"Jis, lu ada jadwal gak hari ini?" Tanya Chenle sambil memainkan jari jari panjangnya Jisung.
"Ada, kenapa emangnya, hm?" Suara Jisung melembut.
"Em, minggu?"
"Kayaknya gak ada. Basket libur, band hiatus. Yakan?"
Chenle mengangguk. Dia sebenarnya sedikit ragu meminta hal ini, namun apa boleh buat? Ibu Mertuanya dan ibunya sangat amat rewel meminta cucu.
"M-minggu jangan kemana mana ya, emh-" Chenle menggantungkan ucapannya, sama seperti perasaan saya ke uke saya:)
Canda uke.
"Kenapa, sayang?" Tanya Jisung lembuuuuuttttt banget.
"B-bunda sama mama minta... C-cucu, hehe" sambung si manis.
Tanpa basa basi lagi, Jisung menggendong Chenle menuju ke kamar.
Dia sudah lama menginginkan ini.
Akhirnya tercapaikan juga cita cita Jisung, merawani Chenle.
Cppkh-
Jisung melumat bibir Chenle secara nafsu, tetapi masih lembut.
"Mmmhh Jis-" Jisung tak menghiraukan panggilan Chenle, dia masih sibuk melilitkan lidahnya dan lidah si manis.
Chenle mulai terbuai, dia membalas ciuman Jisung lebih panas.
Yang lebih mungil mendorong tubuh si dominan ke kasur. Menindih bahkan sedikit menggesekan penisnya di lutut Jisung.
"Aahhh~"
Chenle masih sibuk menggesekan kejantanannya di lutut Jisung, sedangkan Jisung sibuk memainkan nipple Chenle.
Si manis menggeliat kenikmatan. Sudah lama dia tidak disentuh seperti ini.
Jisung membalikan tubuhnya menjadi dia yang diatas. Kali ini dia mencium Chenle lebih lembut.
Tangan Chenle tak tinggal diam, dia menarik turun resleting celana Jisung, ia memasukan tangannya mengelus penis sang dominan.
"May i?" Chenle mengangguk. Jisung mulai membuka pakaian Chenle hingga tak tersisa sehelai benang pun.
"D-dingin.."
"Bentsr doang elah, gw gak lama lama deh. Tahan ya deck" ucap Jisung.
"Jabingan gak seru bat main lo!"
"Ahaha, bacot gede bat neng. Udah ah minggir tangannya, gw pen liat pemandangan indah di badan ceking lo" ucap Jisung sambil menyeringai.
"Gw bantu buka baju lo!" Chenle tidak mau kalah dari Jisung.
Tanpa sadar, keduanya sudah benar benar naked.
"Kalo sakit, lupain aja. Jangan teriak, kuping gw sakit nanti"
"gimana gak sakit tolol!"
Chenle memejamkan matanya, siap untuk merasakan sakit yang luar biasa sakitnya.
Kejantanan Jisung masuk secara paksa kedalam lubang kering Chenle, membuat Chenle teriak kesakitan minta di keluarkan.
"Ssstt, calm down baby, it's okay" Jisung mengelus rambut basah Chenle.
Dia tidak langsung bergerak, agar Chenle terbiasa dengan rasa sakitnya.
"Ngahhh! Sakiit bangsatt~" Chenle merengek sambil sedikit mencakar punggung Jisung.
"Udahan?"
Chenle menggeleng cepat, dia ingin memenuhi permintaan sang mertua dan ibunya.
Dan pasti ingin mencapaikan keinginan Jisung.
"Gw gerak ya?"
"I-iyaahh~" belum sempat menjawab, Jisung sudah lebih dulu menggerakan pinggulnya.
Tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat. Bagaimana pun, ini adalah yang pertama bagi Chenle.
"Aah~eumhh Jis-ahh! Pel-pelan cuk!"
Si manis mendesah kencang, tubuhnya serasa ingin dibelah.
"Akhh- mpphh"
Jisung melumat bibir merah Chenle, sedikit menggigit agar dapat berperang lidah dengan sang istri.
Tangan kirinya mengocok kejantanan Chenle membuat Chenle mendapatkan kenikmatan diatas kesakitan.
"Aahaahhh bangsatthhh.. shithh" Chenle berkali kali mengumpat saat merasakan tangan dingin Jisung menyentuh penisnya.
"Enak, hm?" Tanya Jisung.
"Diem lu njinghh ngghh"
Jisung terkekeh.
"Jangan bikin cupanghhh sialan!"
Chenle memukul kepala Jisung menggunakan tangannya.
Yang dipukul lagi lagi hanya terkekeh lalu fokus ke inti permainan."Ahh c-cumhh jishh" Chenle gelisah saat ingin sampai.
"Together babehh"
Jisung ambruk diatas tubuh Chenle. Chenle juga sudah tertidur.
"Makasih cuy, gw cinta bat ama lu." Ucap Jisung di selingi kecupan di dahi Chenle.
Hidden Wedding
JICHEN06.01
"JISOONGG BANGUN DAH SIAAAANGG! SEKOLAAAHH!" Chenle berteriak dari arah dapur.
Untung saja apartment nya kedap suara:)
"BANGUN GAK LU ANJ-
-iya iya gw bangun" Jisung memotong pembicaraan Chenle.
Dia duduk di meja makan.
"Nih bang susunya" Chenle memberikan susu putih kesukaan Jisung.
"Tenks"
"Sok inggris lu babik!"
Jangan harap setelah kejadian semalam Jichen berubah jadi pasangan yang romantis.
"Bacot! Mandi sono lu!" Suruh Jisung.
"Gw udah mandi sih wle! Elo kaali noh masih bau peju, ikh"
"Cocotmu gede, deck mmuach" Jisung mencium pipi Chenle lalu mengambil anduk dan mandi.
"Sialan, ilernya"
Selama menunggu Jisung mandi, Chenle menonton acara kesukaan nya sejak kecil, Pororo and the bear.
Dia sudah rapi, awalnya. Sebelum dia memilih untuk tiduran di sofa sambil memakan beberapa biskuit.
"Chen seragam lu lecek goblok" Jisung menarik tangan Chenle agar si manis bangun.
"Ah elah apaan sih! Ribet luwh"
Tapi dia tetap menurut, dia langsung duduk tegap dan fokus ke televisi kembali.
Jisung hanya menggelengkan kepalanya. Ini yang disebut seme? Cih.
Tangan aja gembul banget.
Bodynya Mulus banget lagi.
Jis X Chen
JICHENJujur, saya ngetik part
Ngew nya gemeteran asli. Canggung gitu:)))))))Makanya, sorry kalo gak jelas part itunya, karena saya sendiri gak bisa bikin ence:(
Heheh, sorry kalo gak menghayati
Denger love talk aja:)Bye
Muach
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Wedding [JICHEN] 1
Fanfiction"sayang, Bangun" "engasan bat lu sialan!" "nghh ha-ahh Chen-" Chenle dan Jisung sudah menikah dua bulan yang lalu. mereka masih sama sama kelas 2 SMA. gak ada yang tau hubungan mereka, padahal mereka deket. Warn; bakal ada setidaknya sedikit beberap...