2

1.3K 108 1
                                    

Di sinilah Gifar berada, disebuah apartemen tingkat yang bisa dibilang lumayan besar dan mewah.

"Dra kan gue bilang jangan yang mewah, gue punya uang tapi gue gak punya uang sebanyak itu" ucap Gifar seraya menatap Andra dengan alis menyatu.

"Sans ae ada gue" ucap Andra santai untuk menanggapi Gifar yang seperti ini.

"Gak ahh gue gak jadi beli apart" Andra yang melihat itu meraih pergelangan tangan Gifar yang hendak pergi.

"Gue bilang sans ae, apart ini punya om gue tapi dia jarang ada di sini jadi gue bilang mau beli ehh dia mau dan harganya murah kok" Gifar menyimak dengan seksama.

"Ohh gitu" ucap Gifar seraya mengangguk dan menatap Andra dengan tatapan polos.

"Emang gapapa Dra" lanjut Gifar, entah ada apa dengan anak itu. Andra mengangguk dan mengelus kepala Gifar lembut untuk meyakinkan anak itu.

"Gapapa, emangnya kenapa?" Gifar hanya membalasnya dengan gelengan.

"Yaudah yukk masuk kalo lo gak suka biar gue cari yang lain"

Sesampainya di dalam mata Gifar berbinar gimana tidak, apartemen ini sangat mewah dan bersih. Apartemen ini didominasi oleh warna abu-abu dan putih, cocok dengan selera Gifar. Kamar yang luas, dapur idaman, dan ruang tamu yang cukup luas, Gifar rasa om Andra sangat merawat apartemen ini.

"Lo suka?" Gifar mengangguk, Andra tersenyum seperti dugaannya kalau Gifar akan menyukai ini karena ia tahu bagaimana selera sahabatnya itu.

"Jadi lo bakal pindah kapan?" Gifar tampak berpikir.

"Besok maybe" Andra hanya mengangguk sebagai balasan.

"Yaudah yokk pulang" Gifar mengangguk dan melangkah keluar dari apartemen dengan Andra yang berjalan di depannya.

"Yaudah yokk pulang" Gifar mengangguk dan melangkah keluar dari apartemen dengan Andra yang berjalan di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plakk

Bughh

"DARI MANA AJA KAMU BARU PULANG JAM SEGINI"

Sambutan hangat yang Gifar dapatkan ketika pertama kali ia masuk ke dalam rumahnya. Dapat ia liat ibu dan kakak tirinya yang sedang menatap ia dengan tatapan mengejek.

"KAMU ITU GAK BISA SEHARI AJA TURUTIN APA KATA AYAH" Gifar menunduk ia sedang tidak ingin berdebat terlebih lanjut.

"Sayang udah, mungkin dia hanya pergi bermain dengan teman-temannya" cihh pencitraan batin Gifar berbicara.

"Iya ayah biarin aja, mendingan kamu pergi mandi aja deh Gifar" ucap Kakak Gifar seraya menyeret ia menuju ke kamar miliknya.

Sesampainya di kamar, Kakak Gifar bisa di panggil Nathan langsung mendorong Gifar. Gifar yang tidak siap langsung terjatuh begitu saja.

"Apa-apaan lo" ucap Gifar dengan muka memerah menahan emosi.

"Lo bisa gak mati aja soalnya gue muak liat lo"

CHASING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang