Chapter Five

28 8 21
                                    

.

.

.

.

.

¤¤¤

"Dalam hitungan ketiga lo teriak sekenceng-kenceng nya!" Seru Reygan.

"Oke!"

1..
2...
3....!!!!!!

"Aaaaaaa!"

PLAK

Reygan memukul lengan Arvin, "yang bener! Apaan loyo gitu suara lo!" pekik Reygan.

"G-gemeteran gue anjir..." ucap Arvin terbata-bata karena gemetar ketakutan.

"Teriak aja kek biasanya!" Tegas Reygan.

Arvin pun berancang-ancang akan berteriak, sementara Reygan menutup kedua telinga nya dengan telapak tangan nya.

"Ekhem...."

"AAAAAAAAAAAAAKKKKKKKK!!!!!!!"

"BWAAAAAAAAA!!!"

"HUAAAAAAAAAAAA!!!!!"

"HAAAAAAAA!!!!!"

Arvin berteriak sangat kencang sampai mereka yang di mobil pun mendengar nya.

"Banggggsaaaaaaaatttttt...." umpat Argi dalam mobil sambil menutup kedua telinga nya.

"U-udah woy! Udah!" Teriak Reygan.

"Hah? Udah?" Tanya Arvin dengan suara pelan. 

Karena suara teriakan nya yang begitu melengking, membuat semua zombie-zombie itu melihat ke arah Arvin dan juga Reygan.

GRAAAAHHHHHH

Kini zombie-zombie itu berlari ke arah mereka.

"LARI!!!" Teriak Reygan mengajak Arvin segera lari.

TAP!

TAP!

TAP!

"MAAAAKKKKK ARPIN DIKEJAR ZOMBIEEE!!!!! TOLONGGGGGG!!!" Teriak Arvin sambil terus berlari.

"Woy nunduk semua! Jangan sampe zombie-zombie itu ngeliat kita ada dalam mobil!" Perintah Argi dan menundukkan kepala nya.

Sebisa mungkin mereka tidak terlihat dari luar.

GRAAAHHHHHH!!!

GRAHHHHHHH!!

Sekumpulan zombie terus mengejar Reygan dan Arvin.

"BANGSAT MAKIN DEKET!! AAAAAAAAA!!!" umpat Arvin ketakutan sambil terus berlari menghindari zombie-zombie itu.

TAP!

TAP!

Arvin semakin mengerahkan sekuat tenaga untuk berlari sejauh mungkin bahkan menyalip Reygan.

"Eh si anjir ninggalin gue nih anak!" gumam Reygan sambil melihat Arvin yang lari mendahului dirinya.

GRAHHHH

Satu zombie berhasil mencengkram kaki Reygan dan membuat Reygan terhenti sejenak.

"E-eh..."

DORR!!!

FAILED | A ZOMBIE STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang