagangnya, pintu itu terbuka lebih dulu, memunculkan Mirabel dengan wajah panik.

"Rumah ini dalam bahaya!"

Abuela berjalan mendekati Mirabel, "Tunjukkan padaku." Mirabel membawanya keluar dan aku tak bisa melihat apa lagi yang terjadi karna warga-warga yang lebih tinggi dariku berdiam diri didepan pintu.

Ugh, apakah ini karma karna telah meremehkan Camilo?

Abuela kembali dari luar, aku mendekatinya dan menanyainya. "Abuela, apa yang terjadi diluar tadi?" Ujarku to the point.

"Tidak ada apa-apa. Hanya Mirabel yang salah liat. Ayo, silahkan nikmati hidangan nya lagi dan kembali berpesta! Oh iya, aku akan memperkenalkanmu kepada seluruh anggota keluarga besok saat sarapan. Atur pakaianmu, ya." Abuela bersikap lembut padaku dan mendorong punggungku pelan untuk kembali mengikuti pesta.

Aku yang mendengar itu sedikit tak percaya, wajah Mirabel benar-benar terlihat panik tadi. Tidak mungkin dia membohongi orang-orang hanya untuk mendapatkan perhatian. Mirabel bukan orang yang seperti itu, aku tau. Walau aku baru saja kenal dengan nya tadi pagi tapi aku bisa menebak sifat aslinya tidak seperti itu.

Aku keluar dari kamar Antonio dan mencari Mirabel, ku lihat dia sedang berbincang dengan ibunya di dapur.

Ibunya keluar dari dapur dan meninggalkan Mirabel sendiri, oke sekarang ini kesempatan ku.

"Em.. Mirabel?" Aku berjalan memasuki dapur dan Mirabel yang sedang berwajah kusut langsung menampilkan senyumnya walau tak secerah tadi pagi, "Oh! (Name)! Ada apa?"

"Tentang yang tadi.." Sebelum aku selesai menyelesaikan perkataanku, Mirabel segera memotong nya.

"Lupakan saja! Aku hanya salah lihat! Aku hanya ingin mendapatkan perhatian kau tahu? Haha!" Aku tahu dia berkata jujur sebelumnya.

"Mira." Aku berusaha menghentikan ucapannya namun dia mengabaikan ku dan terus mengoceh kalau dia hanya iri dengan Antonio.

"Mirabel!" Suaraku kali ini lebih keras dari yang sebelumnya, dan itu berhasil membuat Mirabel tersentak lalu menghentikan ocehannya.

"Aku percaya padamu." Aku menggenggam kedua tangan Mirabel.

"Cerita kan lah apa yang terjadi. Aku tak akan menyangkalnya." Lanjutku, berusaha membuatnya percaya padaku.

"Kau.. sungguh orang yang baik." Mirabel tersenyum hangat kepadaku dan menceritakan semuanya. Aku jadi sedikit merasa bersalah karna tak memerhatikan Mirabel saat keluarga Madrigal berfoto.

Tak lama setelah Mirabel menceritakan semuanya, dia kembali ke kamarnya untuk tidur. Begitu pula aku.

My New Home【 Camilo X Reader 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang