tujuh

293 46 0
                                    

Aran pov

Seperti biasa hari ini aku ada latihan basket, setelah latihan basket, aku segera pergi di ruang auditorium, tempat dimana Fiony sedang latihan untuk pementasan dramanya, ku lihat dia sedang bercengrama dengan teman temannya, aku melambaikan tangan ku kepadanya, kini dia menghampiri ku dengan senyuman manisnya, senyumannya sangat manis bahkan melebihi manis madu.

aku mengulurkan tangan ku agar dia bisa mengandeng tangan ku, dengan senang hati Fiony menerima uluran tangan ku, sekarang kami berjalan ke tempat aku memarkirkan mobil ku, semua mata tertuju kepada kami berdua dengan aku yang masih memakai baju basket dan Fiony yang memakai seragam putih abu abu nya, seperti pasangan couples goals, ehh kakak adik able maksudnya

"Aku kesal deh kak, sama Zee"

"Zee, kenapa emang dengan Zee?

Aku akhirnya penasaran, hal apakah yang telah membuat adik aku ini kesal

"Masa sih tadi dia mau nyium aku"

"Degg" seperti ada sesuatu yang menghantam dadaku tapi apa ?

"Ya udah, cium aja, lagi pula Zee itu ganteng, anak pemilik sekolah lagi"
Jawabku mencoba berpura pura kelihatan cool

"iihh, kakak kok gitu sih"

Kali ini dia mengerucutkan bibirnya lagi, astaga terlihat sangat mengemaskan rasanya ingin sekali aku menciumnya bibirnya detik ini juga.

"Jadi, kamu mau kakak ngelakuin apa hmm ? Kini aku menoleh ke arah Fiony, dia cantik banget sumpah

"Aku, ngaa mau kalau Zee yang ambil ciuman pertama aku, aku maunya ciuman pertama aku tuh sama kak Aran"

Apa, apa yang dia biang mungkin aku sudah salah dengar

"Cup"

Kini dia mencium bibirku, "apa fiony membaca bisa membaca fikiran aku tadi ya" batin ku

"Hei, Fio ngapain nyium nyium kakak kayak gitu, sumpah kamu jail banget sumpah"

Kataku masih dengan gaya sok cool, padahal jantungku rasanya sudah hampir copot

"Aku sebenarnya suka sama kak Aran"

Apa, dia bilang apa lagi, Fiony bilang di suka padaku, tidak mungkin, ini tidak mungkin

"Tapi bohong, bleew"

Dengan jahilnya dia menjulurkan lidahnya, Fiony mengerjaiku "sialan" hampir saja aku kegocek,
Akhirnya aku menjitak kepala Fiony

"iihh, kakak sakit tau, udah aahh, aku mau pulang"

"Ok, bawel" kataku

Akhirnya aku melajukan mobilku ke rumah kami, ya kerumah kami, kenyataan itu menyadarkan ku lagi bahwa kami ini saudara, ya saudara, saudara tidak boleh menaruh hati sama saudaranya yang lain bukan ? tidak boleh, ini tidak boleh sama sekali.

Sudah 10 tahun kami jadi saudara, kadang suka dan duka kami temui,
Kami selalu bersekolah di sekolah yang sama, walaupun aku harus mengejar ketertinggalan ku dalam pelajaran karna sewaktu aku tinggal bersama tanteku, aku sama sekali belum pernah merasakan bangku sekolah, tapi untunglah kata guru aku termasuk anak yang pintar, jadi bisa mengejar pelajaran pelajaran dengan cepat, hampir setiap hari kami bertemu, aku tidak tahu kapan perasaan ini muncul, tapi sepertinya aku telah menyukai Fiony

Akhirnya aku menuju kamar ku,
Aku segera mandi, Setelah mandi ku dapati Fiony yang berada di dalam kamar ku, Fiony sedang tertidur lelap di kasurku dengan baju seragam sekolah yang masih dia kenakan dan rok abu abu pendek Fiony yang agak terangat, kini aku bisa melihat paha putih dan mulus Fiony

"astaga Tuhan, cobaan macam apa lagi ini" Batinku

"Fiony bangun, kenapa kamu tidur di kamar kakak" kataku berusaha
membangukan Fiony

"Enghh" kak aku tidur dulu di kamar kakak ya, ac di kamar aku rusak, mana panas banget lagi"

"Ngaa, ngaa kamu pergi keluar dari kamar kakak, kakak mau pakai baju nanti kakak telpon tukang service ac buat perbaiki ac di kamar kamu"

"Ngaa mau kak, aku mau tidur disini titik. Aku capek banget kak, aku ngaa bisa tidur kalau ngaa ada ac"

Aku akhirnya menarik tangan Fiony untuk bangun dari tempat tidurku, dan tiba tiba "bugh" Fiony menarik tangan ku kini aku terjatuh di atas badan Fiony, dengan aku yang hanya mengenakan celana pendek saja tanpa memakai baju,
Badan ku menindih sepenuhnya badan Fiony kini Fiony berada di bawah aku, aku akhirnya aku memberanikan diri melihatnya dia, dia tampak sangat cantik dengan rambut yang terurai panjang, kini aku dapat merasakan sekarang deberan jantungku yang semakin kencang. Akhirnya aku berdiri, aku takut Fiony dapat mendengarkan detak jantungku yang sudah tidak karuan

"Hadeh, pelit banget jadi kakak"

Kini Fiony berdiri dan akhirnya pergi dari kamarku

***

Saat ini jam menujukan pukul 05.00 seperti biasa aku selalu bangun jam segini padahal aku sama sekali tidak pernah menyalakan alarm, mungkin ini sudah jadi kebiasaan rutin ku, aku berencana melakukan aktivitas lari pagi hari ini, setelah lari pagi, seperti biasa kami sekeluarga makan pagi bersama sebelum kami berangat ke sekolah

"Papi, jangan lupa siang nanti datang ya di pertunjukan aku, aku jadi Juliet loh" kata Fiony

"Maaf fi, papi ada meeting penting hari ini" papi berangkat dulu ya

"Aran, papi berangkat jaga adik kamu jangan sampai keluyuran"

Ku lihat papi pergi berjalan meninggalkan kami berdua di meja makan, aku bisa melihat di mata Fiony ada sedikit rasa kecewa karna papi lebih mementingkan pekerjaan dari pada menonton pentas dramanya

"Kamu udah selesai makannya Fio ?
Ayo kita pergi nanti kita terlambat" Ajak aku

"Kak, aran ?

"Iya, Fio ?" Jawabku

Dia hanya diam agak lama

"Ngaa deh, ngaa jadi, ayo kita berangkat sekarang"

Sepertinya Fiony ingin megatakan sesuatu, tapi apa ? Pikir ku

Akhirnya kami sampai di sekolah,
Kami harus berpisah karna aku harus ke kelas ku, dan Fiony ke ruangan auditorium karna pentas dramanya akan di mulai pukul 14.00 siang nanti

"Kak Aran, nanti nonton pertunjukan aku kan ?

Kini Fiony bertanya padaku

"Iya dong, Fi masa ngaa nonton sih"
Jawab ku sambil mengacak acak rambutnya

"iihhh, kak Aran jangan acak acak rambut aku ini udah capek capek di catok tau, huft"

Fiony melakukannya lagi aku paling suka kalau dia lagi mode ngambek kayak gini

"Hahaha, sorry aku kelas dulu yaa, semangat pentasnya"
Kataku sedang menyemangati Fiony

***

Saat ini menunjukkan pukul 14.00 semua orang sudah memenuhi ruang auditorium, sepertinya pementasan dramanya akan segera di mulai. Akhirnya yang di tunggu tunggu datang datang juga, kulihat Fiony tampak cantik dan sangat pantas memerankan peran Juliet.
Sampai akhirnya dimana scene yang memperlihatkan dia sedang beradengan ciuman dengan Zee, aku melihatnya, melihatnya dengan mata kepala ku sendiri mereka benar benar berciuman, ku melihat Fiony dan Zee nampak menikmati ciuman tersebut

"Ehhh, liat woy mereka beneran ciuman"

"Gila, totalitas banget mereka"

"Buset, cowok gue Zee, di embat sama Fiony'

aku bisa mendengar suara orang orang yang sedang menyaksikan pertunjukan drama ini, akhirnya setelah melihat adengan itu aku memutuskan untuk keluar dari ruangan auditorium, karna sudah tidak sanggup melihat Fiony dan Zee bermesra mesraan lagi.

Mungkinkah aku, cemburu ?

***

Terima kasih sudah membaca,
Jangan lupa klik bintang nya kakak

Arrest ZahranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang