18 - Papa Homophobic ya Dan?

30.2K 2.8K 179
                                    

^^
Zidan & Julian

"Bener sih kata lu Di... tapi papa gue-...ah susah jelasinnya." perkataan Zidan itu membuat Julian bertanya-tanya dalam hatinya.

'Hah? papa kenapa? apa yang dirahasiain Zidan tentang papa?... gue harus tanyain Zidan nanti...'
.
.
.
Di tengah-tengah pembicaraan mereka bertiga, Farhan lalu datang dengan menggendong Kevin yang tertidur ala koala.

"Aldi, Kevin udah capek, nih dia ketiduran... kita mending pulang aja." ucap Farhan pelan agar Kevin tak terbangun di gendongannya itu.

Aldi lalu beranjak dari duduknya setelah dihampiri oleh Farhan yang menggendong Kevin itu.

"Aduh,oke deh... Jul, Dan kita pulang duluan ya... Kevin malah molor, lain kali gue ke kos kalian deh buat ngobrol-ngobrol lagi yahh..."

"Oh oke... hati-hati kalian."  Julian pun ikut berdiri.

"Siap..."   kata Aldi lalu pergi dari hadapan Julian dan Zidan disana.

"Zidaaann, ayo kita pul-" 

Saat Julian membalikkan badannya kearah Zidan, seketika omongan Julian pun terpotong melihat Zidan dengan tatapan kosongnya.

Julian lalu menepuk pelan pundak pacarnya itu.

"Dan... ngapain bengong lu?!"

"Ha-Hah? Oh, kagak kenapa-kenapa."  Zidan yang pundaknya ditepuk itu pun tersentak seketika.

"Dan, pasti lu mikirin tentang papa ya?"  tanya Julian pelan. Zidan lantas mendongan menatap Julian dan mengangguk lemah.

"Iya Jul... gue mikirin papa, mikirin gimana caranya gue jelasin semuanya... ngejelasin papa gak seenteng kayak kita ngejelasin ke mamah."

"Udah, udah... jangan di pikirin dulu, nanti kita bahas di kosan lagi. Sekarang pulang yok..."  Julian lalu meraih tangan Zidan, dan Zidan pun beranjak mengikuti langkah Julian.

•••

Sepulangnya mereka dari check up dan pasar malam. Sampai di kosan mereka itu, Zidan dan Julian langsung mandi seperti biasa.

Saat ini, Zidan dan Julian tengah bersantai menonton Televisi di ranjangnya.

Julian duduk dengan menyenderkan tubuhnya di dipan ranjang, dan Zidan yang menidurkam kepalanya di paha Julian menghadap layar TV. Tak lupa tangan Julian yang tak pernah absen mengusap kepala Zidan, posisi bersantai mereka itu adalah posisi terfavorit mereka.

Sedari tadi Julian ingin menanyakan tentang papa Zidan yang Zidan tak ingin jelaskan di depan Aldi di pasar malam tadi. Tapi ia ragu untuk bertanya. Menurut Julian, itu pasti privasi papanya Zidan sampai-sampai Zidan tak ingin menceritakan tentang papanya itu.

Zidan yang kini tak merasakan usapan di kepalanya pun mendongak. Ia melihat Julian yang ternyata menatap dinding dengan tatapan kosongnya.

Zidan pun meraih pipi Julian dengan tangannya, posisinya masih berbaring di paha Julian.

"Jul... ada yang mau lu bicarain? kayaknya lu lagi banyak pikiran... bilang ke gue hm?"  kata Zidan yang masih mengelus pipi pacarnya itu.

Tanggung Jawab! - BL [ MPREG ]  [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang