Warning!! Chapter ini lebih panjang dari biasanya!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"
"Ugh.. jam berapa sekarang?" Aku bangun dari tidurku dan duduk di pinggir kasur. Casita datang melemparkan jam kepadaku, jam 3 AM? Kenapa aku terbangun jam segini?
Kruukk
Oke aku mengerti, aku terbangun karna kelaparan. Aku keluar kamar dan mencek dapur apakah ada sesuatu yang bisa dimakan.
Setelah mendapatkannya aku tak langsung membawanya ke kamar, aku memilih untuk memakannya diluar. Aku memilih untuk pergi ke beranda lantai 2 untuk bersantai sambil menikmati camilan sisa pesta tadi.
Aku menaiki tangga dan pergi menuju balkon, saat sudah sampai aku malah melihat pemandangan diriku yang bukan diriku(?) sedang mengelus rambutku sendiri, memeluk diri sendiri, mencubit pipi dan hal lainnya.
Siapa lagi yang bisa melakukan hal ini selain, "Cami, Kau sedang apa?" Ucap ku tiba-tiba dan Camilo tersentak, kepalanya terbentur tembok dan Karunianya mengalami bug (lagi).
Dia langsung salah tingkah dan balik menanyaiku, "Oh! H-heh, Hermosa ya.. kukira siapa, apa yang kau lakukan disini?"
"Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kau berubah menjadi diriku dan melakukan hal aneh? Tunggu! Kau tidak melakukan sesuatu yang mesum kan!?" Ucapku penuh penekanan di akhir.
"Tentu saja tidak!" Camilo hanya menanggapi pernyataan terakhir ku dan mengabaikan sisanya.
"Kembali ke pertanyaan awal. Kenapa kau berubah menjadi diriku?" Aku mengulangi pertanyaan ku.
"Karna ku pikir kau akan risih jika aku menyentuhmu terus-menerus." -Camilo
"Kau pikir aku ini apa?" Aku menaruh mangkuk berisi makanan itu dimeja yang disediakan oleh Casita.
"Jadi aku boleh memelukmu!?!" Tanya Camilo dengan mata berbinar binar.
"Tidak." Jawabku datar.
Wajah antusias Camilo langsung berubah menjadi kusut, "Tapi.. kurasa kau boleh mengusap rambutku? Tapi tolong jangan lakukan itu terlalu berlebi-" Camilo langsung menaruh tangannya dikepalaku dengan wajah polos.
Aku juga membalasnya dengan wajah polos. Kau tau? Aku masih memproses keadaannya karna dia tiba-tiba menaruh tangannya diatas kepala ku.
Dia menarik tangannya sejenak lalu mengacak rambutku dengan brutal sampai tataan rambutku berantakan.
"Pfft, kau seperti baru bangun dari tidur nyenyak mu" Perempatan imajiner terteger di pelipis ku dan dengan sengaja, aku menendang perutnya keras sampai punggung nya terbentur pagar balkon.
"Maaf, reflek." Aku berubah pikiran, aku mengambil kembali mangkok makanan yang ku taruh di meja tadi dan pergi dari balkon menuju kamarku sendiri, meninggalkan Camilo yang masih kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Home【 Camilo X Reader 】
Fiksi Penggemar(Name) Algaritha, seorang pengelana muda berumur 14 tahun yang kabur dari rumah karna keluarganya membenci kekuatan spesial yang hadir dalam dirinya saat ia berumur 8 tahun. (Name) selalu mencari-cari tempat tinggal tetap yang bisa ia tinggali samp...