Chapter 11 : Malresa's Ceremony and Wedding day.

1.1K 125 39
                                    

Warning! Harsh word!
Timeskip : 6 tahun kemudian

"Malam, Mami!" 6 tahun berlalu, entah sejak kapan panggilan 'Tía Pepa' berubah menjadi 'Mami'. Aku turun ke lantai satu dengan tali yang terbuat dari Karuniaku.

"Malam juga, Sayang!" Sapa Mami balik. Saat ini kami sedang bersiap-siap untuk upacara pemberian Karunia anak perempuan Dolores dan Mariano, Malresa Madrigal yang kini sudah berumur 5 tahun.

"Resa! Ayo keluar, nak!" Aku menoleh keatas, Terdapat Dolores yang sedang menggedor pintu kamar khusus anak kecil.

"Ada apa, Dolores?" Teriakku dari bawah. "Malresa tidak mau keluar kamar dari tadi pagi dan sebentar lagi acara akan dimulai!" Dia gugup? Kurasa ini sering terjadi di keluarga Madrigal.

"Biar ku bantu!" Aku berlari keluar Casita, memanjat dinding menuju kamar Malresa.

"Hai!" Sapaku pada Malresa yang sedang melamun.

"Ah!! Tía, Astaga." Dia kaget karena aku muncul didepan jendela secara tiba-tiba.

Aku masuk ke kamar dan duduk disampingnya, "Kau gugup?" Malresa melirikku, lalu mengangguk pelan.

"Hei, tidak ada hal yang perlu digugupkan." -(Name)

"Tapi tetap saja.." -Malresa

"Ekhem, jika kau mau keluar kamar dan menemui ibumu, akan ku berikan ini untukmu." Aku menyodorkan sebuah kotak hadiah berwarna oren pada Malresa. Malresa segera merampasnya dari tanganku dan memeluknya.

"Ayo keluar." Aku mengusap kepalanya pelan. "Ini.. isinya apa?" Malresa mengulur waktu agar dia tak keluar kamar lebih cepat.

"Bukan sesuatu yang aneh-aneh kan?" Tanyanya padaku dengan wajah khawatir, "Tentu saja tidak. Resa pikir Tía itu sama seperti Tío Camilo?" Malresa mengangguk, "Habisnya.. Kan kalian suami-istri.."

Aku sedikit salah tingkah setelah mendengar ucapan Malresa, "Be-belum yaa, Tía akan menikah 3 bulan lagi. Makanya setelah ini kau akan mendapatkan sebuah Karunia istimewa. Lalu gunakanlah Karuniamu disaat pesta pernikahan Tía, ya?" Aku terus membujuk Malresa agar dia mau keluar kamar.

Malresa membuka kotak hadiahku, dan isinya.. "Kalung?" Ia mengangkat kalung itu, "Tía tau kau suka berdandan dan perhiasan. Makanya Tía berikan itu untukmu"

"Mau Tía pasangkan?" Malresa memberikan kalungnya padaku dan berbalik, aku memasangkan kalung itu pada lehernya.

"Nah, sudah. Sekarang, ayo keluar." Malresa akhirnya mau berdiri, bersamaan dengan itu, Casita melemparkan jam pada kami, "Baiklah-baiklah. Kami mengerti."

Malresa memegang tanganku erat.

"Semuanya.. akan baik-baik saja kan?" Aku membuka kunci pintu dan memutar kenopnya. "Semuanya akan baik-baik saja." Aku mengantarkan Malresa ke tempat Dolores dan Mariano berada.

Malresa segera memeluk ibunya. "Oh astaga, Malresa! Kenapa seharian ini kau tak mau keluar?" Tanya Dolores.

"Dia hanya gugup, takut upacaranya gagal" Jawabku.

"Upacaramu tak akan gagal, sayang." Mariano mengelus rambut anaknya.

Malresa hanya menunduk dan tidak berkata apa-apa, sampai Dolores mendengar suara Mirabel, "Mirabel bilang, ini waktunya."

My New Home【 Camilo X Reader 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang