one

744 81 6
                                    

“ tell me, are you hurting dear? ”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ tell me, are you hurting dear? ”

“ tell me, are you hurting dear? ”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Kicauan burung di sekeliling bersahut tanpa henti.


Percikan air mengembara tiap kulangkahkan kaki menginjaknya.


Rintik-rintik hujan sekali lagi membasuh surai panjang yang 'tak pernah kupotong beberapa tahun belakangan.


Dering ponsel di saku mengganggu langkah ku.


Dering yang sama kembali menjerit mengutarakan keinginan untuk diperhatikan.


Surai coklat beterbangan halus membelai wajah asing yang setengah tertutupi perban putih berlumuran darah segar.


Manik hazel indah miliknya bersitatap dengan milikku.


Dering ponsel kembali bersuara dan menjadi perantara keheningan di antara kami.


Perlahan kulangkahkan kaki mendekatinya.


Tatapan kosong yang tetap nampak indah itu 'tak melepas pandangan padaku.


Kenapa terasa sama?


Apa dia merasa hal sama denganku?


“ kau... baik-baik saja? ”


Ah, bagaimana bisa dengan lancangnya aku bertanya hal privasi seperti itu?


Kuharap Tuan itu tidak tersinggung.


Dia... tersenyum?


Tidak. Itu bukan senyum seseorang yang merasa terganggu.


Itu adalah,


senyum seorang 'manusia' yang penuh derita.


“ bukankah kau juga  terluka, Nona? ”



















“ bukankah kau juga  terluka, Nona? ”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¹⁵/⁰³/²²

vote the story if u don't mind guys

𝗽𝗹𝘂𝘃𝗶𝗼𝗽𝗵𝗶𝗹𝗲  [ ᴅᴀᴢᴀɪ ᴏꜱᴀᴍᴜ ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang