FAILED | A ZOMBIE STORY [END]

Chapter Twelve (THE END)

.

.

.

.

.

¤¤¤

"Halo?"

"H-halo bund..."

"Kamu kenapa? Kok kayak abis nangis gitu?"

"..."

"Hikaru? Kamu gapapa kan?"

"..."

"Helikopter sudah singgah di puncak gunung parang, mereka udah nyiapin alat pengaman buat kalian naik ke tebing. Kalian udah dimana?"

"D-dijalan..."

"Yaudah, mereka akan nunggu kalian sampai kalian tiba, omong-omong adekmu masih sama kamu kan?"

"H-hika..."

"Jawab bunda, adek kamu baik-baik aja kan?"

"H-hika terinfeksi..."

"APA?!"

"Ini salah aku, aku gabisa jagain dia.."

"Kamu bohong kan?! G-gak mungkin!"

"H-hika terinfeksi di rest area tadi, dan...hiks..."

"GAK! GAK MUNGKIN! DIA MASIH HIDUP! YAKAN?!"

"..."

"NGGAKK!!!"

Tuut.

"Bund? Bunda!"

"Bunda! Halo?!"

Telepon ditutup.

"Gue gak bisa berkata apa-apa ke nyokap..." lirih  Hikaru dengan mata yang berlinang air mata.

"Gausah dipikirin, nyokap lo pasti shock denger kabar ini. Tapi mau gimanapun, lo gak boleh nyalahin diri sendiri." Ucap Argi.

"Gue emang kakak yang gak berguna." Tambah Hikaru.

"Udah jangan ngomong gitu, adek lo makin sedih tar di atas sana." Sambung Alysson.

"Lo tenang aja, nyokap lo pasti menanggapi ini dengan bijak. Dia gak mungkin juga nyalahin lo." Tambah Arvin.

"Gimana nanti gue jelasin ini ke mereka? Nyokap, bokap gue juga. Mereka pasti marah sama gue," keluh Hikaru.

"Udah, jangan nethink dulu, lagian wajar aja mereka shock." Ucap Yohan.

***

Beberapa jam kemudian, hari semakin sore.

Mereka akhirnya tiba di pegunungan.

"Ini aman parkir disini?" Gumam Jeremy.

"Aman-aman ajalah, lagian kita pergi gak bawa mobil." Ucap Reygan.

"Iya juga sih..."

Mereka semua turun dari mobil dan membawa persediaan lengkap masing-masing.

Sean menepuk pundak Hikaru, "gausah sedih, lo gak kehilangan semua nya. Masih ada kita disini." Tutur nya menguatkan.

Hikaru tersenyum lega, sahabat-sahabat nya masih peduli dengannya.

"Eh, bentar, ini kita manjat tebing pake apa?" Tanya Zen yang teringat kalau mereka tidak memiliki alat pengaman untuk memanjat tebing.