“Hermosa? Kenapa daritadi kau terus menoleh ke atas?” Aku segera menoleh kearah Camilo, “Ah! Itu em— aku melihat cicak sekilas dan aku sedang memastikan yang ku lihat tadi benar-benar cicak atau bukan. Hehe.”
Kami lanjut berjalan mencari Mirabel ( yang sebenarnya aku sudah menemukannya ).
Tak lama, kami bertemu Dolores yang sepertinya sedang mendengar sesuatu yang mengagetkan, bisa dilihat dari wajahnya. Tapi, dia terlihat senang akan itu.
“Kak?” Panggil Camilo, Dolores tersentak, Ia menyadari keberadaan ku dan Camilo.
“(Name)! Aku bisa!! Aku bisa menikahinya dan meringankan beban Isabela! Aku bisa menggantikan nya!!” Dolores menggenggam kedua tanganku. “Aku tidak mengerti apa maksudmu tapi syukurlah!”
“Apa yang kalian bicarakan?” -Camilo
“Diam kau. Ini percakapan gadis.” Dolores menatap sinis Camilo.
“Dasar aneh!” Waduh.. Perempatan imajiner terteger di pelipis Dolores, “Siapa yang kau sebut aneh hah!? Padahal kau lebih aneh!”
“Sudah-sudah! Jangan bertengkar hei—” Aku berusaha melerai mereka berdua.
Namun percuma saja, mereka terus bertengkar sepanjang jalan. Aku hanya bisa menghela nafas pasrah.
Sampai pada akhirnya kami mendengar suara ribut-ribut dari ruang tengah Casita, mereka berhenti bertengkar. Kami saling bertatapan.
“Ada apa disana?” Tanya Camilo.
“Daripada bertanya, lebih baik kita datangi langsung.” Jawabku. Kami bertiga sepakat dan berjalan menuju ruang tengah Casita.
“Kami mencintai keluarga ini! Kaulah satu-satunya yang tidak peduli!” Suara Mirabel memenuhi Indra pendengaranku. Kami bertiga terdiam didepan pintu, lantai Casita retak, tanahnya bergoyang.
“Kaulah yang merusak rumah kita—” Mata Mirabel berkaca-kaca.
“Jangan kau pernah!” Abuela menyela perkataan Mirabel namun Mirabel tak peduli, ia terus melanjutkan perkataannya.
“Keajaiban itu sekarat karnamu!” Abuela tersadar akan ucapan Mirabel, lantai Casita terbelah ditengah-tengah Abuela dan Mirabel, tanahnya bergoyang lebih cepat.
“Tidak tidak tidak!” Teriak Tía Pepa, semuanya menatap lilin dan benar saja, lilin itu terjatuh dari tempatnya.
“Lilinnya!”
Mirabel berlari menuju lilinnya, “Casita! Bantu aku!” Casita melepas pagar balkon, memberikannya pada Mirabel sebagai tangga agar ia bisa naik.
Camilo berlari ke lantai 2, “Cami! Kau mau kemana!?” Camilo tak mengadahkan ku, aku memutuskan untuk membantu Mirabel naik keatas.
Isabela mengeluarkan kekuatan nya, ikut membantu. Tapi tiba-tiba saja, kekuatannya menghilang, Isabela hampir terjatuh tapi aku sempat menyelamatkannya.
Camilo juga kehilangan kekuatannya, Casita membantunya agar tidak terluka. Aku naik keatap Casita tapi Casita malah melemparku kebawah.
“Ap—!? Casita!” Kami semua terdorong keluar oleh Casita, menyisakan Mirabel yang masih berusaha menyelamatkan lilinnya. “Mirabel tinggalkan!”
Aku masuk ke dalam Casita lagi tapi Camilo menahanku untuk tetap diluar, “Cami! Lepas! Mirabel masih!” Aku berusaha melepaskan tahanannya, “Di dalam terlalu bahaya, Hermosa! Tetaplah disini! Casita pasti melindungi Mirabel!”
Akhirnya aku terdiam pasrah. Casita rubuh, bersamaan dengan Mirabel yang diturunkan kebawah. Aku sempat melihat Casita melindungi Mirabel dengan beberapa perabotan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Home【 Camilo X Reader 】
Fanfiction(Name) Algaritha, seorang pengelana muda berumur 14 tahun yang kabur dari rumah karna keluarganya membenci kekuatan spesial yang hadir dalam dirinya saat ia berumur 8 tahun. (Name) selalu mencari-cari tempat tinggal tetap yang bisa ia tinggali samp...