12

705 28 1
                                    

Flashback

Pada saat sepulang sekolah Caca dan Satria akan pergi ke cafe tempat biasa mereka menongkrong namun di tengah jalan tiba-tiba hujan deras dan mereka memutuskan untuk berhenti sejenak untuk menunggu hujan reda.

"Main ujan-ujanan yuk" ajak Caca.

"Jangan nanti kamu sakit sayang" ucap Satria lembut.

"Ihh ndda ayo main ujan-ujanan " rengek Caca.

"Nggak mau"kekeh Satria menolak ajakan Caca.

"Ihh ayo ndda"ucap Caca dengan menarik tangan Satria dan yap berhasil.

"Dasar nakal" ucap Satria dengan mencubit hidung Caca.

"Ughhh asik banget aaa main ujan-ujanan"ucap Caca dengan berlarian kesana kemari.

hingga beberapa menit hujan semakin deras membuat Caca tersenyum senang lalu mereka berdua memutar-putar tubuhnya dengan tawa yang bahagia, lalu terdengar suar petir yang menggelegar membuat Satria takut.

DUARRR

yap Satria sejak kecil takut dengan suara petir hingga membuat Satria kaget dan membeku mendengar suara petir saling sahut menyahut.

Caca yang menyadari ketakutan Satria segera menghampiri Satria dan mengelus lembut rahang Satria membuatnya terjingkat kaget.

"Hey kenapa hm?" tanya Caca lembut namun tak ada sahutan dari Satria hanya air mata yang menetes bercampur air hujan.

Caca langsung menarik Satria kedalam dekapannya dan mengelus punggung Satria lembut. 

"Sstt udah gapapa ada adek di sini" ucap Caca lembut.

"Hiks..takut takut" tangis Satria pecah ketika terdengar suara petir.

"Udah-udah yuk ke halte dulu"ajak Caca dengan menuntun Satria pelan yang sedang berada di dalam dekapannya.

Sampai di halte mereka duduk dengan Satria yang masih memeluk Caca erat.

"Sstt udah gapapa,tuh bentar lagi reda hujannya"ucap Caca menenangkan Satria.

Hingga 30 menit berlalu hujan reda dan melihat Satria tertidur dalam pelukannya dengan suhu yang meningkat.

"Mas bangun udah reda" ucap Caca.

"Eugh"lenguh Satria.

"Bangun udah reda tuh yuk pulang"ajak Caca.

"Dinginn"lirih Satria.

"Astaghfirullah badan mas panas,udah ayo pulang"ajak Caca.

"Ayo"lirih Satria yang ingin mengendarai motornya.

"Mau ngapain heh"dengus Caca.

"Katanya mau pulang ayo"ucap Satria.

"Adek yang di depan"ucap Caca

"Nggak,nggak"bantah Satria.

"Udah buruan "dengus Caca membuat Satria sebal.

Setelah beberapa menit berdebat tentang siapa yang mengendarai akhirnya Satria mengalah karena rasa pusingnya yang semakin meningkat.

Hingga beberapa menit berlalu mereka sampai di apartemen Satria, lalu mereka memutuskan untuk mandi dan berganti pakaian agar tidak sakit.

"Adek pulang ya?"ucap Caca membuat satria mendengus di dalam selimut.

"Nggak" ucap Satria.

"Udah sore nanti adek di cariin ayah sama bunda" ucap Caca.

"Ndda jangan pulang" rengek Satria membuat Caca terkekeh.

lalu Caca memutuskan untuk keluar kamar untuk membuat bubur dan mengambil obat penurun panas.

"Mau kemana?" cicit Satria. 

"Udah diem aja disitu"ucap Caca lalu keluar kamar.

Setelah beberapa menit Caca kembali ke kamar dengan membawa bubur dan obat terlihat Satria sedang tiduran dengan menatap arah pintu.

"Astagfirullah,ini anak bikin kaget aja"dengus Caca membuat Satria terkekeh.

"Duduk dulu bisa gak?" tanya Caca dan di angguki Satria.

Setelah itu Caca menyuapi satria dengan telaten hingga makanan habis dan meminum obat.

"Tidur"ucap Caca dengan mengelus rambut Satria.

"Temeniin bobo" rengek Satria.

"Iya udah rebahan yang bener " ucap Caca.

"Adek juga rebahan yang bener ih"rengek Satria membuat Caca terkekeh.

Lalu Caca merebahkan tubuhnya di samping Satria seketika Satria langung memeluk Caca dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Caca.

"Udah bobo gih"ucap Caca dengan mengelus rambut dan punggung Satria.

Hingga beberapa menit akhirnya Satria  tertidur dan Caca juga menyusul ke alam mimpinya.

My Ex Boyfriend (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang