When You&I became Us

635 55 15
                                    

Yeayyy update lagi nihh!!!
Bytheway sebentar lagi sudah mau selesai ceritanya :"( Hiks!

Tapi sekali lagi makasih yaa buat kalian yg udah mau nyempetin waktu untuk mampir ke cerita gue :) juga terima kasih yg sudah mau nge-vomments. Without reader I'm not author. Saranghaee♥

esp: Silent reader ;)

***

Acara perayaan ulang tahun Nick yang ke 19 tahun telah selesai dan semuanya berjalan dengan lancar, sampai-sampai tidak terasa sekarang sudah pukul 03:00 dini hari. Untung Jessica sudah meminta izin terlebih dahulu kepada kedua orangtuanya bersamaan dengan Rossi sehingga diizinkan.

"Jes gua anter pulang aja ya?" , tawar Nick yang tak tega melihat Jessica yang sudah terkantuk-kantuk.

"Gapapa lo istirahat aja. Gue tunggu Niko balik abis nganterin si Rossi kok." , jawab Jessica yang matanya tinggal 5 watt.

"Yaudah tunggu di ruang tamu aja jangan di sini, ntar masuk angin."

Kemudian Nick menuntun Jessica untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Bentar gua mau bikin teh anget dulu." , lalu Nick bergegas pergi ke dapur.

Jessica hanya menggangguk lemah. Rasa kantuknya kali ini sungguh-sungguh tidak dapat di tahankan lagi.

Dan saat Nick kembali dari dapur......

"Jes ini--"

Krrr... krrr... krrr...

Benar. Jessica sudah tertidur pulas di sofa.

***

Nick POV

Dasar keras kepala! Lagian niat gua juga baik mau nganterin pulang tapi ditolak. Yaudah gak salah gua kan kalo gua gendong dia ke kamar supaya tidurnya nyaman?

Lagipula gua juga udah terlebih dahulu izin ke ortunya kalau misalkan mungkin Jessica gak pulang malam ini. Dan mereka mempercayai gua! Yesssh!

Tapi tenang. Sebrengsek-brengseknya gua, gua gak bakal ambil kesempatan dalam kesempitan kok.

So, abis gua pindahin dia ke kamar, gua langsung balik deh ke sofa ruang tamu. Tidur.

Tanpa disadari oleh siapapun ternyata ada seseorang yang masuk ke dalam rumah itu.

Dia telah kembali. Tidak. Tepatnya dia ingin menghabiskan waktu liburannya di sini. Bersama dengan keluarganya yang selama ini sangat dia rindukan. Tapi sepertinya takdir berkata lain.

Orang yang pertama kali ia lihat bukan kedua orang tua serta adiknya, melainkan seseorang yang jauh amat sangat dirindukannya lebih dari keluarganya.

Sekarang ia sedang tertidur pulas di tempat tidur. Matanya terpejam dan wajahnya terlihat semakin cantik.
Dengan leluasa orang itu dapat melihatnya dengan puas dari jarak sedekat ini.

Ia tidak bermaksud macam-macam. Hanya ikut merebahkan tubuhnya di sebelah gadis itu, membelai singkat wajahnya dan kemudian tertidur tepat di sebelahnya.

Sungguh ia sama sekali tidak tahu apa yang sudah terjadi selama ia tidak tinggal dengan keluarga ini.

***

"Nggghhh!!!!" , Jessica merasakan pegal yang luar biasa. Mungkin baru kali ini ia kelelahan sampai segitunya. Tapi di sisi lain ia merasa tubuhnya terkunci. Terkunci oleh sebuah tangan yang sedikit berotot kekar.

Saat menoleh kebelakang ia benar-benar terperanjat.

"LO SIAPAAA???!!!!!" , teriak Jessica histeris berusaha melepaskan diri. Tapi sepertinya tenaganya benar-benar sudah habis.

Feel the Same (Finish) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang