delapan

297 52 0
                                    


Fiony pov

Aku berlari ke ruangan auditorium, sepertinya aku terlambat lagi,
di sana anak anak sudah berkumpul semuanya, hari ini adalah hari terakhir gladi resik pementasan drama murid murid baru yang di terima di SMA garuda

Aku terpilih menjadi Juliet, jujur aku sangat mengiginkan peran ini, dan Bu Mia ternyata mempercayakan peran ini kepadaku, aku sangat senang, kemudian yang jadi Romeo adalah Zee anak dari pemilik sekolah ini, aku akui Zee cukup tampan dan sepertinya Zee menyukai ku, aku bisa melihat dari cara dia menatap ku, tapi aku pura pura tidak mempedulikannya

Kita akhirnya kami berlatih dialog, ada adengan yang aku tidak sukai, karna aku dan Zee harus berpelukan lalu berciuman seperti sepasang kekasih, aku dan Zee dari sudah sepakat untuk hanya berpelukan dan berpura pura ciuman, tapi tiba tiba Zee ingin mencium bibir ku, entah apa yang ada di pikiran Zee aku tidak bisa membacanya, dia beralasan bahwa Bu Mia lah yang menyuruhnya untuk melakukan itu, tapi aku yakin itu cuma akal akalan Zee doang, dia sedang mencari kesempatan dalam kesempitan. aku tidak suka itu, akhrinya aku mendorong Zee, aku mau ciuman pertamaku hanya untuk cinta pertama ku, aku menyukai kak Aran, aku tau ini salah tapi cinta tidak bisa di salahkan.

Jadi aku berinisiatif  untuk mengungkapkan perasaanku hari ini dan mendapatkan ciuman kak Aran, sebelum Zee menciumku dalam pertunjukan besok

Aku melihat Kak Aran sudah di depan pintu auditorium, sepertinya dia habis bermain basket, aku melihatnya melambaikan tangan kepadaku sangat tampan, dia memakai baju basket bernomor punggukan angka 4, seperti yang aku minta, karna tanggal 4 adalah tanggal lahirku

kami bergandengan tangan menuju mobil kak Aran,
Aku mencoba curhat kepada kak aran, aku ingin melihat reaksinya apakah dia cemburu kalau kalau aku beradengan mesra dengan cowok lain, akhirnya aku menjelaskan bahwa Zee berusaha mencium diriku, tapi dia tidak beraksi apapun, sepertinya dia tidak cemburu sama sekali, akhirnya aku memberanikan diri untuk mengecup bibirnya, aku juga bilang aku suka padanya, Tapi setelah itu aku mengatakan bahwa aku bohong, aku mengurungkan niat ku untuk berkata yang sejujurnya, karna takut hubungan persaudaraan kami akan rusak

kami sampai di rumah, aku sangat capek jujur, aku ingin langsung rebahan saja, tapi sepertinya ac kamarku rusak jadi aku pergi ke kamar Kak Aran untuk tidur, karna aku tidak bisa tidur dalam keadaan yang panas. akhirnya aku tidur di kasur Kak Aran, tiba tiba Kak Aran membangunkanku, dia menarik tanganku otomatis aku menarik  tangannya juga, dan tiba tiba Kak Aran jatuh menindih badanku dia hanya memakai celana pendek, aku dapat melihat tubuh atletis Kak Aran, Kak Aran memang rajin berolahraga, tentu saja dia bisa mendapatkan badan seperti itu dia sangat tampan dengan rambutnya yang masih basah karna dia baru saja selesai mandi, aku dapat mencium aroma sabun yang di pakai Kak Aran, setelah kejadian itu aku langsung bangun dari tidur ku, dan buru buru keluar dari kamar Kak Aran

***

Akhirnya hari ini datang juga, hari yang aku tunggu tunggu, karna hari ini aku dapat menujunkkan bakat akting ku kepada semua orang termasuk papi, aku ingin papi melihat pertunjukkan ku, tapi papi tidak bisa datang karna ada meeting di kantornya, aku kecewa, sangat kecewa, akhirnya mataku tertuju pada kak aran lagi.

Aku hendak mengatakan bahwa kemarin aku tidak berbohong, sebenarnya aku benar benar menyukainya, tapi aku mengurungkan niat ku lagi, aku akan menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya

Kini pementasan di mulai juga, jujur aku sangat gugup karna untuk pertama kalinya aku berakting di depan orang orang, akhirnya tiba di mana adengan  aku dan zee berciuman, Zee benar benar mencium ku, kami benar benar ciuman seperti sepasang kekasih, aku berusaha melepaskan ciuman dari Zee tapi Zee malah mengigit bibir bawah ku, Zee benar benar keterlaluan lihat saja nanti setelah selesai pementasan akan ku beri dia pelajaran, setelah itu Zee melepaskan ciumannya, mataku mencari sosok Kak Aran, tapi aku tidak menemukannya padahal dia tadi berada di kursi penonton paling depan, pergi kemana sebenarnya kak Aran.

Author pov

Pementasan drama telah selesai, semua pemain dan crew sudah berada di belakang panggung pertunjukkan

"Kerja yang bagus semuanya, terutama kedua pemeran utama kita
Fiony dan Zee, mari semua tepuk tangan untuk kerja keras kita hari ini" ucap Bu Mia

semua orang bertepuk tangan kecuali Fiony, dia masih sibuk memandangi kaca kecil yang dia pegang, dia melihat bibirnya bawahnya terluka akibat di gigit oleh Zee

"Buset, Zee brutal amat sama lo Fio liat bibir kamu jadi luka kek gitu"
Ucap Freya yang berdiri di samping Fiony

"Iya nih, cara hilangin luka ini bagaimana ya, malu banget sumpah nanti di kira orang orang aku habis ngelakuin hal hal aneh lagi "ucap fiony

"Biarin aja Fio, nanti juga sembuh sendiri lukanya tuh" ucap Jeslyn

Fiony, Freya dan Jeslyn sudah berteman sejak smp, kini mereka satu sma lagi bahkan sekelas, persahabatan  mereka bertiga sudah tidak bisa terpisahkan lagi

"Dreettt....dreetttt"

terdengar bunyi suara handphone

"Handphone siapa tuh yang bunyi ?" Tanya Fiony

"Ohh, handphone gue" ucap Freya

"Hallo, mami oh iya mami aku keluar sekarang"

"Fiony, Jeslyn gue pulang dulu yaa"

"Ehh, Freya gue nebeng dong"

"Nebeng muluk lo Jeslyn, mama lo ngaa ngasih duit apa"

"Ya elah pelit amat sama sahabat sendiri, namanya juga irit"

"Ya, udah ayo,  dasar teman ngaa modal"  kalau Fio lo pulang sama siapa ?" Tanya Freya

"Udah pasti pulang sama kakaknya lah goblok" ucap Jeslyn

"Kalian berdua pulang duluan aja, nanti aku pulang sama Kak Aran"

"Ya, udah bye, kita duluan ye"

"Bye, Fio"

Freya dan Jeslyn akhirnya pergi meninggalkan Fiony.

Semua orang tampak sudah meninggalkan ruangan, Fiony akhirnya memilih duduk di sofa sambil bermain handphone, dia berusaha menelpon Aran tapi tidak ada jawaban sama sekali

"Fio, kok belum pulang ? Tanya Zee

Fiony tidak mengubris Zee, dan masih sibuk bermain handphone

"Fiony kalau di tanya jawab, dong"

Fiony akhirnya berdiri dia mentap Zee dangan tatapan tajam

"Kenapa Fio, kok natapnya seram amat"

"Kamu sengaja ya Zee, liat perbuatan kamu"  Fiony menunjukan bibirnya yang terluka

"Ya, ampun maaf Fio aku ngaa sengaja"

"Kamu kenapa sih, nyium aku sampai segitunya, nempelin bibir doang aja bisakan kan, ngaa usah nyium sampai segitunya sampai bibir aku kayak gini"

"Hahaha, ampun maaf abisnya bibir kamu manis banget, aku jadi ketagihan" ucap Zee sambil ketawa

"Apa kamu bilang..!!!

Fiony akhirnya memukul Zee, berkali kali, Aran yang sedari tadi melihat pemandangan itu langsung berjalan menuju mereka berdua

"Fiony..!!! ayo kita pulang"

Aran menarik tangan Fiony agak kasar kemudian pergi menuju tempat parkir sekolah

"Arghh, Kak Aran tangan aku sakit di tarik tarik kayak gitu, kakak kenapa sih?" Tanya Fiony

aran akhirnya melepaskan tangan Fiony

"Kakak ngaa suka kamu dekat dekat sama Zee"

"Kenapa emangnya kak?

"Sekali ngaa suka, ya ngaa suka Fiony alveria..!!!!!" kini Aran meninggikan suaranya

Kenapa, ada apa dengan kak aran, apa dia cemburu ? Batin fiony

***


Terima kasih sudah membaca,
Maaf kalau ceritanya ngaa nyambung
Jangan lupa klik bintangnya kakak

Arrest ZahranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang