Pagi yang cerah tapi tidak seperti pagi biasanya, bagaimana tidak pagi-pagi seperti ini sudah mulai terdengar suara kegaduhan di depan SMA NUSA. Mereka terlihat ingin menyerang, dari kejauhan bisa kita lihat Ian yang sedang memimpin. Bisa saja kegaduhan ini di sebabkan oleh Ian dan geng miliknya.
"Lo ngapain kesini?" tanya Ian kepada seseorang di depan sana, terlihat Ian sebagai pemimpin geng tersebut.
"Gue mau balas perlakuan lo ke teman gue" balas seorang tersebut, sedikit berteriak karena jarak mereka yang sedikit berjauhan dan masih terhalang pagar.
"Emang gue apain babu lo itu" ucap Ian seraya menatap orang di sebrang sana meremehkan.
"Ck banyak tanya lo, cupu" Ian menatap tajam musuhnya itu.
Sebelum ia menjawab perkataan musuhnya seseorang dari arah belakang mengalihkan perhatiannya dan lebih memilih fokus ke seseorang yang baru datang itu.
"WOYY BIKIN RUSUH AE PULANG SONO" teriak Gifar seraya mengusir orang-orang yang telah membuat satu sekolah heboh, dia sedang tidur dan tiba-tiba terbangun karena suara berisik yang menurutnya sangat menganggu.
"Ehh cil lo mo ngapain sini" ucap Aldo seraya menarik kerah baju Gifar agar mundur dan tak mencari masalah lagi, sedangkan Ian hanya menatap Gifar penasaran dengan apa yang akan bocah itu lakukan.
"Lepasin" Aldo melepas kerah baju Gifar bukan karena Gifar menyuruhnya tapi karena tatapan yang Ian berikan kepadanya.
Gifar berjalan menuju gerbang dan menatap seseorang di sana dengan tatapan mata memerah, efek bangun tidur mungkin.
"PERGI DAH KALI- ehh bang Jihad?" Gifar tak jadi mengusir mereka karena ia melihat seseorang yang ia kenal berdiri paling depan.
"L-lo Gifar?" tanya seorang pemuda itu ragu-ragu, sedangkan Gifar mengangguk mengiyakan apa yang pemuda itu tanyakan kepadanya.
"Pak buka gerbangnya dia Abang saya" dengan ragu satpam sekolah itu membuka gerbang kecil yang hanya bisa masuk tubuh ramping Gifar.
Gifar menghampiri seorang yang ia panggil Jihad itu, Ian yang memperhatikan itu mulai melangkahkan kaki untuk menarik Gifar agar kembali tapi Andra menghentikannya.
"Kenapa?" tanya Ian kepada Andra yang sedang menahan dirinya untuk tak menghampiri Gifar.
"Liatin aja dulu" Ian mengembuskan napas panjang dan mengangguk dengan paksa.
Sedangkan seorang yang baru saja reuni itu masih mengumbar senyum melupakan keadaan mereka yang menghebohkan satu sekolah.
"Bang kok lo sombong banget sihh" ucap Gifar seraya menatap Jihad marah, Jihad terkekeh di buatnya.
"Lo yang sombong gue chat gak di balas, lo kemana aja hah? dan kok gue baru tau kalo lo sekolah di sini?"
"Ck Lo aj–" ucapan Gifar terhenti gara-gara teriakan seorang gadis yang begitu keras seperti toa masjid berkumandang menusuk telinga mereka.
"JIHAD ANJING TERNYATA LO BIKIN RUSUH LAGI!!" seketika telinga yang tadinya pucat itu mulai memerah malu, ralat memerah karena rasa sakit.
"GUE BILANG JANGAN BUAT MASALAH LAGI!?!! KITA UDAH KELAS 12 BEGO!!" ucap seorang gadis itu seraya terus menarik daun telinga Jihad tanpa belas kasihan.
"KAK AMIRA" merasa di panggil gadis itu menatap seorang bocah yang dulunya sangat ia sayang sampai menganggap sebagai anak sendiri, sampai sekarang juga sih.
"LOHH GIFA" gadis yang di panggil Amira itu melepas cubitan hangatnya dan pergi menghampiri Gifar yang berjalan ke arahnya seraya merentangkan tangan.
"Kamu kemana aja sih" tanya Amira seraya memeluk Gifar yang kini sudah tinggi melampaui dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/304618140-288-k277588.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING YOU
RandomMenceritakan tentang seme yang bucin ke si uke padahal pacaran saja tidak dan uke tsundere yang selalu risih dengan keberadaan si seme. WARNING: -cerita HOMO -slow update