𝟎𝟑. PRANK AND LOVEBITE

3.2K 492 22
                                    

❝ HANYA AKU YANG BOLEH MEMBERIKAN TANDA ITU PADAMU ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HANYA AKU YANG BOLEH MEMBERIKAN TANDA ITU PADAMU

⠂⠂⠂

SEPERTI BIASA, Hari ini Jonggun pulang malam-malam. Namun, hari ini ia pulang tak terlalu larut seperti biasanya. Jadi (Name) menyiapkan makan malam untuknya dan Jonggun.

Sebelumnya (Name) diberi dare oleh temannya saat di sekolah. Prank Jonggun. Ya, temannya menyuruh (Name) untuk prank kekasihnya sendiri. Sebenarnya (Name) sedikit bingung akan prank apa nantinya.

Dengan ide nakal dikepala temannya, ia menyarankan (Name) untuk membuat hickey di sekitar lehernya. Tentunya menggunakan lipstick, memangnya mau menyuruh siapa lagi?

Karena dasarnya (Name) memang sedikit iseng dan jahil. Ia setuju dengan saran dari teman sesatnya itu. Kini ia mencubit leher dan selangkanya seperti tutorial yang ia tonton di toktik. Dan... Berhasil. Lehernya penuh dengan hasil cubitan nya.

Jonggun pasti langsung menyadarinya nanti. Sebenarnya (Name) sedikit was-was. Ia takut Jonggun akan marah dengannya. Walapun Jonggun tidak pernah marah dengannya, ada kemungkinan baginya untuk marah dengan (Name) kan?

Sekarang pukul sembilan lewat lima belas. Tadi Jonggun sempat meneleponnya, ia akan sampai dalam sepuluh menit. Kemungkinan lima menit lagi, pria itu akan sampai.

Kakinya mondar-mandir di sekitar ruang makan. Ia mencoba menenangkan dirinya, ia sebelumnya tak pernah melakukan prank pada Jonggun. Jadi ia sedikit takut untuk melakukannya.

"Aku pulang."

(Name) langsung datang menyambut Jonggun. Wajah pria nya tampak kelelahan, namun tak membuat ketampanannya memudar.

"Selamat datang. Mau makan malam dulu atau mandi?" Suara (Name) sedikit bergetar. Memang tidak bisa diajak kerja sama bagian tubuhnya ini.

Jonggun mengernyit mendengar perubahan suara pada (Name). Irisnya menelisik wajah sampai leher— tunggu sebentar... Ada yang salah.

Tangan Jonggun terulur menyingkirkan rambut yang menutupi leher gadisnya. Rahangnya mengeras, matanya menggelap (Sudah gelap sih). Hampir saja ie mencekik leher (Name).

"Siapa?"

(Name) menelan ludahnya dengan kasar. Sial. Ia tahu tatapan mata Jonggun ini... Tatapan memangsa lawannya. "(Name), siapa yang melakukan ini padamu? Beritahu aku. Biar ku beri pelajaran padanya, agar dia tahu tempatnya dimana. "

Merasa bahwa Jonggun sedang pada puncak amarahnya. (Name) langsung memeluk tubuh pria di depannya.

"Bukan siapa siapa... Maaf, tadi aku berniat untuk prank.." Napas Jonggun yang awalnya memburu langsung tenang. Hampir saja ia kelepasan. Ia membalas pelukan (Name). Tangannya mengelus pelan surai (Hair Color) milik gadisnya.

"Jangan lakukan itu lagi, sayang. Aku benar-benar khawatir." Jonggun mengecup pucuk kepala sang gadis. Ia menyalurkan kekhawatirannya pada sang gadis.

"Mau makan dulu? Atau mau mandi? Nanti aku siapkan." (Name) sedikit mendorong pelan tubuh Jonggun. Namun Jonggun semakin mengeratkan pelukan keduanya.

"Mhm.. Nanti aku akan menyiapkannya sendiri. Kau tak perlu melakukannya sayang. Kau itu kekasihku, bukan pembantuku. Sudah kubilang berapa kali?"

"Iya iya.. Sekarang ayo makan."

"Tidak. Lehermu pasti terasa sakit kan? Aku akan membantumu mengobatinya." Dengan enteng, Jonggun langsung membawa (Name) ke kamar mereka. Jangan berpikir yang aneh-aneh.

⠂⠂⠂

"Enh... Kak.. Ini terasa sakit.. "

"Kak... Pelan-pelan.. "

"Aww... Sebentar— Ah!"

"Ya Tuhan, (Fullname). Jangan membuat suara seperti itu. Aku bukannya melakukan apa-apa kepadamu."

"Hehe maaf.. Tapi sakit.. "

Jonggun sedikit menekan luka cubitan pada leher (Name). Membuat gadisnya meringis kecil. Sebenarnya ia agak... melihat leher (Name). Tidak. Ia tidak akan melakukan apa-apa kepada (Name).

"Kak... Lihatnya biasa saja dong.. Aku jadi langsung bisa menebak apa isi pikiranmu.. " (Name) menatap Jonggun dengan menyipitkan matanya. Jonggun terkekeh pelan. Ia mengusap pelan surai gadisnya.

"Sudah sana. Tidurlah, aku akan makan dulu."

"Belum.. "

Jonggun mengernyitkan alisnya. Apa yang belum? Apa ia kurang sesuatu?

"Apa yang belum?"

"Ck. I love you nya mana?" Wajah (Name) langsung merona setelah mengatakan itu. Ia mengalihkan pandangannya pada jendela kamar. Pemandangan kota langsung tertangkap indra penglihatannya.

Jonggun menyeringai pelan, "I love you. Sleep well, darling." Telak. (Name) kalah telak saat mendengar suara Jonggun yang berbisik padanya.

"AAAAH PERGI SANAAA." (Name) langsung meraba-raba kasur, kemudian mengambil bantal untuk dilemparkan pada Jonggun.

Jonggun langsung berlari keluar meninggalkan (Name) yang mengumpatinya dengan wajah yang merona.

⠂⠂⠂

TO BE CONTINUED . . .

𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃, P. JONGGUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang