𝟎𝟐. BEAUTIFUL

4K 543 30
                                    

❝ KAMU MAU PAKE APA AJA JUGASELALU CANTIK KOK DIMATA AKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAMU MAU PAKE APA AJA JUGA
SELALU CANTIK KOK DIMATA AKU. ❞

⠂⠂⠂

HARI INI JONGGUN DAN (NAME) diundang ke acara pernikahan sepupu (Name). Acaranya akan dimulai sekitar jam empat sore, sekarang sudah jam setengah tiga lebih. Dan (Name) masih bingung akan memakai pakaian apa. Jonggun sendiri sudah siap sejak tadi.

(Name) sudah meminta pendapat ke Jonggun. Tapi Jonggun malah iya iya saja. (Name) jadi kesal. Sangat kesal dengan Jonggun.

Sekarang ia semakin kesal karena bingung akan memakai dress yang mana. Jonggun ditanya mengenai dress yang ini jawabannya 'Iya bagus.' Ditanya dress yang itu jawabannya 'Iya ini juga bagus.' (Name) semakin kesal dibuatnya.

Jonggun hanya tersenyum melihat gadisnya yang menggerutu. Baginya, (Name) melakukan apa saja itu terlihat menggemaskan.

"Kak! Bagus yang hitam atau putih?"

"Dua duanya bagus"

Selalu saja begini jika ditanya. Bisa bisa (Name) menjadi eceng gondok saking kesalnya dengan Jonggun. Alisnya yang hampir menyatu, bibirnya yang mengerucut. Jonggun tak tahan melihat wajah menggemaskan (Name).

"Sayang..."

"Apa? Kalau tidak penting, jangan ajak aku berbicara."

Saking kesalnya dengan Jonggun. Nada bicaranya menjadi galak setiap Jonggun berbicara dengannya. Jonggun mendekat pada (Name) yang bingung akan memakai dress warna hitam atau putih.

Tangan kekar Jonggun melingkari pinggang (Name). Bibirnya ia dekatkan ke telinga (Name). (Name) dapat merasakan napas Jonggun menerpa telinganya. Kalimat yang dibisikkan Jonggun berhasil membuat (Name) tersipu.

"Kau pakai apa saja selalu terlihat cantik (Name)."

Tubuh (Name) merinding mendengarnya walaupun hatinya menghangat mendengar penuturan Jonggun. Wajah manisnya memerah seperti tomat. Jonggun tak dapat menahan senyumannya ketika melihat wajah sang kekasih.

"Yang putih. Kau terlihat manis menggunakan itu."

Akhirnya warna putih lah yang terpilih untuk (Name) pakai. Surai (Name) digerai dengan hair vine yang menghiasinya. Jonggun sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari (Name). Ia tahu, sangat tahu bahwa kekasihnya cantik. Namun kekasihnya kali ini terlampau cantik.

"Cantik tidak?"

"Cantik. Selalu cantik dan akan selalu menjadi yang tercantik bagiku."

Berhasil. Lagi lagi Jonggun berhasil membuat (Name) tersipu. Hobi Jonggun tak baik bagi (Name) dan hatinya. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, pipinya menjadi lebih merah. Sungguh, Jonggun benar-benar bisa membuat (Name) semakin jatuh cinta padanya.

"Tunggu. Ada yang kurang."

Jonggun menggenggam tangan (Name). Sebuah kecupan mendarat pada punggung tangan sang gadis.

(Name) tak akan menyangka bahwa Jonggun akan melakukan itu. Ia sejak tadi berusaha untuk tak memperlihatkan senyumnya. Namun dengan sendirinya senyuman itu terpampang di wajah cantik (Name). Ia segera menutupi wajahnya dengan punggung tangannya.

"Kenapa ditutup? Kau terlihat cantik saat tersenyum."

"Diamlah.. Kau terus saja menggombal."

"Aku serius. Kau cantik."

"Iya iya, terima kasih Kak."

"Iya cantik."

Tak habis habisnya Jonggun memanggil (Name) 'Cantik'. Bahkan saat sampai di gedung, Jonggun masih memanggilnya begitu. Tamu-tamu yang datang gemas sendiri saat melihat interaksi pasangan ini.

Bahkan saat berdansa Jonggun tak berhenti membisikkan kata 'Cantik' kepada (Name). (Name) rasanya ingin mengubur dirinya. Entah malu karena Jonggun memujinya 'Cantik' atau karena yang lain.

Kini saatnya bagi pengantin melempar buket bunga. (Name) tak terlalu minat untuk menangkap bunganya. Jadi ia hanya memperhatikan dari jauh.

Namun bunganya justru datang ke arahnya dan Jonggun. Jonggun sigap menangkap bunganya. Semua tamu-tamu langsung bertepuk tangan. (Name) hampir saja menyemburkan minuman dari mulutnya.

Jonggun tersenyum kecil sambil melihat ke arah (Name) dengan buket ditangannya.

"Apakah ini pertanda bahwa kita harus segera itu?"

(Name) menyikut perut kotak-kotak Jonggun. Namun senyumannya tak luput juga dari wajahnya. Jonggun merangkul pinggang (Name) sehingga jarak diantara keduanya menipis.

Netranya tak berhenti menatap (Name) dengan penuh cinta. Walaupun disekitarnya banyak perempuan cantik. Namun hanya (Name) yang bisa membuat Jonggun sejatuh cinta ini dengan perempuan. (Name) itu segalanya bagi Jonggun.

Bagi Jonggun, (Name) itu perempuan sempurna. Walaupun kelakuannya jelek seperti akhlak para reader disini. Justru Jonggun semakin jatuh cinta padanya.

"Cantik..."

⠂⠂⠂

TO BE CONTINUED . . .

𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃, P. JONGGUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang