lima belas

251 36 2
                                    

"Apa aku ini sangat bodoh ? Apakah harus seperti ini ? Hatiku Tidak melakukan apa yang sebenarnya aku mau"




"Kalian berdua lagi ngapain ? Apa maksudnya, mencintai siapa ?" Tanya gracio

"Kami..lagi...itu Paa..." Ucap Aran terbata bata sambil melirik Fiony

"Kami berdua lagi latihan papi....aku mau ikut casting, jadi aku minta tolong sama kak Aran buat latihan dialog" jawab Fiony dan melirik balik ke arah Aran

"Euhm..yang dibilang Fiony itu benar Paa, kita lagi latihan dialog" ucap Aran

"Ohh ya, bagus dong, hahaha...kirain kalian kenapaa...papi bangga sama kamu Fiony... jadi kamu memutuskan untuk jadi aktris seperti mami kamu sayang ?" Tanya gracio

"Iya papi" ucap Fiony menganguk

"It's okay kalau itu mau kamu,
Papi bakal dukung selama itu masih dalam hal positif dan tidak menggangu pendidikan kamu"

"Makasih Papi, aku sayang banget deh sama papi" ucap Fiony memeluk Gracio

"Papi mau istirahat dulu yaa,
udah gih kalian lanjut aja latihannya"

"Iya papi,  good nigth" ucap Fiony

"Ehhh...tapi kenapa latihannya masih pakai baju sekolah Fiony ? Tanya gracio penasaran

"Itu papi... supaya lebih menghayati peran aja" jawab Fiony ngasal

"Ada ada aja kamu, ya udah lanjut latihannya, tapi ingat jangan sampai larut malam karna besok kalian berdua harus ke sekolah" ucap Gracio lalu pergi meninggalkan Aran dan Fiony

"Apa kamu sadar apa yang baru saja kamu lakukan Fiony ?" Bagaimana jadinya kalau papi sampai tau ?" Tanya Aran gelisah

"Cepat atau lambat pasti papi akan tau kak Aran...karna aku yang akan memberitahunya"

"Kamu udah gila ya Fiony...jangan pernah berpikir untuk memberitahukan papi apapun, kalau tidak, kakak ngaa mau bertemu dengan kamu lagi, tidak akan pernah"

"Tapi kak...." Mulut Fiony seperti membisu tak dapat mengatakan apapun lagi, Fiony sangat mencintai Aran dia tentu tidak mau kalau sampai kehilangan Aran

"Kamu berhak mencintai orang lain Fio... tapi bukan kakak, karna Hidup yang bagaimanapun kakak tidak akan pernah bisa mencintaimu Fiony, jadi tolong........."

Ucapan Aran terpotong, Fiony menutup mulut Aran dengan tangan kanannya. Fiony tidak ingin mendengar ucapan Aran selanjutnya, yang Fiony inginkan cukup Aran mencintainya saja, tetapi itu hal yang mustahil untuk dilakukan

"Apakah benar kakak tidak akan pernah bisa untuk menyukaiku ?
Tanya Fiony memastikan lagi

Aran tidak menjawab pertanyaan Fiony, dan hanya diam dengan mata
Yang berkaca kaca

"Aku tidak akan mengatakannya lagi.....jadi tolong jangan pernah berpikiran untuk pergi dariku.... bahkan jika kakak tidak menyukaiku, tidak mencintaiku, tapi tolong jangan pergi meninggalkan aku....dan mulai sekarang aku akan berusaha melupakan perasaanku terhadap kak Aran.... Aku tidak akan meminta, atau berharap apapun lagi dari Kak Aran lagi" ucap Fiony menunduk Bulir-bulir air mata perlahan membasahi wajah cantiknya

Setelah mengatakan itu Fiony langsung pergi ke berjalan ke kamarnya menginggalkan Aran
Sendirian

"Maafin kakak Fio....." ucap Aran lirih

Fiony masuk kedalam kamarnya,
Lalu membersihkan diri, Fiony langsung merebahkan diri di atas kasur, matanya merah,
Fiony mencoba untuk tidur, dia memejamkan matanya tetapi dia tidak bisa tidur, pikirannya kembali melayang ke beberapa jam yang lalu, saat aran mengatakan kalau dia tidak akan segan segan untuk  meninggalkannya, Fiony tidak dapat membayangkan bagaimana jadinya nanti dirinya jika Aran meninggalkannya. Mungkin benar kata Aran mereka berdua tidak bisa bersama.

Arrest ZahranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang