"someone asked 'bout you, dear"
"Nona, kenapa Anda menyukai musik meski tahu itu bukanlah bidang Anda?"
Ada keheningan di antara kami saat aku berpikir apakah jawaban atas pertanyaannya.
Benar, sejauh ini kemampuanku masih tetap rata-rata, tidak ada peningkatan.
Seseorang juga bertanya hal yang sama sepertimu, Tuan.
Aku bahkan tidak berpikir jawaban yang kuberi pada orang itu masih tersimpan dalam benak hingga kini.
"Di saat malam, aku selalu merasa puluhan monster bersembunyi di bawah ranjang berbisik riang seakan tidak membiarkanku tidur meski sedetik.
Ku mainkan piano dalam kamar untuk mengusir mereka semua.
Dan itu berhasil, bahkan berhasil menyejukkan hati yang dilanda kesepian."
Bahuku terasa berat setelah kepala sang Tuan bersandar dengan lelah.
"Tuan sendiri, kenapa memutuskan pergi dari kegelapan menuju cahaya kedamaian?"
Kepulan napas beratnya dapat kulihat di hawa dingin bersimbah air hujan.
"Seorang teman memberi nasihat pergi meninggalkan semua kegelapan yang kucipta.
Dan di sinilah aku, kembali bertemu denganmu yang selalu menghangatkan dikala dingin menyergap ku."
"Sepertinya takdir mengizinkan kita berjodoh, Nona."
¹⁰/⁰⁴/²²
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗽𝗹𝘂𝘃𝗶𝗼𝗽𝗵𝗶𝗹𝗲 [ ᴅᴀᴢᴀɪ ᴏꜱᴀᴍᴜ ] ✓
Fanfiction"ᵇᵘᵏᵃⁿᵏᵃʰ ⁱⁿᵈᵃʰ ʰᵘʲᵃⁿ ᵐᵉⁿʲᵃᵈⁱ ˢᵃᵏˢⁱ ᵖᵉʳᵗᵉᵐᵘᵃⁿ ᵖᵉʳᵗᵃᵐᵃ ᵈᵃⁿ ᵗᵉʳᵃᵏʰⁱʳ ᵏⁱᵗᵃ ᵇᵉʳᵈᵘᵃ" 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐚𝐛𝐨𝐮𝐭• ·˚ ༘ ➳ 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊 𝚒𝚗𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚘𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐-𝚊𝚖𝚋𝚒𝚗𝚐, 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚗𝚊𝚕 𝚗𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚝...